Nifaq : Pengertian, Ciri-Ciri Dan Bentuk Nifaq, Serta Perbedaan Antara Nifaq I'tiqadi (Nifaq Besar) Dan Nifaq 'Amali (Nifaq Kecil)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Nifaq. Allah berfirman dalam QS. Al Baqarah : 14, yang artinya :

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah beriman.” Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan : “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok olok”.

Dalam QS. Al Baqarah : 14 tersebut, Allah mengabarkan bahwasanya orang-orang munafik (pelaku nifaq), jika mereka berbaur dengan orang-orang yang beriman, mereka akan menampakan keimanan mereka, maka jika mereka kembali kepada para pembesar-pembesar mereka yang kafir mereka berkata, "Kami bersama kalian secara keyakinan dan agama, karena takut kepada orang-orang yang beriman dan hanya memperolok mereka."

Secara etimologi, istilah nifaq berasal dari bahasa Arab, yang berasal dari akar kata nȃfaqa-yunȃfiqu-nifȃqan. Kata tersebut diambil dari kata nafiqȃ, yang berarti salah satu lubang tempat keluarnya yarbu (hewan sejenis tikus), jika dicari melalui satu lubang, maka tikus itu akan lari dan keluar melalui lubang yang lain. Istilah nifaq juga dapat berasal dari kata nafaq yang berarti lobang tempat bersembunyi.

Sedangkan secara terminologi, nifaq dapat diartikan sebagai suatu perbuatan di mana pelakunya menutup kekufuran dan memperlihatkan keimanan. Nifaq dapat juga berarti suatu perbuatan menyembunyikan kekafiran dalam hatinya dan menampakkan keimanannya dengan ucapan dan tindakan. Perilaku seperti ini pada hakikatnya adalah ketidak-sesuaian antara keyakinan, perkataan, dan perbuatan. Atau dengan kata lain, tindakan yang selalu dilakukan adalah kebohongan, baik terhadap hati nuraninya, terhadap Allah maupun sesama manusia.

Nifaq merupakan gambaran keadaan orang-orang munafik, di satu sisi menampakkan Islamnya, tetapi di sisi lain ia amat kafir dan menentang kepentingan agama Islam. Oleh karenanya, pelaku perbuatan nifaq disebut munafik.


Ciri-Ciri Nifaq. Nifaq merupakan perbuatan orang munafik. Oleh karenanya hal-hal yang menjadi ciri-ciri dari munafik termasuk juga sebagai ciri-ciri nifaq. Beberapa perbuatan yang termasuk dalam ciri-ciri nifaq diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Ragu dengan Islam.
Pelaku nifaq tidak yakin jika Islam adalah agama yang paling sempurna di dunia ini. Allah berfirman dalam QS. Al Hadid : 13 - 14, yang artinya :

“[13] Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami! kami ingin mengambil cahayamu”. (Kepada mereka) dikatakan, “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab.”

“[14] Orang-orang munafik memanggil orang-orang mukmin, “Bukankah kami dahulu bersama kamu?” Mereka menjawab “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri, dan kamu hanya menunggu, meragukan (janji Allah) dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah; dan penipu (setan) datang memperdaya kamu tentang Allah.”


2. Berdusta.
Pelaku nifaq selalu berdusta dan tidak merasa jika perbuatannya itu salah di mata agama. Allah berfirman dalam QS. Al Munafiqun : 1, yang artinya :

Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad), mereka berkata, "Kami mengakui, bahwa engkau adalah Rasul Allah." Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta.”


3. Mengkhianati Kepercayaan.
Pelaku nifaq tidak bisa dipercaya dalam segala hal termasuk memegang amanah yang diberikan kepadanya. Allah berfiman dalam QS. Al Munafiqun : 2, yang artinya :

Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan.”



4. Sombong dan Menyombongkan Diri.
Pelaku nifaq dalam perilaku dan perbuatannya selalu bersikap sombong. Allah berfirman dalam QS. Al Munafiqun : 5, yang artinya :

Dan apabila dikatakan kepada mereka : Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.”


