Penganggaran (Budgeting) : Pengertian, Karakteristik, Jenis, Fungsi, Tujuan, Dan Tahapan Penganggaran, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Penganggaran

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Penganggaran. Penganggaran atau “budgeting” adalah proses penyusunan anggaran. Yang dimaksud dengan anggaran ataubudget” adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi, dan keuangan). Anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode yang dianggarkan. Anggaran memaparkan bagaimana sumber daya diharapkan akan diperoleh dan digunakan selama periode waktu tertentu.

Secara umum, penganggaran atau budgeting” dapat diartikan sebagai proses penyusunan rencana keuangan organisasi yang dilakukan dengan cara menyusun rencana kerja dalam rangka waktu tertentu umumnya satu tahun dan dinyatakan dalam satuan moneter. Penganggaran juga dapat berarti suatu proses merancang, melaksanakan, dan mengoperasikan anggaran. Penganggaran merupakan tingkat akuntansi tertinggi dalam hal prakiraan untuk pertimbangan serta mengambil tindakan yang pasti, bukan hanya pelaporan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penganggaran diartikan dengan :
  1. proses mengikhtisarkan rancangan pengeluaran dan penerimaan keuangan selama jangka (waktu) tertentu.
  2. kegiatan mengalokasi sumber daya untuk mencapai sasaran usaha dalam jangka (waktu) tertentu.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa penganggaran merupakan bagian dari proses perencanaan organisasi, yang secara umum meliputi :
  • perencanaan strategi (strategic planning).
  • penyusunan program (programming).
  • penyusunan anggaran (budgeting).

Produk dari penganggaran atau “budgeting” adalah anggaran atau “budget”.


Selain itu, pengertian penganggaran juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • R.A. Supriyono, dalam “Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian Biaya, Serta Pembuatan Keputusan”, menyebutkan bahwa penganggaran adalah perencanaan keuangan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.
  • M. Narafin, dalam “Penganggaran Perusahaan”, menyebutkan bahwa penganggaran adalah rencana dalam bentuk tertulis yang berisi tentang organisasi terkait dan dinyatakan secara kuantitif untuk jangka waktu yang telah disepakati.
  • Mulyadi, dalam “Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa”, menyebutkan bahwa penganggaran adalah sebuah rencana kerja yang diukur dalam bentuk satuan moneter dan satuan ukur lainnya yang mencangkup jangka waktu tertentu serta dinyatakan secara kuantitatif.
  • Sofyan S. Harahap, dalam “Teori Akuntansi Laporan Keuangan”, menyebutkan bahwa penganggaran adalah suatu pendekatan dalam bentuk formal yang sistematis serta memiliki tujuan untuk melaksanakan sebuah fungsi sesuai dengan perencanaan dan digunakan sebagai alat pendukung tanggung jawab manajemen.

Baca juga : Manajemen Logistik

Karakteristik Penganggaran. Penganggaran memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
  • berisi komitmen manajemen sebagai tanda persetujuan manajer untuk menerima tanggung jawab demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam penganggaran.
  • mencangkup jangka waktu tertentu atau periode yang jelas.
  • rancangan penganggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang memiliki kewenangan lebih tinggi dari penyusun anggaran.
  • penganggaran  hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu atau darurat, tidak boleh sembarangan.
  • dinyatakan dalam bentuk satuan moneter atau secara kuantitatif.
  • mampu menggambarkan perbandingan antara rancangan dengan akutualisasinya secara berskala dan jelas.


Jenis Penganggaran. Penganggaran dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yang didasarkan pada :

1. Penyusunan.
Berdasarkan penyusunannya, penganggaran terdiri dari :
  • fixed budgeting, merupakan penganggaran yang penyusuanan didasarkan pada estimasi satu tingkatan kegiatan bisnis atau proyek dan bersifat tetap.
  • flexible budgeting, merupakan penganggaran yang penyusunannya mengikuti suatu deret kegiatan bisnis atau proyek dengan menyesuaikan jangka waktu terkait.

