Perilaku Herding (Herding Bihavior) Dalam Pasar Modal : Pengertian, Jenis, Dan Penyebab Terjadinya Perilaku Herding Dalam Pasar Modal

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Perilaku Herding. Perilaku herding atau “herding behavior” atau disebut juga sebagai “perilaku ikut-ikutan” dapat dijumpai di dalam banyak aspek kehidupan. Dalam banyak hal, orang akan cenderung mengikuti hal-hal yang sedang trend dalam masyarakat. Perilaku seperti itu terjadi juga dalam pasar modal, di mana seorang investor akan mengikuti perilaku investor lain pada saat market sedang menunjukkan kondisi yang tidak stabil atau pada saat “market stress”.

Secara umum, perilaku herding tidak dapat dijelaskan oleh dasar-dasar dari analisis teori, tetapi lebih mengandalkan pada bukti-bukti empiris yang menentukan yang terjadi di lapangan. Perilaku herding atauherding behavior” pertama kali dikemukakan oleh John Maynard Keynes, dalam “The General Theory of Employment, Interest, and Money”, pada sekitar tahun 1936. Dalam tulisannya tersebut, John Maynard Keynes menjelaskan bahwa manusia adalah “animal social”, maksudnya adalah manusia mempunyai naluri dasar dari hewan, yaitu naluri untuk mengikuti arah yang sama dengan kawanan atau kelompoknya.

Perilaku herding atauherding behavior” merupakan suatu fenomena di mana seorang investor lebih memilih untuk mengikuti keputusan yang dibuat oleh investor lainnya. Perilaku herding dapat terjadi karena perilaku irasional, seperti : panik, euphoria, dan lain sebagainya, maupun karena perilaku rasional, seperti seorang investor mengambil tindakan yang serupa dengan investor lainnya karena dia rasa investor lain tersebut memiliki informasi yang tidak dia ketahui. Perilaku herding juga dapat berarti suatu pendekatan yang digunakan untuk mengetahui perilaku investor, yang dipengaruhi oleh faktor psikologis yang menuntun investor untuk melakukan tindakan yang kurang logis terutama pada saat terjadi krisis di pasar modal.

Dalam banyak kasus, perilaku harding dipandang sebagai faktor yang dapat membuat pasar modal lebih volatil dan lebih berisiko. Sedangkan menurut opini para peneliti, efek dari perilaku herding dalam pasar modal dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu :
  • adanya perilaku herding akan dapat menstabilkan pasar modal.
  • adanya perilaku herding akan menciptakan ketidak-stabilan pasar, di mana hal tersebut akan menciptakan mekanisme “capital outflow” atau aliran uang ke luar negeri, yang menyebabkan suatu negara rentan terhadap perubahan tiba-tiba akan cashflow-nya.


Selain itu, pengertian perilaku herding atau “herding behavior” juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • G. Bhatta, dalam “International Dictionary of Public Management and Governance”, menyebutkan bahwa perilaku herding adalah perilaku ikut-ikutan atau naluri organisasi untuk bereaksi sepanjang garis yang sama ketika terdapat konsensus pasar.
  • Emma Lindhe, dalam “Herd Behavior in Stock Markets”, menyebutkan bahwa perilaku herding adalah perilaku investor yang kerap kali mengikuti arah dari sentimen pasar atau mengikuti saran dari ahli finansial.
  • A.V. Banerjee, dalam “A Simple Model of Herd Behavior”, yang dimuat dalam The Quarterly Journal of Economics, 107(3), menyebutkan bahwa perilaku herding adalah perilaku yang dilakukan oleh semua orang, walaupun informasi privat mereka mengisyaratkan untuk melakukan hal yang berbeda.
  • A. Devenow dan I. Welch, dalam “Rational Herding in Financial Economics”, yang dimuat dalam European Economic Review, 40, menyebutkan bahwa perilaku herding adalah perilaku investor untuk mengabaikan keyakinan pribadinya dan lebih meyakini keyakinan investor lain tanpa berfikir panjang ditinjau dari sisi psikologis.


Jenis Perilaku Herding Behavior. Perilaku herding (terutama dalam pasar modal) dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. S. Bikhchandani dan S. Sharma, dalam “Herd Behavior in Financial Market”, menyebutkan bahwa perilaku herding dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Intentional Herding.
Intentional herding merupakan perilaku herding yang disengaja yang melibatkan imitasi pelaku pasar lainnya, sehingga menyebabkan stimulasi untuk mempengaruhi investor lainnya dalam melakukan aksi jual maupun beli saham yang sama tanpa memperhatikan informasi yang ada. Intentional herding dapat menyebabkan harga saham tidak mencerminkan informasi fundamental, dan dapat menyebabkan gelembung atau crash di pasar keuangan. Terdapat beberapa indikator dalam intentional herding, yaitu :
  • hanya sedikit informasi tersedia yang reliable.
  • keputusan dibuat berdasarkan euforia dan kepanikan.
  • memiliki efek destabilitas yang membuat pasar lebih volatile.