5. Melakukan Tipu Daya.
Pelaku nifaq selalu dengn sengaja melakukan tipu daya dalam segala bentuk untuk menutupi kekurangannya. Dalam segi penampilan ia selalu ingin dianggap muslim sejati, namun dibaliknya hati dan perasaannya sangat busuk. Bahkan ia sangat malas dalam urusan ibadah. Allah berfirman dalam QS. An Nisa’ : 142, yang artinya :

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”



Bentuk Nifaq. Perbuatan nifaq dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu :

1. Nifaq I’tiqadi.
Nifaq i’tiqadi atau nifaq keyakinan termasuk dalam nifaq besar, dimana pelakunya menampakan keislaman tetapi menyembunyikan kekufuran. Dengan kata lain, nifaq i’tiqadi merupakan bentuk perbuatan, di mana pelakunya menyatakan dirinya beriman kepada Allah, sedangkan dalam hatinya tidak ada keimanan sama sekali. Dia shalat, bersedekah, dan beramal saleh lainnya, namun tindakannya itu tanpa didasari keimanan dalam hatinya. Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam QS. An Nisa’ : 142 tersebut di atas.

Yang termasuk dalam nifaq i’tiqadi diantaranya adalah :
  • mendustakan Rasulullah SAW, atau mendustakan sebagian dari pada apa yang Rasulullah SAW bawa.
  • membenci Rasulullah SAW, atau membenci sebagian apa yang Rasulullah SAW bawa.
  • merasa gembira dengan kemunduran agama Islam.
  • tidak senang dengan kemenangan Islam.

Pelaku nifaq i’tiqada atau nifaq besar oleh Allah disamakan dengan golongan orang-orang fasik, dan diancam dengan neraka Jahannam dan kekal di dalamnya. Sebagaimana firman Allah dalam QS. At Taubah : 67 - 68, yang artinya :

Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan-perempuan, sebagian dari sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka mengenggam tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal.

Dalam firman-Nya yang lain, Allah berfirman :

Sungguh Allah mengumpulkan orang-orang munafik dan kafir dalam neraka Jahannam bersama-sama”. (QS. An Nisa’ : 140)


2. Nifaq ‘Amali.
Nifaq ‘amali atau nifaq perbuatan termasuk dalam nifaq kecil. Nifaq ‘amali merupakan bentuk perbuatan, di mana pelakunya melakukan pengingkaran atas kebenaran dalam bentuk perbuatan. Nifaq ‘amali tidak mengeluarkan pelakunya dari agama, tetapi merupakan wasilah (perantara) kepada yang demikian. Pelaku nifaq ‘amali berada dalam iman dan nifaq. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

"Dari Abdullah ibn ‘Amr bahwa Nabi Saw bersabda: “Empat sifat yang barang siapa mengerjakannya, maka ia menjadi munafik tulen, dan barang siapa yang melakukan salah satu dari empat sifat itu, maka di dalam dirinya terdapat sifat nifaq sehingga ia meninggalkannya, yaitu: (1) apabila dipercaya, ia berkhianat, (2) apabila berbicara, ia dusta, (3) apabila berjanji, ia tidak menepati, dan (4) apabila bertengkar, ia curang (mau menang sendiri)." (H.R. Bukhari, Muslim)



Perbedaan Antara Nifaq I’tiqadi (Nifaq Besar) dan Nifaq ‘Amali (Nifaq Kecil). Terdapat beberapa hal yang membedakan antara nifaq i’tiqadi dan nifaq ‘amali, yaitu :

1. Nifaq i’tiqadi atau nifaq besar :
  • mengeluarkan pelakunya dari agama.
  • berbedanya yang lahir dengan yang batin dalam hal keyakinan.
  • tidak terjadi dari seorang mukmin.
  • pada umumnya, pelaku nifaq i’tiqadi tidak bertaubat. Allag berfirman dalam QS. Al Baqarah : 18, yang artinya : “Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)”.

2. Nifaq ‘amali atau nifaq kecil :
  • tidak mengeluarkan dari agama.
  • berbedanya yang lahir dengan yang batin dalam hal perbuatan bukan dalam hal keyakinan.
  • bisa terjadi dari seorang mukmin.
  • pelaku nifaq ‘amali terkadang bertaubat kepada Allah, sehingga Allah menerima taubatnya.

Baca juga : Pengertian Riya'

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian nifaq, ciri-ciri dan bentuk nifaq, serta perbedaan antara nifaq i’tiqadi (nifaq besar) dan nifaq ‘amali (nifaq kecil).

Semoga bermanfaat.