2. Perencanaan.
Berdasarkan perencanaannya, penganggaran terdiri dari :
  • incremental budgeting, merupakan penganggaran yang penyusunannya cenderung pada kegiatan bisnis yang dilakukan secara rutin dan menyesuaikan setiap periode satu tahun.
  • activity based budgeting, merupakan penganggaran yang penyusunannya langsung ditetapkan oleh pihak manajemen puncak, dimana akan menentukan besaran input untuk dicapai berkaitan dengan target.
  • value proposition budgeting, merupakan penganggaran yang penyusunannya didasari oleh kapasitas tau proporsi yang telah dirancang agar dapat terhindar dari pengeluaran yang berlebihan.
  • zero based budgeting, merupakan penganggaran yang penyusunannya mengacu pada asumsi setiap alokasi yang telah ditentukan dimulai dari nol demi mempertimbangkan kegiatan bisnis atau proyek selanjutnya.

3. Partisipasi.
Berdasarkan partsipasinya, penganggaran terdiri dari :
  • imposed budgeting, merupakan penganggaran yang penyusunannya langsung disusun atau dirancang oleh manajemen puncak.
  • negotiated budgeting, merupakan penganggaran yang penyusunannya menggunakan metode top-down dan bottom-up, dimana pihak manajemen dan tim atau divisi di bawahnya ikut berunding dalam menetapkan tujuan.
  • participated budgeting, merupakan penganggaran yang penyusunannya menggunakan bottom-up atau mempertimbangkan pendapat dari tim dan divisi dibawah manajemen.

4. Aktivitas.
Berdasarkan aktivitasnya, penganggaran terdiri dari :
  • master budget, merupakan penganggaran  yang penyusunannya dilakukan secara keseluruhan dengan tujuan untuk mengevaluasi kinerja setiap pihak yang bersangkutan.
  • operating budget, merupakan penganggaran  yang penyusunannya bertujuan menganalisis pemasukan dan pengeluaran dari kegiatan operasioanalnya.
  • cash flow budget, merupakan penganggaran yang penyusunannya bertujuan untuk mengetahui bagaimana alokasi arus kas dalam periode tertentu sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah kedepannya.
  • financial budget, merupakan penganggaran yang penyusunannya bertujuan untuk mengatur aset, hutang, dan modal dalam organisasi atau perusahaan seperti anggaran laba-rugi, anggaran perubahan posisi keuangan dan lain sebagainya.


Fungsi Penganggaran. Penganggaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
  • fungsi perencanaan. Fungsi ini merupakan penentuan langkah awal penentuan penganggaran serta tujuan dasar demi merumuskan sebuah strategi dan menetapkan kebijakan untuk mencapai kemajuan secara jelas.
  • fungsi komunikasi. Fungsi ini merupakan fungsi penganggaran dalam menentukan saluran informasi demi memberitahukan tujuan, strategi, dan kebijaksanaan yang akan dilaksanakan nantinya.
  • fungsi koordinasi. Fungsi ini merupakan fungsi penganggaran  yang menghubungkan antar individu hingga divisi dalam menentukan tindakan selanjutnya agar selaras dengan tujuan, strategi, dan kebijakan yang telah ditetapkan.
  • fungsi pengendalian dan evaluasi. Fungsi ini merupakan fungsi penganggaran  yang membandingkan antara rencana atau agenda yang telah dibuat dengan aktualisasinya. Serta memberikan evaluasi dimana menunjukan poin-poin apa saja yang harus diperbaiki secara jelas.

Sedangkan M. Nafirin menyebutkan bahwa fungsi dari penganggaran adalah :

1. Fungsi perencanaan.
Penganggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran teliti, karena anggaran yang dihasilkan akan memberikan gambaran yang lebih nyata dan jelas dalam unit dan uang.

2. Fungsi pelaksanaan.
Penganggaran merupakan pedoman dalam pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam pencapaian tujuan (laba).

3. Fungsi pengendalian.
Penganggaran merupakan alat pengendalian atau pengawasan (controlling). Pengendalian berarti melakukan evaluasi (menilai) atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu.


