Pengertian Perilaku Keuangan. Perilaku keuangan merupakan suatu bidang ilmu yang relatif baru yang bertujuan untuk menggabungkan teori psikologi perilaku dan kognitif dengan ekonomi konvensional dan keuangan untuk memberikan penjelasan mengapa orang mengambil keputusan keuangan yang tidak rasional. Perilaku keuangan berhubungan dengan tanggung jawab keuangan seseorang terkait dengan cara pengelolaan keuangannya. Tanggung jawab keuangan adalah bagaimana proses pengelolaan uang dan aset yang dilakukan secara produktif.
Kemunculan perilaku keuangan ditandai dengan adanya penolakan terhadap teori pasar efisiensi. Perilaku keuangan dikenalkan pertama kali oleh Paul Solvic, pada sekitar tahun 1969, dalam dua tulisannya yang berjudul “Analyzing the Expert Judge: A Study of a Stockbroker’s Decision Process”, yang dimuat dalam Journal of Applied Psychology, Volume : 27 dan “Psychological Study of Human Judgement: Implications for Invesment Decision Making”, yang dimuat dalam Journal of Finance, Volume : 27, yang mengemukakan aspek psikologi pada investasi dan stockbroker. Adalah Robert J. Shiller, seorang profesor dari Universitas Yale, yang memiliki peran yang besar dalam pengembangan perilaku keuangan. Pada tahun 1981, Robert J. Shiller dalam penelitiannya yang berjudul “Do Stock Price Move Too Much to be Justified by Subsequent Changes in Dividends”, yang dimuat dalam The American Economic Review, menyebutkan bahwa pasar tidak sepenuhnya efisien.
Perilaku keuangan atau “financial behavior” mempelajari bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan, khususnya mempelajari bagaimana psikologi mempengaruhi keputusan keuangan, perusahaan, dan pasar keuangan. Secara umum, perilaku keuangan atau “financial behavior” dapat diartikan sebagai suatu pendekatan yang menjelaskan bagaimana manusia melakukan investasi atau berhubungan dengan keuangan dipengaruhi oleh faktor psikologi. Perilaku keuangan juga dapat berarti kemampuan seseorang dalam mengatur keuangan sehari-hari, yang meliputi : perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana untuk masa depan. Munculnya perilaku keuangan merupakan dampak dari besarnya hasrat seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan tingkat pendapatan yang diperoleh.
R.J. Fuller, dalam “Behavioral Finance and The Sources of Alpha”, yang dimuat dalam Journal of Pension Plan Investing, Tahun 2000, Volume : 2, Nomor : 3, mengartikan perilaku keuangan atau “financial behavior” dalam tiga pengertian, yaitu :
- perilaku keuangan adalah penggabungan antara ekonomi klasik dan keuangan dengan psikologi serta ilmu pengambilan keputusan. Ilmu pengambilan keputusan berkembang mengikuti perkembangan jaman. Sedangkan teori ekonomi klasik yang relatif bersifat baku, penerapannya berbeda-beda seiring dengan perkembangan jaman.
- perilaku keuangan adalah suatu percobaan untuk menjelaskan apa penyebab beberapa anomali-anomali keuangan (yang sudah terlihat dan dibukukan dalam literasi keuangan). Banyaknya studi kasus dan observasi dari kejadian sebelumnya diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan teori perilaku keuangan di masa depan. Diharapkan anomali-anomali keuangan tersebut dapat dijelaskan melalui teori-teori baru.
- perilaku keuangan adalah suatu bidang studi yang menjelaskan bagaimana investor secara sistematis membuat judgement yang salah atau “mental mistakes’’.
Baca juga : Proses Sistem Pengendalian Manajemen
Selain itu, pengertian perilaku keuangan atau “financial behavior” juga dapat dijumpai dalam pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang lain, diantaranya adalah :
- Hersh Shefrin, dalam “Beyond Greed and Fear: Understanding Behavioral Finance and Psychology of Investing”, menyebutkan bahwa perilaku keuangan adalah studi yang mempelajari bagaimana fenomena psikologi mempengaruhi tingkah laku keuangannya.
- John R. Nofsinger, dalam “Investment Madness: How Psychology Affects Your Investing and What to Do About It”, menyebutkan bahwa perilaku keuangan adalah mempelajari bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan (a financial setting).
- V. Ricciardi dan H.K. Simon, dalam “What is Behavioral Finance ?”, yang dimuat dalam Business, Education, and Technology Journal Tahun 2000, Volume : 2, Nomor : 2, menyebutkan bahwa perilaku keuangan adalah suatu disiplin ilmu yang di dalamnya melekat interaksi berbagai disiplin ilmu dan secara terus menerus berintegrasi sehingga pembahasannya tidak dilakukan isolasi.
Baca juga : Perilaku Herding (Herding Bihavior)
Dimensi Perilaku Keuangan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disebutkan bahwa konsep tentang perilaku keuangan menguraikan tentang bagaimana manusia melakukan investasi atau berhubungan dengan keuangan yang dipengaruhi oleh faktor psikologi, yang dapat diuraikan dalam tiga dimensi, yaitu :
1. Investasi.
Investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dengan jangka waktu panjang dengan harapan mendapatkan return di masa yang akan datang. Secara umum, investasi dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :
- investasi pada aset riil, seperti : tanah, properti, dan emas.
- investasi pada aset finansial, seperti : deposito, saham, reksa dana, dan obligasi.
