Ekuitas Merek (Brand Equity) : Pengertian, Komponen, Manfaat, Serta Cara Meningkatkan Ekuitas Merek (Brand Equity)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Ekuitas Merek. Secara umum, "ekuitas merek" atau "brand equity" dapat diartikan sebagai kekuatan dari suatu merek. Ekuitas merek juga berarti berbagai aset dan juga keterpercayaan merek yang berhubungan dengan suatu merek tertentu, baik nama ataupun simbolnya, yang mampu mengubah nilai yang diberikan atas suatu produk barang atau jasa, baik itu untuk pihak pemasar maupun untuk pihak pelanggan. Ekuitas merek memberikan nilai tambah pada suatu produk barang atau jasa.

Merek
yang memiliki ekuitas yang tinggi akan memudahkan suatu perusahaan dalam mengelola aset-aset mereka, meningkatkan arus kas, meluaskan pangsa pasar, menentukan harga premium, membatasi biaya promosi, peningkatan penjualan, menjaga stabilitas, dan meningkatkan keunggulan kompetitif.

Terdapat beberapa hal yang harus ditekankan dalam ekuitas merek , yaitu :
  • meningkatkan kepuasan. Bagi pemilik merek, meningkatkan kepuasan artinya mengharuskan mereka untuk terus berinovasi agar konsumen selalu puas dan tak pernah kecewa.
  • menghargai kualitas. Dari segi menghargai kualitas, pemilik brand atau konsumen harus sama-sama mengetahui serta menyadari mana produk yang berkualitas dan mana yang tidak, dengan hanya melihat mereknya saja.

Sedangkan bagi konsumen, ekuitas merek akan mampu memberikan penilaian yang kuat terkait pemahaman mereka akan memproses suatu informasi, memupuk rasa percaya diri, dan juga meningkatkan kepuasan konsumen.

Baca juga : Pengertian Merek

Selain itu, pengertian ekuitas merek juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
  • David A. Aaker, dalam "Manajemen Ekuitas Merek", berpendapat bahwa ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan perusahaan. 
  • Fandy Tjiptono, dalam "Strategi Pemasaran", berpendapat bahwa ekuitas merek adalah serangkaian aset dan kewajiban merek yang terkait dengan sebuah merek, nama , dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan atau pelanggan perusahaan tersebut. 
  • Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, dalam "Manajemen Pemasaran", berpendapat bahwa ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pad aproduk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang diberikan merek untuk perusahaan.


Komponen Ekuitas Merek. Berikut adalah beberapa komponen yang berhubungan dalam membangun ekuitas merek yang baik :
  • brand awareness atau kesadaran merek. Langkah pertama dari proses membangun ekuitas adalah membangun kesadaran akan merek. Kesadaran merek yang baik berarti bahwa pelanggan mengetahui merek dan dapat mengaitkannya dengan produk atau kategori tertentu. Kesadaran memicu komponen lainnya dari proses pembangunan ekuitas merek. 
  • brand associations atau asosiasi merek. Asosiasi merek merupakan segala sesuatu yang dipikirkan atau dikaitkan pelanggan dengan merek. 
  • perceived quality atau kualitas yang dipersepsikan. Kualitas produk sebagai ukuran kualitatif adalah subjek relatif dan sepenuhnya bergantung pada persepsi pelanggan. Di mana hal tersebut mempengaruhi keputusan harga dan strategi positioning merek yang pada akhirnya mempengaruhi ekuitasnya. Pelanggan menilai merek dengan membandingkan penawarannya dengan penawaran pesaing berdasarkan parameter kualitatif dan kuantitatif tertentu. 
  • brand experience atau pengalaman merek. Pengalaman merek merupakan kumpulan pengalaman pelanggan dengan produk yang ditawarkan dan merek secara keseluruhan. Hal ini mencakup pengalaman pra-penjualan, penjualan, dan purna jual dengan merek bersama dengan pengalaman dengan produk yang ditawarkan. 
  • brand preference atau preferensi merek. Preferensi merek merupakan salah satu indikator utama brand equity yang kuat di pasar. Merek yang disukai dapat mengenakan biaya lebih untuk produk yang sama. 
  • brand loyalty atau loyalitas merek. Orang yang loyal terhadap merek berulang kali memilih satu merek daripada merek lain yang menawarkan produk yang sama. Pelanggan setia tidak hanya menghasilkan penjualan berulang, tetapi mereka juga merupakan sumber terbaik untuk pemasaran dari mulut ke mulut atau word of mouth marketing.

Sedangkan menurut David A. Aaker, ekuitas merek memiliki empat dimensi atau komponen, yaitu :
  1. kesadaran merek (brand awareness), adalah kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat kembali sebuah merek dan mengaitkannya dengan satu kategori produk tertentu. Untuk mempelajari brand awareness secara lebih mendalam silakan baca artikel berikut ini brand awareness.
  2. persepsi kualitas (perceived quality), adalah menggambarkan respons keseluruhan pelanggan terhadap kualitas dan keunggulan yang ditawarkan merek.
  3. asosiasi merek (brand associations), adalah berkenaan dengan segala sesuatu yang terkait dalam memori pelanggan terhadap sebuah merek.
  4. loyalitas merek (brand loyalty), adalah komitmen kuat dalam berlangganan atau membeli kembali suatu merek secara konsisten di masa mendatang.

