Perilaku merupakan salah satu perantara untuk mencapai tujuan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Dalam ilmu psikologi, perilaku dipandang sebagai sesuatu yang dapat diubah dan dipelajari.
Dalam berkomunikasi ada beberapa pengelompokan perilaku yang diperlihatkan oleh seseorang. Perilaku tersebut merupakan perilaku dasar manusia yang ada pada setiap diri manusia. Perilaku tersebut akan senantiasa menimbulkan dampak secara langsung terhadap perkembangan diri manusia tersebut dan akan memberikan pengaruh pada aktifitas yang dijalankannya. Secara umum, perilaku dasar manusia tersebut dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu asertif, submif, dan agresif.
1. Perilaku Asertif.
Istilah asertif berasal dari bahasa Inggris, yaitu 'to assert' yang berati menyatakan dengan tegas. Perilaku asertif merupakan bentuk perilaku seseorang dalam hubungan antar pribadi yang menyangkut emosi, perasaan, pikiran, serta keinginan dan kebutuhan secara terbua, tegas, dan jujur tanpa perasaan cemas atau tegang terhadap orang lain, tanpa merugikan diri sendiri atau orang lain.
Pengertian asertif menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Chaplin, menyatakan bahwa perilaku asertif adalah perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
- Galasi, menyatakan bahwa perilaku asertif adalah bentuk komunikasi secara langsung terhadap kebutuhan, keinginan dan pendapat seseorang tanpa menghukum, mengancam, atau merendahkan orang lain.
- Rahmawati, menyatakan bahwa perilaku asertif (asertivitas) adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain, namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain.
- Fensterheim dan Baer, mengatakan bahwa orang yang memiliki perilaku asertif merupakan orang yang memiliki kepercayaan diri yang baik, dapat mengungkapkan pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut dan berkomunikasi dengan orang lain secara lancar.
- Lazarus, menyatakan bahwa pengertian perilaku asertif mengandung suatu tingkah laku yang penuh ketegasan yang timbul karena adanya kebebasan emosi dan keadaan efektif yang mendukung, antara lain menyatakan hak-hak pribadi, berbuat sesuatu untuk mendapatkan hak tersebut, dan melakukan hal tersebut untu sebagai usaha untuk mencapai kebebasan emosi.
Ciri-ciri Perilaku Asertif. Menurut Lange dan Jakubowski, perilaku asertif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- menghormati hak-hak orang lain dan diri sendiri.
- berani mengungkapkan pendapatnya secara langsung, maksudnya berperilaku asertif memungkinkan seseoarang dapat mengkomunikasikan perasaan, pikiran, dan kebutuhan lainnya secara langsung dan jujur.
- bertindak jujur, maksudnya dapat mengekspresikan diri secara tepat agar dapat mengkomunikasikan perasaan, pendapat, atau pilihan tanpa merugikan diri sendir dan orang lain.
- memperhatikan situasi dan kondisi, maksudnya dalam berperilaku asertif, seseorang harus dapat memperhatikan tempat, waktu, intensitas dan kualitas komunikasi.
- bahasa tubuh, maksudnya dalam berperilaku asertif yang terpenting bukanlah apa yang dikatakan tapi bagaimana menyatakannya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa :
a. Asertif merupakan suatu perilaku yang :
- memperhatikan kebutuhan dan perasaan diri sendiri dan orang lain.
- menghargai orang lain.
b. Orang dengan perilaku asertif akan selalu berpikiran :
- percaya, menghormati diri dan orang lain.
- menekankan penyelesaian masalah secara efektif.
c. Ciri-ciri yang dapat dilihat dari orang dengan perilaku asertif adalah :
- berani mengungkapkan pikiran, perasaan, kebutuhan, dan hak pribadi dengan tanpa merugikan kepentingan orang lain.
- memperhatikan pikiran dan perasaan orang lain.
dengan tanda non verbal sebagai berikut :
- suara sedang namun tegas.
- menatap langsung.
- tidak mendominir ekspresi wajah dan postur relax.
2. Perilaku Submisif.
Perilaku submisif merupakan perilaku yang berkecenderungan menerima dan bahkan menyerah pada semua hal yang terjadi, sekalipun yang dihadapinya merupakan hal yang buruk sekalipun. Orang yang berperilaku submisif adalah orang yang kurang menghargai hak dan kebutuhan mereka sendiri, mereka cenderung mengalah dan membiarkan orang lain melanggar hak mereka.
