Manajemen Merek (Brand Management) : Pengertian, Komponen, Fungsi, Tujuan, Dan Strategi Manajemen Merek (Brand Management)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Manajemen Merek. Manajemen merek atau “brand management” merupakan bagian penting dari strategi pemasaran. Manajemen merek mencakup segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan karakteristik merek, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, bagaimana merek dapat dikenal oleh banyak orang dan menemukan pangsa pasarnya sendiri. Menurut A. David Aaker dan Erich Joachimsthaler, dalam “Brand Leadership”, manajemen merek pertama kali dikenalkan oleh Neil H. McElroy, yang diterapkan pada Procter and Gamble PLC.

Secara umum, manajemen merek atau “brand management” dapat diartikan sebagai suatu proses pengelolaan merek suatu perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan ekuitas merek (brand equity) dalam jangka panjang. Manajemen merek juga dapat berarti suatu fungsi pemasaran yang menggunakan strategi atau teknik untuk menganalisis dan merencanakan bagaimana merek dipersepsikan di pasar. Manajemen merek yang efektif memungkinkan kenaikan harga produk dan membangun atau menciptakan loyalitas konsumen serta citra merek yang positif, sehingga menciptakan kesadaran merek (brand awareness) yang kuat.

Cara Kerja Manajemen Merek. Manajemen merek dimulai dengan memiliki pengetahuan menyeluruh tentang istilah "merek" yang di dalamnya termasuk membuat, mengembangkan, dan memeliharanya. Hal ini berarti mendefinisikan merek, memposisikan merek, dan memberikan merek. Merek dari suatu produk memiliki pengaruh yang kuat untuk menciptakan keterlibatan konsumen, persaingan di pasar, dan manajemen perusahaan. Kehadiran merek yang kuat di pasar dapat membedakan produk perusahaan tersebut dari pesaingnya dan menciptakan ketertarikan pada produk perusahaan tersebut. Merek yang sudah mapan harus terus menjaga citranya melalui manajemen merek.

Manajemen merek yang dilakukan dengan efektif akan dapat :
  • meningkatkan kesadaran merek.
  • mengukur dan mengelola ekuitas merek itu sendiri.
  • mendorong inisiatif yang mendukung pesan merek yang konsisten.
  • mengidentifikasi dan mengakomodasi produk baru.
  • dan secara efektif memposisikan brand tersebut di pasar.


Komponen Manajemen Merek. Komponen manajemen merek terdiri dari dua hal, yaitu :

1. Intangible Components.
Intangible components atau komponen tidak berwujud dari manajemen merek merupakan prinsip-prinsip yang menjadi tolok ukur kesukesan sebuah merek. Prinsip-prinsip tersebut mencakup :
kesadaran merek atau brand awareness, adalah kemampuan konsumen dalam mengenali atau mengingat sebuah merek, termasuk nama, gambar, logo, dan juga slogan-slogan tertentu yang pernah digunakan oleh merek tersebut dalam mempromosikan produk-produk mereka.
  • ekuitas merek atau brand equity, adalah kekuatan dari suatu merek yaitu berbagai aset dan juga keterpercayaan merek yang berhubungan dengan suatu merek tertentu, baik nama ataupun simbolnya, yang mampu mengubah nilai yang diberikan atas suatu produk, baik itu untuk pihak pemasar maupun untuk pihak konsumen.
  • loyalitas merek atau brand loyalty, adalah suatu sikap positif yang ditunjukkan oleh konsumen terhadap sebuah produk yang ditandai dengan melakukan pembelian secara berulang, memiliki evaluasi positif terhadap produk yang digunakan, serta berniat untuk terus menggunakan produk tersebut di masa depan dan telah memiliki komitmen terhadap produk tersebut.
  • pengenalan merek atau brand recognition, adalah tentang seberapa baik konsumen mengenali merek suatu produk melalui ciri-ciri spesifik, tanpa melihat nama merek produk dimaksud.
  • reputasi merek atau brand reputation, adalah pandangan publik secara umum tentang merek suatu produk. Reputasi merek dipengaruhi oleh kualitas produk, pelayanan kepada pelanggan, pemasaran yang menarik, ulasan dari pelanggan, dan lain sebagainya.