Dimensi pertama hingga ketiga merupakan dasar yang perlu dipenuhi dan menjadi tolak ukur merek suatu produk akan diterima konsumen atau tidak. Sedangkan yang keempat adalah bonus yang akan didapatkan jika ketiga dimensi tersebut terpenuhi.


Manfaat Ekuitas Merek. Ekuitas penting bagi merek, tidak hanya untuk meningkatkan pangsa pasarnya tetapi juga untuk meningkatkan valuasinya di pasar. Berikut beberapa manfaat atau keuntungan memiliki ekuitas merek (merek yang kuat), diantaranya adalah :
  • tahan terhadap persaingan bisnis. Dengan membangun merek yang kuat, konsumen akan menaruh kepercayaan dan loyalitas mereka pada merek tersebut. Merek yang punya kekuatan brand tidak perlu khawatir dengan kompetitor karena mereka punya pelanggan setia.
  • tak perlu takut atau khawatir menaikkan harga. Suatu merek yang memiliki ekuitas yang tinggi akan dikenal oleh masyarakat sebagai merek yang berkualitas. Dengan kondisi demikian, dijual dengan harga yang mahal pun, konsumen masih rela membeli karena tahu kualitasnya bagus.
  • mengalahkan kompetitor dengan diferensiasi produk. Sebuah merek yang kuat, tidak perlu kuatir meluncurkan produk baru yang lebih mahal dari kompetitor. Hal ini karena konsumen sudah percaya dengan kualitas dari ekuitas merek tersebut.
  • meningkatkan pangsa pasar. Ekuitas merek yang positif sering kali menghasilkan lebih banyak konsumen setia yang lebih memilih satu merek tertentu daripada merek lain dan pada gilirannya meningkatkan pangsa pasarnya.
  • aset yang berharga. Ekuitas merek merupakan salah satu aset tidak berwujud terpenting perusahaan dan seperti aset lainnya, ini juga dapat dijual, dilisensikan, atau disewakan kepada orang lain.

Menurut Bilson Simamora, dalam "Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel", menyebutkan bahwa ekuitas merek memiliki beberapa fungsi dan manfaat antara lain:
  • loyalitas memungkinkan adanya pembelian/transaksi berulang atau apabila konsumen tersebut adalah commited buyer, tidak hanya terhenti di pembelian ulang, tetapi konsumen juga bisa menganjurkan atau memberi rekomendasi kepada orang lain.
  • memungkinkan perusahaan menentukan harga yang lebih tinggi (premium) yang artinya keuntungan yang lebih tinggi untuk perusahaan.
  • memberi kredibilitas terhadap produk lain yang memakai merek tersebut.
  • memungkinkan return yang lebih tinggi.
  • sebagai pembeda relatif dengan pesaing yang jelas bernilai dan berkesinambungan.
  • sangat fokus pada kondisi internal. 
  • loyalitas yang tinggi pada merek tersebut, akan membuat adanya toleransi konsumen terhadap kesalahan produk atau perusahaan.
  • menjadi faktor untuk menarik pegawai yang berkualitas, dan juga mempertahankan pegawai yang loyal.
  • menarik konsumen untuk hanya memakai merek dalam setiap keputusan membeli.


Cara Meningkat Ekuitas Merek. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ekuitas merek, diantaranya adalah :
  • membuat variasi dalam aktivitas marketing. Variasi dalam aktivitas marketing sangat diperlukan untuk menjaring lebih banyak konsumen yang tertarik dan membeli suatu produk. Aktivitas marketing bisa dilakukan mulai dari marketing konvensional hingga yang modern dan memanfaatkan teknologi dan internet.
  • membangun jaringan. Meningkatkan ekuitas merek tidak selalu harus dilakukan dengan cara pemasaran atau marketing, tapi juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan jaringan yang dimiliki. Hal tersebut berarti harus mampu melakukan interaksi dengan banyak orang dengan tanpa ada niat untuk menawarkan suatu produk. Dengan demikian secara tidak langsung mereka akan mengetahui akan merek produk yang dipasarkan.
  • mengadakan event. Dengan mengadakan event akan lebih banyak orang yang melihat, mengenal, dan mengingat merek dari suatu produk.

Menurut Philip Kotler, dalam "Manajemen Pemasaran", menyebutkan bahwa terdapat tiga hal yang dapat menggerakkan ekuitas merek, yaitu :
  • pilihan awal untuk elemen atau identitas merek yang membuat merek (nama merek, Url, logo, lambang, karakter, juru bicara, lagu, kemasan, papan iklan, slogan).
  • produk dan jasa serta seluruh aktivitas pemasaran dan program pemasaran yang mendukung serta ikut serta.
  • asosiasi lain yang diberikan dengan tidak langsung pada merek dengan mengaitkan merek tersebut dengan beberapa entitas lain (orang, tempat, barang).


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian ekuitas merek (brand equity), komponen, manfaat, serta cara meningkatkan ekuitas merek (brand equity).

Semoga bermanfaat.