Pada hakekatnya, anggaran adalah rencana keuangan. Anggaran merupakan suatu rencana yang diukur dalam istilah moneter yang disiapkan dan disetujui sebelum waktu yang ditentukan, yang umumnya menunjukkan pendapatan yang direncanakan untuk dihasilkan dan/atau pengeluaran yang akan dikeluarkan selama periode tertentu dan modal yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Untuk merencanakan dan menyususun suatu anggaran yang baik diperlukan beberapa karakteristik tertentu. Karakteristik perencanaan dan penyusunan suatu anggaran yang baik adalah sebagai berikut :
- disusun berdasarkan program. Untuk mendapatkan perencanaan anggaran yang baik, penyusunannya harus sesuai dengan rencana strategis organisasi atau perusahaan. Anggaran harus mengikuti apa yang sudah menjadi tujuan organisasi atau perusahaan.
- disusun berdasarkan pusat pertanggung-jawaban. Pusat pertanggung-jawaban perusahaan terbagi menjadi 4 pusat, yaitu : pusat biaya, pusat investasi, pusat laba, dan pusat pendapatan. Penyusunan anggaran organisasi atau perusahaan yang tidak sesuai dengan karakter masing-masing pertanggung jawaban pusat tersebut akan menghasilkan tolak ukur kinerja yang tidak sesuai pada setiap karakter. Ini berakibat pada ketidak-teraturan dalam pembagian anggaran.
- mampu berperan sebagai bentuk pengendalian dan pengawasan. Anggaran dibentuk dengan tujuan untuk pengendalian dan pengawasan setiap kegiatan yang membutuhkan keluar masuknya pendapatan perusahaan.
- Ceiling budget, merupakan jenis anggaran yang digunakan untuk tujuan pengawasan. Anggaran jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan suatu batas-batas pengeluaran melalui peraturan penggunaan atau pemberian, atau secara tidak langsung dengan cara membatasi suatu penghasilan instansi pada sumber yang diketahui dan jumlah yang terbatas.
- A line-item budget, merupakan jenis anggaran yang digunakan untuk membedakan sebuah pengeluaran organisasi atau perusahaan berdasarkan jenis, dipakai untuk mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya.
- Performance and program budgets, merupakan jenis anggaran yang digunakan untuk menspesifikasi kegiatan-kegiatan atau program-program yang berdasarkan mana dana digunakan, dan dengan cara demikian membantu dalam evaluasinya. Pemisahan (spesifikasi) pengeluaran-pengeluaran data dilakukan berdasarkan fungsi, jenis pengeluaran, dan lain sebagainya.
Selain itu, anggaran juga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada :
1. Waktu.
Berdasarkan waktu-nya, anggaran terdiri dari :
- anggaran jangka panjang. Anggaran jangka panjang berkaitan dengan perencanaan operasi suatu perusahaan, yang umumnya dibuat untuk jangka waktu lima hingga sepuluh tahun. Anggaran jangka panjang dapat terpengaruh secara negatif karena faktor-faktor yang tidak dapat diprediksi.
- anggaran jangka pendek. Anggaran jangka pendek biasanya dibuat untuk waktu satu tahun. Anggaran jangka pendek disiapkan secara terperinci, yang berfungsi untuk membantu dalam melakukan kontrol atas operasional sehari-hari suatu perusahaan.
2. Kondisi.
Berdasarkan kondisi-nya, anggaran terdiri dari :
- anggaran dasar. Anggaran dasar merupakan jenis anggaran yang ditetapkan untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama, dan untuk perubahannya dibutuhkan aturan-aturan tertentu yang telah disepakati. Anggaran dasar disusun dengan tidak memperhitungkan perubahan yang terjadi dari lingkungan eksternal yang berada di luar kendali manajemen. Anggaran dasar akan lebih berguna bagi manajemen tingkat atas untuk merumuskan kebijakan.
