Keuangan (Finance) : Pengertian Dan Konsep Dasar Keuangan, Serta Perbedaan Antara Keuangan Dan Akuntansi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Keuangan. Secara umum, istilah keuangan atau “finance” dapat diartikan sebagai ilmu atau seni dalam mengelola uang, yang meliputi keseluruhan usaha untuk mempersiapkan, mengatur penarikan, serta penggunaan uang, termasuk perencanaan dan pelaksanaannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keuangan diartikan dengan :
  1. seluk beluk uang (segala sesuatu yang bertalian dengan uang); urusan uang.
  2. keadaan uang.

Dari sudut pandang suatu perusahaan, istilah keuangan lebih berkaitan dengan pengendalian pengeluaran perusahaan agar selalu efektif dan efisien. Keuangan akan selalu berkaitan dengan laporan keuangan, administrasi keuangan, dan manajemen keuangan. Di mana semua istilah tersebut mengacu pada bagaimana sumber daya finansial sebuah perusahaan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Hal tersebut mengandung arti bahwa segala hal yang berkaitan dengan keuangan harus mengikuti tahapan-tahapan tertentu, diantaranya adalah :
  • perencanaan keuangan.
  • pengalokasian keuangan.
  • pengendalian keuangan.
  • pelaporan kondisi keuangan.


Selain itu, pengertian keuangan atau finance” juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Lawrence J. Gitman dan Chad J. Zutter, dalam “Principles of Managerial Finance”, menyebutkan bahwa keuangan adalah seni dan ilmu mengelola uang. Sebagai seni berarti melibatkan keahlian dan pengalaman, sedangkan sebagai ilmu berarti melibatkan prinsip-prinsip, konsep, teori, proporsi, dan model yang ada dalam ilmu keuangan.
  • Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian, dalam “Manajemen Keuangan” menyebutkan bahwa keuangan adalah ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Dalam pengertian ini, keuangan berkaitan dengan proses, instrumen, pasar, serta lembaga apapun yang terlibat di dalam perpindahan atau transfer uang, baik antar perorangan, bisnis, maupun pemerintah.

Keuangan juga dapat berarti sebagai manajemen keuangan dan asset. Keuangan dapat mengacu pada perhitungan serta pengaturan resiko sebuah proyek. Keuangan berkaitan dengan bagaimana mempelajari individu, organisasi, atau bisnis dalam usaha peningkatan, pengalokasian, maupun penggunaan sumber daya moneter dalam rentang waktu tertentu, serta perhitungan saat proyek yang dikerjakan sedang berjalan.


Konsep Dasar Keuangan. Keuangan berhubungan erat dengan dunia moneter, khususnya uang, sebagai alat yang penting dalam melakukan suatu transaksi. Keuangan juga sangat berperan penting dalam dunia perekonomian. Berdasarkan hal tersebut, Mary Beth Storjohann, seorang ahli perencana keuangan dari Amerika Serikat, menjelaskan bahwa terdapat enam konsep dasar dalam keuangan, yaitu :

1. Nilai Pendapatan Bersih.
Pendapatan bersih adalah ukuran bagi kesehatan keuangan sebuah perusahaan, yang dapat dihitung dengan cara mengurangi total aset dengan jumlah total utang ;

Nilai Pendapatan Bersih = Total Aset – Jumlah Total Hutang

Apabila hasil perhitungan tersebut menunjukkan angka positif, maka berarti perusahaan berada dalam kondisi aman. Sebaliknya, apabila hasil perhitungan menunjukkan angka negatif, hal tersebut berarti perusahaan berada dalam kondisi rawan dan mungkin butuh strategi untuk memperbesar pemasukan pendapatannya.

2. Inflasi.
Pada prinsipnya, inflasi adalah proses menurunnya nilai mata uang secara terus-menerus. Penurunan tersebut umumnya berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti diantaranya :
  • konsumsi masyarakat yang meningkat.
  • berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi.
  • adanya ketidak-lancaran distribusi barang.

