Emotional Marketing : Pengertian, Tujuan, Unsur, Pendekatan, Serta Strategi Emotional Marketing

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Emosi merupakan motivator dasar dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh semua orang. Emosi juga merupakan kekuatan yang menentukan bagi semua orang dalam pengambilan suatu keputusan. Tidak terkecuali bagi para konsumen dalam memilih dan menetapkan suatu keputusan dalam pembelian. Dalam pengambilan keputusan tentang pembelian, emosi akan mempengaruhi pemikiran konsumen, membentuk perilaku dan selanjutnya mempengaruhi penilaian terhadap suatu produk barang atau jasa yang dipasarkan oleh suatu perusahaan. 

Marketing
atau pemasaran merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam memberikan informasi mengenai produk barang atau jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, tujuan akhir dari sebuah konsep pemasaran adalah untuk memiliki konsumen yang loyal. Loyalitas konsumen dimaksud adalah lebih ditujukan kepada suatu perilaku, yang ditunjukkan dengan pembelian rutin yang didasarkan pada unit pengambilan keputusan. Adanya loyalitas konsumen diharapkan akan memunculkan informasi-informasi positif dari konsumen berkaitan dengan produk barang atau jasa yang dikonsumsinya. Sehingga hal tersebut akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan pemroduksi barang atau jasa tersebut. 


Pengertian Emotional Marketing. Dalam banyak penelitian tentang strategi pemasaran yang pernah dilakukan, menunjukkan bahwa konsumen cenderung membuat keputusan untuk membeli suatu produk barang atau jasa karena pengaruh dari dorongan emosi dari pada logika. Emosi tidak bisa lepas dari perasaan (feeling), yang merupakan akar yang dalam banyak hal mempengaruhi segala perilaku. Oleh karena itu, banyak perusahaan menerapkan konsep pemasaran yang memiliki pendekatan berdasarkan  emosi (emosional marketing), selain juga pendekatan yang didasarkan pada pengalaman (experiential marketing). 

Secara umum, emotional marketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk membangkitkan emosi pasar yang dijadikan penerima pesan dan target pemasaran produk barang atau jasa-nya. Emosional marketing juga berarti strategi pemasaran dari suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan dengan melakukan pendekatan secara emosional dengan cara membangun hubungan berkelanjutan sehingga konsumen merasa loyal karena merasa dihargai dan diperhatikan. Selain itu, pengertian emotional marketing, juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Scott Robinette  dan Claire Brand, dalam bukunya yang berjudul "Emotion Marketing : The Hall Mark Way of Winning Customer's for Life", menyebutkan bahwa emotional marketing adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan hubungan yang berkelanjutan dengan para konsumen, sehingga konsumen merasa berharga dan diperhatikan yang pada akhirnya akan membuat konsumen loyal pada perusahaan perusahaan.
  • Hermawan Kartajaya, dalam bukunya yang berjudul "Branding with Character (The Principles) - 18 Prinsip Keberhasilan di Era Horizontal dalam Membangun Merek yang Dicintai dan Dibela Pelanggan", menyebutkan bahwa emotional marketing adalah bagaimana memenangkan persaingan dengan melakukan pendekatan secara emosional terhadap para pelanggan-nya.  Hal tersebut dilakukan karena persaingan sudah semakin ketat sehingga pendekatan secara rasional saja tidak lagi cukup.

Baca juga : Telemarketing

Tujuan Emosional Markening. Dari beberapa pengertian emotional marketing tersebut di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari strategi pemasaran emotional marketing adalah sebagai berikut :
  • menjaga hubungan berkelanjutan dengan para konsumen.
  • menciptakan rasa kepuasaan konsumen terhadap produk barang atau jasa yang dikonsumsinya.
  • menciptakan loyalitas konsumen.


Unsur Emotional Marketing. Menurut Scott Robinette dan Claire Brand, emotional marketing memiliki beberapa unsur yang membentuk value star, yaitu :
  • product, merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar dengan tujuan untuk dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan pasar serta efektif dalam menyelesaikan pekerjaan. 
  • money, merupakan produk barang atau jasa yang ditawarkan dengan harga terjangkau dan kompetitif. Harga yang kompetitif dan kualitas produk adalah biaya untuk memasuki pasar.
  • equity, merupakan penilaian obyektif dari seorang konsumen terhadap manfaat dari suatu barang yang ditawarkan yang didasarkan pada kesesuaian produk terhadap harga yang ditawarkan. Equity merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk menarik konsumen atau calon pembeli.
  • experience, merupakan kumpulan poin-poin di mana konsumen dengan pelanggan saling bertukar stimulan pancaindera, informasi, dan emosi. Pengalaman menggunakan produk barang atau jasa dari suatu perusahaan dapat menciptakan nilai, baik nilai positif maupun nilai negatif, bagi konsumennya. 
  • energy, merupakan segala sesuatu yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada konsumennya dengan memperhatikan kecepatan dan kemudahan dalam pelayanannya. Konsumen akan merasakan adanya perhatian dan menjadikan nilai yang berharga ketika perusahaan mampu memberikan efisiensi waktu dalam segala hal. Sehingga saat perusahaan mampu memberikan nilai energy kepada konsumen maka akan terjalin hubungan emosional yang baik antara konsumen dengan perusahaan.