- anggaran saat ini. Anggaran saat ini atau anggaran berjalan atau “current budget” merupakan jenis anggaran yang ditetapkan untuk digunakan dalam waktu singkat dan dikaitkan dengan kondisi saat ini. Penyusunan anggaran saat ini disesuaikan dengan kondisi saat ini yang berlaku dalam bisnis perusahaan.
3. Fungsi.
Berdasarkan fungsi-nya, anggaran terdiri dari :
3.1. Anggaran induk.
Anggaran induk atau “master budget” merupakan integrasi akhir dari semua anggaran fungsional oleh Pejabat Anggaran (Budget Officer). Ketika anggaran fungsional telah selesai, Pejabat Anggaran menyiapkan anggaran induk, yang berupa ringkasan yang menggabungkan berbagai komponen anggaran fungsional, untuk kemudian disetujui, diadopsi, dan digunakan.
Proses penganggaran anggaran induk. Anggaran induk menunjukkan laba operasi bisnis dalam periode anggaran serta neraca yang dianggarkan pada penutupannya, yang menggambarkan rencana keseluruhan untuk periode anggaran. Anggaran induk terdiri dari beberapa anggaran yang terpisah tetapi saling bergantung, yang proses penganggarannya dilakukan dengan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
- menyusun anggaran penjualan, yang merupakan jadwal terperinci yang menunjukkan penjualan yang diharapkan untuk periode anggaran. Anggaran penjualan yang akurat adalah kunci dari keseluruhan proses penganggaran. Anggaran penjualan akan membantu dalam menentukan berapa banyak unit yang perlu diproduksi.
- menyusun anggaran produksi, yang akan digunakan untuk menentukan anggaran biaya produksi termasuk anggaran bahan langsung, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran overhead pabrik.
- menentukan anggaran kas, yang dilakukan dengan menggabungkan antara anggaran produksi dengan data anggaran penjualan serta anggaran biaya penjualan dan administrasi. Anggaran kas adalah rencana terperinci yang menunjukkan bagaimana sumber daya kas akan diperoleh dan digunakan.
- menyiapkan neraca dan laporan laba rugi yang dianggarkan. Neraca dan laporan laba rugi yang dianggarkan disiapkan setelah anggaran kas selesai disiapkan.
3.2. Anggaran fungsional.
Anggaran fungsional disusun berkaitan dengan berbagai fungsi yang dilakukan dalam bisnis perusahaan. Beberapa jenis anggaran fungsional yang umum ditemui dalam suatu perusahaan diantaranya adalah :
- anggaran penjualan, merupakan jenis anggaran yang menjelaskan secara detail mengenai penjualan perusahaan di masa mendatang. Dalam anggaran tersebut tertuang mengenai jenis barang, jumlah, harga, waktu dan tempat penjualan.
- anggaran produksi, merupakan jenis anggaran yang menjelaskan tentang rencana unit yang diproduksi selama periode anggaran. Perhitungan taksiran produksi ditentukan sesuai dengan rencana penjualan dan persediaan yang diharapkan. Anggaran produksi adalah dasar dalam menyusun anggaran biaya produksi.
- anggaran biaya bahan baku, merupakan jenis anggaran yang menjelaskan tentang taksiran bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi, yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas bahan baku.
- anggaran tenaga kerja, merupakan jenis anggaran yang menjelaskan tentang taksiran biaya tenaga kerja langsung selama periode anggaran. Anggaran ini juga menjadi dasar dalam menyusun anggaran kas (anggaran tunai) dan anggaran rugi laba.
- anggaran overhead produksi, merupakan anggaran yang menjelaskan tentang taksiran biaya overhead pabrik selama periode anggaran. Anggaran ini juga menjadi dasar dalam menyusun anggaran kas (anggaran tunai) dan anggaran rugi laba.
- anggaran persediaan, merupakan jenis anggaran yang merencanakan secara detail berapa besar nilai persediaan untuk periode yang akan datang.