Perilaku submisif merupakan perilaku yang berkecenderungan menerima dan bahkan menyerah pada semua hal yang terjadi, sekalipun yang dihadapinya merupakan hal yang buruk sekalipun. Orang yang berperilaku submisif adalah orang yang kurang menghargai hak dan kebutuhan mereka sendiri, mereka cenderung mengalah dan membiarkan orang lain melanggar hak mereka.
Ciri yang paling kuat dari perilaku submisif ini adalah tidak bisa mengatakan 'tidak', dalam posisi seharusnya dia menyatakan 'tidak'. Seseorang dengan perilaku submisif akan selalu menghadapi berbagai halangan, mereka tidak percaya dengan kemampuan yang dimilikinya, dan mereka akan mengikuti apa saja yang menjadi keinginan keluarga, pimpinan, maupun masyarakat.
Pandangan para ahli tentang orang yang berperilaku submisif :
- Fensterheim dan Baer, orang yang berperilaku submisif selalu lebih mendahulukan keinginan orang lain, sukar menyatakan masalah atau hal yang diinginkannya, terlalu mudah mengalah dan mudah tersinggung, cemas serta kurang yakin dengan diri sendiri.
- Goddart, menyatakan bahwa orang-orang yang tidak asertif (submisif) ini tahu tentang apa yang seharusnya mereka lakukan ketika berada dalam posisi yang mengharuskannya berkata apa adanya. Namun mereka memiliki perasaan bahwa jika perasaan itu diekspresikan maka orang lain akan membenci dirinya.
a. Submisif merupakan suatu perilaku yang :
- menyerah atau mengikuti permintaan orang lain.
- mengesampingkan kebutuhan dan perasaan diri sendiri.
- menganggap diri lebih rendah dari orang lain.
b. Orang dengan perilaku submisif akan selalu berpikiran :
- menghindari menyakiti orang lain.
- berusaha selalu memperoleh persetujuan orang lain.
c. Ciri-ciri yang dapat dilihat dari orang dengan perilaku submisif adalah :
- menghindari konflik.
- mengalahkan kebutuhan atau keperluannya sendiri.
- terhambat dalam mengungkapkan diri.
- dikuasai rasa takut, bersalah, dan tertekan.
- cenderung bereaksi di belakang.
dengan tanda-tanda non verbal sebagai berikut :
- ragu-ragu, suara pelan.
- kontak mata sedikit.
- gerakan nervous.
- tangan mencari pegangan.
- bahu turun, lengan melintang untuk melindungi diri.
3. Perilaku Agresif.
Perilaku agresif kebalikan dari perilaku submisif. Seorang yang agresif merupakan mereka yang lebih ekspresif dibandingkan orang kebanyakan Perilaku agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang secara sengaja bertujuan untuk melukai orang lain secara langsung. Perilaku agresif adalah perilaku yang bertujuan mendominasi dan mendapatkan apa yang diinginkannya dengan cara mengorbankan orang lain. Mereka cenderung bersikap otoriter dan main perintah.
Seseorang dengan perilaku agresif selalu tidak mempertimbangkan kepentingan orang lain, yang ada hanya kepentingan pribadinya. Apapun yang menjadi keinginan dirinya itulah yang harus dilaksanakan. Mereka dengan mudah mengutarakan perasaan, kebutuhan, dan pemikirannya di depan banyak orang tanpa menghiraukan tanggapan orang disekitarnya. Mereka bicara dengan keras dan dapat menjadi kasar, sarkastik, dan sewenang-wenang. Seseorang yang berperilaku agresif akan mengalami kesulitan apabila harus melakukan kerja kelompok atau kerja tim.
Secara umum dapat dikatakan bahwa :
a. Agresif merupakan suatu perilaku yang :
- mengutamakan kebutuhan dan perasaan diri sendiri.
- mengabaikan hak dan perasaan orang lain.
- menggunakan segala cara, baik verbal ataupun non verbal.
b. Orang dengan perilaku agresif akan selalu berpikiran :
- hanya perduli dengan pencapaian tujua dirninya sendiri.
c. Ciri-ciri yang dapat dilihat dari orang dengan perilaku agrasif adalah :
- jujur, terbuka namuncara mengungkapkan perasaan tidak tepat.
- cenderung memaksakan kehendak.
- diliputi rasa marah dan menyalahkan orang lain.
- ingin menjatuhkan orang lain.
- menimbulkan ketegangan, rasa sakit, cemas, dan salah.
dengan tanda-tanda nor verbal diantaranya adalah :
- suara keras.
- nada kasar.
- mata melotot.
Baca juga : Pengertian Preventif Dan Represif
Demikian penjelasan berkaitan dengan perilaku asertif, submisif, dan agresif.
Semoga bermanfaat.