2. Tangible Components.
Tangible components atau komponen berwujud dari manajemen merek merupakan segala hal yang berwujud atau kasat mata dari merek suatu produk, yang dapat dilihat dan diingat oleh konsumen. Yang termasuk dalam tangible components, diantaranya adalah :
  • nama merek. Nama merek hendaknya mewakili atau menggambarkan produk yang ditawarkan.
  • logo dan pewarnaan. Perancangan logo dan warna mesti dibuat sedemikian rupa sehingga menarik bagi calon konsumen. Penentuan logo dan pemilihan warna harus merepresentasikan produk yang ditawarkan.
  • tipografi. Tipografi mencakup segala hal yang berkaitan dengan “font” dan “teks” dalam merek produk yang ditawarkan.
  • kanal pemasaran online. Di era yang semakin maju seperti sekarang ini, perusahaan harus dapat memanfaatkan laman media sosial, market place, website, dan lain sebagainya sebagai media untuk mengenalkan merek dari produk yang ditawarkan.
  • pengemasan produk. Kemasan merupakan komponen yang sangat vital dalam meningkatkan nilai merek maupun produk.


Fungsi Manajemen Merek. Pada prinsipnya, fungsi dari manajemen merek adalah untuk mendukung strategi manajemen pemasaran, diantaranya :
  • dapat mengenali potensi dan mengidentifikasi target pasar yang relevan.
  • menyampaikan dan mengembangkan pesan merek yang ideal serta nilai perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan proposisi nilai penawaran.
  • mengkomunikasikan dan menginformasikan manfaat merek kepada konsumen melalui titik kontak yang tersedia.
  • membangun ekuitas merek yang lebih optimal dan mengukurnya dari waktu ke waktu.
  • menjaga keselarasan komunikasi antara merek dan konsumen.
  • membangun identitas merek atau identitas merek dan memastikan selaras dengan citra merek di pasar.
  • menangani kebutuhan pada suatu merek baru yang dirilis.
  • mengantisipasi dan mengakomodasi kebutuhan identitas merek baru.


Tujuan Manajemen Merek. Manajemen merek memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah :
  • membangun atau menciptakan loyalitas konsumen yang akan tetap memakai produk dalam jangka panjang.
  • mengendalikan, membangun, serta mengukur sejauh mana keberhasilan suatu ekuitas merek, yaitu suatu nilai perusahaan yang akan diingat oleh konsumen.
  • meningkatkan nilai merek yang dapat dirasakan secara keseluruhan dalam jangka Panjang.
  • menyampaikan pesan suatu merek dengan jelas.
  • membujuk konsumen untuk membeli produk dan membangun konektivitas emosional dengan konsumen.


Strategi Manajemen Merek. Strategi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Strategi dalam manajemen merek digunakan untuk mencapai laju ekonomi yang baik bagi perusahaan. Strategi yang digunakan dalam manajemen merek, diantaranya adalah :
  • mempelajari merek yang akan digunakan, yang meliputi memilih unsur merek nama merek, logo, simbol, karakter, kemasan, dan tagline.
  • publikasi merek, yang meliputi kegiatan merencanakan dan menerapkan program pemasaran merek.
  • mengidentifikasi dan menentukan posisi merek di pasar.
  • memilih aktivitas pemasaran dan mendukung program pemasaran serta cara merek diintegrasikan ke dalamnya.
  • mengevaluasi perkembangan dari merek yang digunakan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian manajemen merek (brand management), komponen, fungsi, tujuan, dan strategi manajemen merek (brand management).

Semoga bermanfaat.