- anggaran biaya produksi, merupakan jenis anggaran yang didalamnya memuat tentang anggaran biaya pemasaran dan anggaran biaya administrasi dan umum, di mana masing-masing menjelaskan tentang taksiran biaya pemasaran, biaya administrasi, dan biaya umum. Anggaran ini digunakan sebagai dasar dalam menyusun anggaran kas (anggaran tunai) dan anggaran rugi laba.
- anggaran program, merupakan jenis anggaran yang dibuat berdasarkan program utama sebuah perusahaan, baik itu program penelitian maupun program pengembangan. Anggaran ini biasanya digunakan untuk keperluan analisis keselarasan antar berbagai program perusahaan.
- anggaran kas atau anggaran tunai, merupakan jenis anggaran yang di dalamnya memuat hal-hal yang berkaitan dengan informasi tentang taksiran sumber dan juga penggunaan kas selama periode anggaran. Anggaran kas atau anggaran tunai dibuat berdasarkan anggaran operasi dan pengeluaran modal. Penyusunan anggaran kas atau anggaran tunai sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan, hal tersebut untuk menjaga likuiditas organisasi atau perusahaan tersebut. Anggaran Kas biasanya digunakan untuk menyusun anggaran neraca.
- anggaran laba rugi, merupakan jenis anggaran yang di dalamnya memuat tentang taksiran rugi dan laba organisasi atau perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini dibuat berdasarkan anggaran operasi, dan kemudian digunakan sebagai bahan untuk menyusun anggaran neraca.
- anggaran neraca, merupakan jenis anggaran yang di dalamnya memuat tentang rencana posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal) organisasi atau perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran. Penyusunan anggaran neraca didasarkan pada anggaran kas dan anggaran rugi-laba. Anggaran neraca nantinya akan digunakan untuk menyusun anggaran perubahan posisi keuangan perusahaan.
4. Fleksibilitas.
Berdasarkan fleksibilitas-nya, anggaran terdiri dari :
4.1. Anggaran tetap.
Anggaran tetap atau “anggaran statis” merupakan jenis anggaran yang dirancang untuk tetap atau tidak berubah, terlepas dari tingkat aktivitas yang dicapai, yang penyusunannya didasarkan pada asumsi bahwa volume output dan penjualan dapat diantisipasi dengan tingkat akurasi yang wajar.
- anggaran tetap, sangat cocok digunakan untuk pengeluaran tetap, yang tidak ada hubungannya dengan volume output.
- anggaran tetap, tidak efektif sebagai alat untuk pengendalian biaya.
4.2. Anggaran fleksibel.
Anggaran fleksibel atau “anggaran skala geser” merupakan jenis anggaran yang dirancang untuk berubah sesuai dengan tingkat aktivitas yang dicapai, yang berfungsi sebagai alat yang berguna untuk mengendalikan biaya. Anggaran fleksibel mengakui perbedaan perilaku antara biaya tetap dan biaya variabel tentang fluktuasi output, sehingga lebih realistis, praktis, dan lebih bermanfaat daripada anggaran tetap.
Anggaran fleksibel menunjukkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk berbagai tingkat aktivitas, yang ditentukan secara berbeda tergantung pada apakah biaya variabel atau tetap.
- jika biaya adalah variabel, maka jumlah anggaran fleksibel dihitung dengan mengalikan biaya per unit aktivitas dengan tingkat aktivitas yang ditentukan untuk anggaran fleksibel.
- jika biaya tetap, maka total biaya tetap yang dianggarkan awal digunakan sebagai jumlah anggaran fleksibel.
Karakteristik anggaran fleksibel :
- anggaran fleksibel memperhitungkan bagaimana perubahan aktivitas mempengaruhi biaya.
- anggaran fleksibel memudahkan untuk memperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap tingkat aktivitas dalam rentang tertentu.
Baca juga : Klasifikasi Perencanaan Dalam Manajemen
Demikian penjelasan berkaitan dengan karakteristik perencanaan dan penyusunan anggaran yang baik dan berbagai jenis anggaran.
Semoga bermanfaat.