Komponen product dan money merupakan kelompok functional, sedangkan komponen equity, experience, dan energy merupakan kelompok emotion


Pendekatan Dalam Emotional Marketing. Emotional marketing yang dilakukan harus terasa otentik dan jujur agar dapat diterima oleh calon konsumen. Selain itu, perusahaan juga harus memahami calon konsumen untuk menemukan suatu strategi pendekatan yang tepat. Berikut beberapa pendekatan yang bisa dipakai yang diharapkan dapat membuat calon konsumen atau mengubah konsumen menjadi konsumen yang loyal da fanatik :
  • menginspirasi (inspirational). Suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam emotional marketing untuk membangun emosi dengan konsumen dan menciptakan hallo effect untuk produk (merek) perusahaan.
  • aspiratif (aspirational). Suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam emotional marketing untuk mencoba menyentuh harapan atau mimpi konsumen. Oleh karenanya, perusahaan harus dapat memahami kebutuhan, harapan, atau keinginan dari konsumen sehingga pendekatan ini akan menjadi berhasil.
  • mengekspresikan kasih sayang (expressing love), Suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam emotional marketing yang berfokus pada menarik emosi konsumen terhadap produk barang atau jasa sehingga dapat menjadi produk barang atau jasa yang dapat dipahami dan dipedulikan oleh masyarakat.
  • pencapaian (a milestone connection). Suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam emotional marketing untuk memperkuat hubungan produk barang atau jasa dengan konsumen, melalui pengembangan produk barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
  • sudut pandang lokal (the local angle). Suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam emotional marketing dengan melakukan penyesuaian terhadap produk barang atau jasa yang dihasilkan dengan tempat-tempat di mana perusahaan melakukan produksi atau melakukan pemasaran atas produk barang atau jasanya. 


Strategi Emotional Marketing. Menurut Marc Gobe dalam bukunya yang berjudul "Emotional Branding", menyebutkan bahwa terdapat beberapa strategi dalam membangun hubungan dalam emotional marketing yaitu :
  • dari konsumen menuju manusia. Hubungan yang saling menghormati antara perusahaan dengan konsumen, yang menganggap bahwa konsumen bukan hanya sebagai obyek, tetapi juga mitra, akan menimbulkan hubungan timbal balik yang menguntungkan antara perusahaan dengan konsumen.
  • dari produk menuju pengalaman. Sebuah pengalaman produk atau pengalaman berbelanja mempunyai nilai tambah dan akan bertahan dalam ingatan emosional konsumen sebagai suatu hubungan yang tercipta pada tingkatan yang bukan sekedar memenuhi kebutuhan.
  • dari kejujuran menuju kepercayaan. Kejujuran adalah syarat mutlak dalam bisnis dan sangat diharapkan oleh konsumen dari para penyedia produk barang atau jasa, sedangkan kepercayaan lebih mengikat erat. 
  • dari kualitas menuju preferensi. Kualitas merupakan penawaran yang penting untuk tetap berada dalam bisnis, sedangkan preferensi terhadap suatu produk barang atau jasa memiliki hubungan yang nyata dengan kesuksesan. Konsumen tidak akan berhenti mengkonsumsi suatu produk barang atau jasa apabila mereka memiliki preferensi terhadap produk barang dan jasa tersebut.
  • dari kemahsyuran menuju aspirasi. Jika suatu produk barang atau jasa ingin disukai, maka suatu produk barang atau jasa tersebut harus menangkap aspirasi konsumen.
  • dari identitas menuju kepribadian. Identitas suatu produk barang atau jasa merupakan suatu yang unik dan mengekspresikan suatu perbedaan dalam kompetensi, selain juga menciptakan karakter dan karisma pada produk barang atau jasa sehingga memberikan dorongan secara emosional.
  • dari fungsi menuju perasaan. Fungsi dapat menjadi kurang apabila penampilan dan kegunaan didesain tanpa mempertimbangkan  faktor perasaan. Penciptaan suatu produk barang atau jasa seharusnya dilakukan agar produk barang atau jasa tersebut dapat lebih diingat dan lebih menarik konsumen.
  • dari ubikuitas menuju kehadiran. Kebanyakan strategi kehadiran produk barang atau jasa didasarkan atas konsep kuantitas bukan kualitas. Sebaiknya strategi yang digunakan berfokus pada suatu cara yang inovatif untuk menciptakan hubungan yang nyata dan tahan lama.
  • dari komunikasi menuju dialog. Komunikasi lebih bersifat satu arah (telling), sedangkan dialog bersifat dua arah (sharing). 
  • dari pelayanan menuju hubungan. Pelayanan adalah efisiensi dari transaksi jasa, sedangkan hubungan lebih mengarah kepada bagaimana produk barang atau jasa mengerti apa yang konsumen inginkan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian emotional marketing, tujuan, unsur, pendekatan, serta strategi emosional marketing.

Semoga bermanfaat.