Sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian suatu produk barang atau jasa, seorang konsumen memiliki berbagai pertimbangan tertentu, diantaranya berkaitan dengan harga, manfaat, kualitas, dan lain sebagainya. Berbagai pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk barang atau jasa tersebut merupakan dasar dari perilaku konsumen.
Perilaku konsumen atau "consumer behavior" merupakan suatu proses atau kegiatan saat seseorang melakukan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta mengevaluasi suatu produk barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, dalam "Consumer Behaviour", menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang pembeli dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seseorang tersebut.
Baca juga : Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif
Teori Perilaku Konsumen. Menurut Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko, dalam "Manajemen Pemasaran (Analisa Perilaku Konsumen)", menyebutkan bahwa terdapat empat teori dalam perilaku konsumen. Teori perilaku konsumen dimaksud adalah :
- Teori Ekonomi Mikro. Dalam teori ini dijelaskan bahwa keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Pembeli individual berusaha menggunakan barang-barang yang akan memberikan kegunaan (kepuasan) paling banyak, sesuai dengan selera dan harga-harga relatif.
- Teori Psikologis. Teori ini mendasari faktor-faktor psikologis individu untuk selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan, yang merupakan penerapan dari teori-teori bidang psikologis dalam menganalisa perilaku konsumen.
- Teori Sosiologis. Teori ini lebih menitik beratkan pada hubungan dan pengaruh antara individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka jadi lebih mengutamakan perilaku kelompok dari pada perilaku individu.
- Teori Anthropologis. Teori ini sama dengan teori sosiologis, teori ini juga menekankan pada tingkah laku pembelian dari suatu kelompok tetapi kelompok yang diteliti adalah kelompok masyarakat luas, diantaranya : kebudayaan (kelompok paling besar), sub kultur (kebudayaan daerah) dan kelas-kelas sosial.
Baca juga : Pengertian Dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Tahapan Perilaku Konsumen. Perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, sebagai berikut :
1. Pengenalan Kebutuhan.
Konsumen biasanya akan melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk menyelesaikan keperluan, masalah, dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada pengenalan terhadap apa yang dibutuhkan, maka konsumen tidak akan tahu produk mana atau apa yang harus dibeli.
2. Pencarian Informasi.
Setelah mengetahui kebutuhan yang diperlukan, maka konsumen akan mencari tahu tentang bagaimana cara pemenuhan kebutuhan tersebut. Dalam mencari informasi tentang kebutuhannya tersebut, seseorang konsumen dapat melakukan berdasarkan pengalamannya sendiri (internal) maupun dari orang lain (eksternal) seperti masukan, sharing pengalaman, dan lain sebagainya.
3. Evaluasi Informasi (Evaluasi Alternatif).
Setelah konsumen mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, maka hal selanjutnya yang dilakukan oleh konsumen adalah mengevaluasi segala alternatif keputusan maupun informasi yang diperoleh. Hal inilah yang akan menjadi landasan dalam mengatasi kebutuhan atau masalah yang dihadapi.
4. Keputusan Pembelian.
Setelah melakukan evaluasi pada informasi dan alternatif yang ada, maka konsumen tersebut akan sampai pada keputusan pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan ini tidak sama, tergantung dari berbagai hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelian atau pengambilan keputusan tersebut.
5. Evaluasi Pasca Pembelian.
Tahap terakhir dari perilaku konsumen adalah melakukan evaluasi pembeliannya tersebut. Evaluasi yang dilakukan mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang tersebut sudah sesuai dengan harapan, sudah tepat guna, tidak mengecewakan, dan lain sebagainya. Hasil evaluasi ini akan berdampak pada pengulangan pembelian produk atau tidak. Jika produk memuaskan, maka konsumen akan mengingat merek produk tersebut sehingga akan terjadi pengulangan pembelian di masa mendatang. Namun jika produk tidak memuaskan, maka konsumen juga akan mengingat merek barang tersebut dengan tujuan agar tidak mengulang kembali membeli produk tersebut di masa yang akan datang.
Baca juga : Pengertian Nilai Pelanggan (Customer Value)
Demikian penjelasan berkaitan dengan teori dan tahapan perilaku konsumen (consumer behavior).
Semoga bermanfaat.