Manajemen Diri (Self Management) : Pengertian, Aspek, Manfaat, Tujuan, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Diri, Serta Tahapan Manajemen Diri

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Manajemen Diri. Pada dasarnya manajemen diri atau “self management” merupakan sebuah terminologi psikologis untuk menggambarkan proses pencapaian otonomi diri. Manajemen diri dalam terminologi pendidikan dan psikologi adalah suatu metode, keterampilan, dan strategi yang dapat dilakukan oleh seorang individu dalam mengarahkan secara efektif setiap aktivitas yang ia lakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Yang termasuk dalamnya manajemen diri adalah “goal setting, planning, scheduling, task tracking, self-evaluation, self-intervention, dan self-development”.

Secara umum, manajemen diri atau “self management” dapat diartikan sebagai suatu upaya seorang individu untuk melakukan perencanaan, pemusatan perhatian, dan evaluasi terhadap aktivitas yang dilakukan. Di dalam manajemen diri terdapat kekuatan psikologis yang memberi arah pada seorang individu untuk mengambil keputusan dan menentukan pilihannya serta menetapkan cara-cara yang efektif dalam mencapai tujuannya. D. Singgih Gunarsa, dalam “Konseling dan Psikoterapi”, menjelaskan bahwa manajemen diri merupakan salah satu model dalam “cognitive-behavior therapy”, yang meliputi :
  • pemantauan diri atau “self-monitoring”.
  • reinforcement yang positif atau “self-reward”.
  • kontrak atau perjanjian dengan diri sendiri atau “self-contracting”.
  • penguasaan terhadap stimulus atau “stimulus control”.

Selain itu, pengertian manajemen diri atau “self management” juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • The Liang Gie, dalam “Cara Belajar yang Efisien”, menyebutkan bahwa manajemen diri adalah dorongan yang berasal dari diri seseorang sehingga nantinya seseorang dapat mengendalikan kemampuannya untuk mencapai hal-hal yang baik.
  • A. Prijosaksono, dalam “Self Management Series”, menyebutkan bahwa manajemen diri adalah kesungguhan dari setiap individu untuk dapat mengendalikan sepenuhnya keberadaan diri secara keseluruhan (fisik, emosi, mental atau pikiran, jiwa maupun rohnya) dan realita kehidupannya dengan memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya.
  • L.J. Cormier dan L.S. Cormier, dalam “Interviewing Strategies For Helpers”, menyebutkan bahwa manajemen diri adalah suatu strategi pengubahan perilaku yang dalam prosesnya konseli mengarahkan perubahan perilakunya sendiri dengan suatu teknik atau kombinasi teknik teurapetik.


Aspek Manajemen Diri. Terdapat beberapa aspek yang ada dalam manajemen diri. The Liang Gie menyebutkan bahwa beberapa aspek yang ada dalam manajemen diri adalah :

1. Motivasi Diri.
Motivasi diri atau “self motivation” merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seorang individu yang bisa menambah semangat sehingga nantinya individu tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Pengorganisasian Diri.
Pengorganisasian diri atau “self organization” merupakan suatu aturan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan diri seorang individu sehingga individu tersebut dapat mencapai efisiensi dalam kehidupannya. individu. Dengan pengorganisasian diri, seorang individu akan mampu mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan pikiran, tenaga, waktu maupun lainnya yang dapat membantu pembentukan manajemen diri.

3. Pengendalian Diri.
Pengendalian diri atau “self control” merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seorang individu untuk mengendalikan dirinya sendiri secara sadar sehingga individu tersebut dapat mencapai apa yang diinginkannya dengan tidak merugikan orang lain.

4. Pengembangan Diri.
Pengembangan diri atau “self development” merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan kesadaran diri guna mengembangkan sebuah potensi yang ada pada diri seorang individu. Dengan adanya pengembangan diri, seorang individu akan dapat meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya.

Sedangkan B.T. Yates, dalam “Self Management: The Science and Art of Helping Yourself”, menyebutkan bahwa aspek manajemen diri meliputi :
  • management by antecedent, merupakan pengontrolan reaksi terhadap sebab-sebab atau pikiran dan perasaan yang memunculkan respon.
  • management by consequence, merupakan pengontrolan reaksi terhadap tujuan perilaku, pikiran, dan perasaan yang ingin dicapai.
  • cognitive techniques, merupakan pengubahan pikiran, perilaku dan perasaan, yang dirumuskan dalam cara mengenal, mengeliminasi dan mengganti apa-apa yang terefleksi pada antecedents dan consequence.
  • affective techniques, merupakan pengubahan emosi secara langsung.