Inflasi merupakan indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus, serta saling memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

3. Likuiditas.
Likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu yang singkat. Sebuah perusahaan dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar yang lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya. Likuiditas juga dapat berarti kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta (aktiva) lancarnya.

4. Bear Market.
Bear market sering digunakan untuk menyebut periode penurunan harga surat berharga sebesar 20% atau lebih. Bear market umumnya ada pada surat saham yang dimiliki oleh perusahaan. Adanya bear market pada saham dipicu ketika investor menjual saham, yaitu untuk mengantisipasi memburuknya kondisi ekonomi dan penurunan keuntungan perusahaan.

5. Toleransi Risiko.
Toleransi risiko adalah sebuah ukuran dari tingkat ketidak-pastian yang bersedia diterima oleh seorang investor atau pengusaha sehubungan perubahan negatif terhadap bisnis atau aset. Seberapa tingginya toleransi risiko tergantung pada seberapa agresif seorang investor atau pengusaha dalam berinvestasi. Toleransi risiko tidak hanya bergantung pada kondisi emosional seseorang, tetapi juga dari :
  • perkiraan seberapa banyak waktu.
  • potensi penghasilan.
  • aset yang akan bisa dimiliki di masa depan.

6. Alokasi Aset dan Diversifikasi.
Alokasi aset adalah tempat di mana seseorang atau perusahaan akan menyimpan uang, yang tergantung pada kebutuhan. Alokasi aset berhubungan erat dengan diversifikasi di mana risiko kesalahan mengalokasikan aset tersebut bisa berkurang dengan mendiversifikasi investasi di dalam satu kelas aset maupun di berbagai jenis kelas aset yang berbeda.

Keenam konsep dasar keuangan di atas merupakan bagian terpenting dari sebuah situasi keuangan yang dapat terjadi dalam sebuah perusahaan. Untuk menghindari situasi keuangan yang buruk, sebuah perusahaan dapat mulai mengelola keuangan dengan membuat laporan keuangan.

Baca juga : Rekonsiliasi Fiskal

Perbedaan Keuangan dan Akuntansi. Antara keuangan dan akuntansi memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan di antara keduanya dapat dilihat dari beberapa bagian, yaitu :

1. Pengertian.
Dalam kaitannya dengan dunia bisnis, pengertian :
  • keuangan, pada prinsipnya adalah ilmu tentang pengelolaan uang bisnis.
  • akuntansi, adalah ilmu pencatatan transaksi keuangan bisnis.

2. Pekerjaan.
Berdasarkan pekerjaan yang ditimbulkannya :
  • keuangan, menciptakan pekerjaan bagi analis keuangan, bankir, financial planner, dan lain sebagainya.
  • akuntansi, menciptakan pekerjaan bagi akuntan atau konsultan pajak.

3. Tujuan.
Berdasarkan tujuannya :
  • keuangan, bertujuan menghadirkan informasi keuangan hanya untuk pihak internal perusahaan.
  • akuntansi, bertujuan menghadirkan informasi laporan keuangan bagi manajemen internal maupun eksternal perusahaan.

4. Atribut.
Berdasarkan atribut yang disajikannya :
  • keuangan, menyajikan analisis risiko, analisis rasio, anggaran modal usaha, dan lainnya.
  • akuntansi, menyajikan laporan arus kas, laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan lain sebagainya, termasuk menampilkan laporan laba ditahan.

5. Manfaat.
Berdasarkan manfaatnya :
  • keuangan, menyajikan suatu informasi keuangan untuk memprediksi seperti apa kemajuan bisnis di masa mendatang.
  • akuntansi, memberikan catatan transaksi untuk memahami gambaran kinerja kesehatan finansial perusahaan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian dan konsep dasar keuangan (finance), serta perbedaan antara keuangan dan akuntansi.

Semoga bermanfaat.