Manfaat Penganggaran. Beberapa manfaat dari penganggaran diantaranya adalah :
  • membantu mengarahkan manajemen demi menghindari tindakan atau pengeluaran yang berlebihan (overbudget).
  • memberikan gambaran mengenai prioritas alokasi sumber daya yang ada.
  • menghubungkan antar individu maupun kelompok atau tim divisi dengan manajemen puncak.
  • memberikan informasi mengenai hasil yang aktual.
  • mendukung manajemen dalam menentukan tindakan-tindakan yang perlu diperbaiki.


Tujuan Penganggaran. Penganggaran memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah :
  • membentuk sasaran secara jelas dan sistematis dan arahan tujuan manajemen.
  • mengkomunikasikan tujuan manajemen kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar dapat dipahami, didukung, dan diwujudkan.
  • menyediakan agenda secara terperinci mengenai suatu kegiatan agar meminimalisi ketidakjelasan serta ketidak-pastian.
  • mengkoordinasi mekanisme yang akan dikerjakan dalam rangka untuk memaksimalkan sumber daya.
  • mengendalikan kinerja baik secara individu maupun kelompok dan memberikan informasi perlu tidaknya tindakan koreksi.


Tahapan Penganggaran. Secara umum, proses penganggaran melewati beberapa tahapan, di mana masing-masing tahapan saling berhubungan dan diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. Tahapan dalam penganggaran adalah sebagai berikut :

1. Persiapan.
Dalam tahap ini, anggaran yang akan dibuat sebaiknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran dimulai. Tahun anggaran biasanya dimulai dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember tahun yang sama. Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan sebelum penyusunan anggaran, yaitu :
  • menetapkan rencana besar organisasi, seperti tujuan, kebijakan, asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.
  • membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota.

2. Penyusunan.
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah :
  • menyusun rancangan rencana keuangan yang terdiri dari rencana pendapatan, rencana biaya (belanja) dan rencana pembiayaan.
  • melibatkan pihak-pihak terkait dengan bidang yang direncanakan.

3. Ratifikasi (Pengesahan).
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah :
  • melakukan perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran.
  • melakukan koordinasi dan penelaahan setiap komponen anggaran.
  • mengesahkan dan mendistribusikan anggaran kepada pengguna anggaran.

4. Implementasi dan Pertanggung-jawaban.
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah :
  • melaksanakan kegiatan atau pekerjaan berdasarkan anggaran yang sudah disahkan.
  • menyusun laporan realisasi anggaran bagi setiap pengguna anggaran.
  • melakukan analisa variance (selisih) dan disampaikan ke pimpinan organisasi dan pihak terkait lainnya.


Faktor yang Mempengaruhi Penganggaran. Pada prinsipnya, terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi penganggaran, yaitu :

1. Faktor Internal.
Faktor internal adalah segala hal yang mempengaruhi penyusunan anggaran yang berasal dari dalam lingkungan organisasi yang bersangkutan. Faktor internal yang dapat mempengaruhi penganggaran adalah :
  • hasil aktualisasi penganggaran periode sebelumnya.
  • kebijaksanaan yang ditetapkan terkait penyusuanan dan pelaksanaan penganggaran.
  • tenaga kerja/tim/divisi yang menerapkan susunan penganggaran.
  • sumber daya yang tersedia.

2. Faktor Eksternal.
Faktor eksternal adalah segala hal yang mempengaruhi penyusunan anggaran yang berasal dari luar lingkungan organisasi yang bersangkutan. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi penganggaran adalah :
  • keadaan ekonomi dan keseimbangan pasar.
  • persaingan yang mempengaruhi posisi organisasi atau perusahaan.
  • tingkat pendapatan konsumen atau masyarakat.
  • latar belakang seperti ras, budaya, dan agama.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian penganggaran (budgeting), karakteristik, jenis, fungsi, manfaat, tujuan, dan tahapan penganggaran, serta faktor yang mempengaruhi penganggaran (budgeting).

Semoga bermanfaat.