2. Unintentional Herding.
Unintentional herding merupakan perilaku herding yang tidak disengaja yang didorong karena investor yang menganalisis saham dengan faktor-faktor yang sama dan menerima informasi pribadi yang berkorelasi, sehingga dalam membuat keputusan dan kesimpulan yang sama mengenai kinerja saham ke depannya. Terdapat beberapa indikator dalam unintentional herding, yaitu :
  • keputusan investasi dibuat berdasarkan analisis yang rasional.
  • terdapat banyak informasi yang reliable.
  • membuat pasar modal lebih efisien.


Penyebab Perilaku Herding. Dalam pasar modal, secara umum perilaku herding terjadi dikarenakan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :
  • insting evolusi. Pada dasarnya, dalam banyak hal manusia dapat bertahan karena mengikuti suatu kelompok. Hal tersebut terjadi pula dalam pasar modal.
  • keamanan dalam jumlah. Pada dasarnya perilaku herding merupakan perilaku ikut-ikutan yang dilakukan oleh orang mengikuti perilaku orang yang lain. Dalam kondisi demikian (perbuatan yang dilakukan oleh banyak orang), secara psikologis apabila terjadi kesalahan, perasaan bersalah yang dirasakan tidak sebesar apabila kesalahan tersebut dilakukannya sendiri.
  • informasi. Perilaku herding yang dilakukan oleh seseorang karena adanya infomasi yang diterimanya, yang dimungkinkan dapat memberikan keuntungan pada dirinya.

S. Bikhchandani dan S. Sharma menyebutkan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku herding, yaitu :

1. Information-based Herding.
Information-based herding terjadi karena kurangnya rasa keyakinan dan percaya diri dari investor mengenai private information yang dimiliki dan adanya ketidak-pastian mengenai kualitas dari public information. Sebagai akibatnya, investor tidak menghiraukan private information yang mereka miliki dan lebih memilih untuk mengikuti perilaku herding yang membuat kondisi pasar semakin tidak efisien.

2. Reputation-based Herding.
Reputation-based herding merupakan perilaku untuk meniru (biasanya dilakukan oleh seorang manager keuangan) keputusan investasi dari pihak atau orang lain. Perilaku herding jenis ini termasuk dalam perilaku yang rasional yang umum dilakukan oleh seorang manager keuangan, di mana seorang manager keuangan memanipulasi dan meniru keputusan investasi manager lainnya agar dapat mendekati konsensus pasar, sehingga keputusan yang mereka lakukan akan relatif sama dengan peers mereka.

3. Compensation-based Herding.
Compensation-based herding berpotensi timbul apabila kompensasi seorang manager investasi bergantung pada perbandingan antara kinerja manager tersebut dengan sesama manager professional yang lain.

Sedangkan E.C. Chang, J.W. Cheng, dan A. Khorana, dalam “An Examination of Herd Behavior in Equity Markets: An International Perspective”, yang dimuat dalam Journal of Banking and Finance, 24(10), menyebutkan bahwa terdapat empat penyebab mengapa perilaku herding dapat terjadi di pasar modal, yaitu :
  • investor mengolah informasi yang sama. Pada pasar yang sedang berkembang memiliki keterbatasan informasi mikro dan lebih berfokus pada informasi makro.
  • investor memilih saham dengan mempertimbangkan ciri-ciri umum, seperti : saham yang prudent, liquid, dan better-know.
  • kemampuan manager investasi. Manager investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : manager yang memiliki kemampuan tinggi dan manager yang memiliki kemampuan rendah. Kecenderungan manager investasi dengan kemampuan yang rendah cenderung mengikuti keputusan investasi manager dengan kemampuan tinggi.
  • para manager investasi mengikuti valuasi harga saham dari manager lainnya. Hal ini menguatkan dugaan kemungkinan perilaku herding oleh investor institusi cenderung terjadi karena adanya tekanan peer pressure antar sesama manager keuangan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian perilaku herding (herding behavior), jenis dan penyebab terjadinya perilaku herding (herding behavior) dalam pasar modal.

Semoga bermanfaat.