Sedangkan perilaku investasi adalah perilaku yang lebih mengutamakan untuk menyimpan harta atau aset-nya kedalam sebuah produk keuangan atau produk riil yang memiliki nilai lebih besar di masa yang akan datang.
2. Saving.
Saving merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dibelanjakan atau digunakan untuk konsumsi. Dengan kata lain, prilaku masyarakat yang tidak menggunakan uangnya untuk melaksanakan kegiatan usaha melainkan untuk kegiatan yang bersifat investasi lain.
3. Konsumsi.
Konsumsi merupakan upaya seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, baik kebutuhan pokok maupun yang tidak pokok. Perilaku konsumtif dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu :
- konsumsi kebutuhan dasar, berupa kebutuhan sehari-hari.
- konsumsi barang mewah, berupa hiburan atau gaya hidup.
Selain itu, perilaku konsumtif dapat dibedakan menjadi tiga tipe, sebagai berikut :
- konsumsi adiktif (addictive consumption), yaitu mengkonsumsi barang atau jasa kerena ketagihan.
- konsumsi kompulsif (compulsive consumption), yaitu berbelanja secara terus menerus tanpa memperhatikan apa yang sebenarnya ingin dibeli.
- pembelian impulsif (impulse buying atau impulsive buying). Pada impulse buying, produk dan jasa memiliki daya guna bagi individu. Pembelian produk atau jasa tersebut biasanya dilakukan tanpa perencanaan.
Sedangkan J. Dew dan J.J. Xiao, dalam “The Financial management Behavior Scale: Development and Validation”, yang dimuat dalam Journal of Financial Counseling and Planning, Tahun 2011, Volume : 22, menyebutkan bahwa perilaku keuangan mencakup beberapa dimensi, sebagai berikut :
1. Consumption.
Consumption atau konsumsi merupakan pengeluaran atas berbagai barang dan jasa. Perilaku keuangan seseorang dapat dilihat dari bagaimana ia melakukan kegiatan konsumsinya seperti apa yang dibeli seseorang dan mengapa ia membelinya.
2. Cash-flow management.
Cash-flow management atau arus kas merupakan indikator utama dari kesehatan keuangan, yaitu ukuran kemampuan seseorang untuk membayar segala biaya yang dimilikinya, manajemen arus kas yang baik adalah tindakan penyeimbangan, masukan uang tunai dan pengeluaran. Arus kas dapat diukur dari apakah seseorang membayar tagihan tepat waktu, memperhatikan catatan atau bukti dan membuat anggaran keuangan dan perencanaan masa depan.
3. Saving and investment.
Saving atau tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi dalam periode tertentu. Sedangkan, investasi merupakan pengalokasian atau penanaman sumber daya saat ini dengan tujuan mendapatkan manfaat di masa mendatang.
4. Credit management.
Credit management atau manajemen utang merupakan kemampuan seseorang dalam memanfaatkan utang agar tidak membuat anda mengalami kebangkrutan, atau dengan lain kata yaitu atau pemanfaatan utang untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Baca juga : Pengertian Dan Konsep Dasar Keuangan (Finance),
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keuangan. Perilaku keuangan merupakan perilaku yang dilakukan oleh seseorang dalam mengelola keuangan pribadinya. Pada prinsipnya, faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik perilaku keuangan seseorang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
- faktor internal, merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku keuangan seseorang yang berasal dari dalam diri orang tersebut, seperti : sifat dan karakter yang bersangkutan, yang memiliki pengaruh psikologis terkuat yang mempengaruhi perilaku keuangan.
- faktor eksternal, merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku keuangan seseorang yang berasal dari luar diri orang tersebut, seperti : pengetahuan keuangan (financial knowledge), sikap keuangan (financial attitude), tingkat pendapatan, dan lain sebagainya.
Antonia Grohmann, dkk dalam “Childhood Roots of Financial Literacy”, menyebutkan bahwa perilaku keuangan dipengaruhi oleh tiga, yaitu :
- financial literacy.
- kemampuan perhitungan (numeracy).
- kualitas pendidikan.
Sedangkan V. Ricciardi dan H.K. Simon, menyebutkan bahwa perilaku keuangan dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu :
- psikologi.
- sosiologi.
- keuangan.
Baca juga : Administrasi Keuangan
Perbedaan Perilaku Keuangan dan Keuangan Tradisional. Terdapat perbedaan antara perilaku keuangan dan keuangan tradisional. Hersh Shefrin menyebutkan bahwa perbedaan antara perilaku keuangan dan keuangan tradisional ditunjukkan oleh dua persoalan untuk harga aset, yaitu :
1. Sentimen.
- perilaku keuangan : sentimen merupakan faktor yang dominan dalam terjadinya harga di pasar.
- keuangan tradisional : harga aset selalu dikaitkan dengan risiko fundamental atau time varying risk aversion.
2. Ekspektasi utilitas.
- perilaku keuangan : investor tidak sesuai dengan teori ekspektasi utilitas.
- keuangan tradisional : investor melakukan maksimumisasi ekspektasi utilitas.
Baca juga : Perencanaan Keuangan (Financial Planning)
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian perilaku keuangan (financial behavior), dimensi, dan faktor yang mempengaruhi perilaku keuangan (financial behavior), serta perbedaan antara perilaku keuangan dan keuangan tradisional.
Semoga bermanfaat.