Manfaat Manajemen Diri. Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari manajemen diri, diantaranya adalah :
  • membantu individu untuk dapat mengelola diri, baik pikiran, perasaan, maupun perbuatan sehingga dapat berkembang secara optimal.
  • menumbuhkan perasaan bebas dari kontrol orang lain.
  • menanamkan pemahaman bahwa perubahan yang terjadi pada diri individu karena usahanya sendiri.
  • individu yang bersangkutan akan semakin mampu untuk menjalani hidup yang diarahkan sendiri dan tidak tergantung lagi pada konselor untuk berurusan dengan masalah mereka.

Baca juga : Pengertian Terapi

Tujuan Manajemen Diri. Manajemen diri merupakan salah satu penerapan teori modifikasi perilaku gabungan behavioristik dan kognitif sosial. Secara umum, tujuan dari manajemen diri diantaranya adalah :
  • memberikan peran yang lebih aktif pada seorang individu.
  • mempertahankan dan meningkatkan keterampilan seorang individu.
  • mengarahkan dengan tepat suatu perubahan yang terjadi pada seorang individu.
  • menciptakan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan yang diharapkan.
  • menata pola perilaku, pikiran, dan perasaan yang diinginkan.


Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Diri. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi manajemen diri, diantaranya adalah :
  • kesehatan atau health”. Kesehatan merupakan hal penting bagi seorang individu dalam penyesuaian diri. Untuk mencapai kesehatan fisik dan mental, perasaan dan emosi, seorang individu harus seimbang.
  • keterampilan atau skill”. Keterampilan dalam suatu bidang sangat diperlukan bagi seorang individu sehingga ia mampu mengatur dan mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupannya.
  • aktivitas atau action”. Seorang individu yang memiliki imajinasi moral yang tinggi maka ia akan mampu mengembangkan aktivitas hidupnya, sehingga nantinya dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan bagi orang lain.
  • identitas diri atau “identity”. Identitas diri merupakan suatu rancangan yang mengharuskan seorang individu untuk menata prinsip secara konsisten, sehingga ia dapat mengukur seberapa paham dan memberikan penilaian terhadap keadaan diri sampai seberapa jauh dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan sebuah tindakan.


Tahapan dalam Manajemen Diri. Terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan dalam manajemen diri. D. Watson dan R. Tharp, dalam “Self Directed Behaviour”, menyebutkan bahwa tahapan yang dapat dilakukan dalam manajemen diri adalah :

1. Selecting goals.
Selecting goals atau “menentukan tujuan” sangat penting, hal tersebut sebagai pijakan setiap harapan menjadi sebuah realitas. Oleh karena itu, tujuan harus ditetapkan satu per satu, harus diukur, dapat dicapai, positif, dan keterhubungannya bagi setiap individu.

2. Translating goals into target behaviors.
Translating goals into target behaviors atau “menerjemahkan tujuan menjadi tujuan perilaku” merupakan identifikasi perilaku yang ditargetkan untuk perubahan. Suatu target yang telah dipilih untuk dilakukannya sebuah perubahan, mengantisipasi beberapa hambatan dan memikirkan bagaimana cara untuk menegosiasikannya.

3. Self monitoring.
Self monitoring atau “pemantauan diri” merupakan suatu kegiatan pengamatan terhadap perilaku sendiri yang dilakukan dengan hati-hati dan sistematis, serta mencatat segala perilaku diri tersebut di dalam buku harian disertai dengan komentar-komentar tentang berbagai isyarat dan konsekuensi yang terkait.

4. Working out a plan for change.
Working out a plan for change atau “membuat rencana perubahan” merupakan suatu kegiatan merancang sebuah program untuk mewujudkan perubahan yang sebenarnya. Berbagai rencana untuk tujuan yang sama dapat dirancang dengan efektif untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

5. Evaluating an action plan.
Evaluating an action plan atau “perencanaan tindakan evaluasi” merupakan rencana perubahan evaluasi yang digunakan untuk menentukan suatu tujuan yang akan dicapai. Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan dan bukan kejadian satu kali, sedangkan perubahan diri adalah latihan seumur hidup.


Pada dasarnya manajemen diri atau “self management” merupakan teknik konseling yang paling efektif, karena perubahan tingkah laku yang terjadi pada seorang individu didasarkan pada kemauan, kesadaran dan kemampuan individu itu sendiri, sehingga segala perubahan dalam diri individu dapat bertahan lebih lama. 

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian manajemen diri (self management), aspek, manfaat, tujuan, dan faktor yang mempengaruhi manajemen diri, serta tahapan dalam manajemen diri (self management).

Semoga bermanfaat.