Keperawatan Sebagai Ilmu Pengetahuan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Keperawatan Sebagai Ilmu Pengetahuan. Secara umum, keperawatan dapat diartikan sebagai tindakan atau aktivitas yang berkaitan dengan memelihara dan merawat seseorang yang dilakukan oleh seorang perawat. Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor : 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Sedangkan yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan adalah suatu rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan penerapan.

Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan
dapat diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang memiliki body of knowledge yang sangat khas hingga akan selalu mengalami perkembangan. Sebagai ilmu pengetahuan, keperawatan mempelajari segala hal tentang cara merawat seseorang. Selain itu, keperawatan telah banyak menerapkan dan mempelajari :
  • ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku, sosial, fisika, biomedik, dan lain sebagainya. 
  • pengetahuan inti, yang menunjang praktek keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok bahasan pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada pasien.


Objek Keperawatan Sebagai Ilmu Pengetahuan. Menurut Asmadi, dalam "Konsep Dasar Keperawatan", sebagai sebuah ilmu pengetahuan, objek keperawatan dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu :

1. Objek formal
Objek formal keperawatan meliputi segala upaya dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. Untuk itu, keperawatan memiliki cara pandang terhadap respon manusia pada :
  • masalah kesehatan.
  • bantuan kepada individu, kelompok atau masyarakat yang mengalami ketidakmampuan untuk berfungsi secara sempurna dalam berbagai masalah kesehatan dan proses penyembuhan.
  • masalah-masalah keperawatan yang dilaksanakan dengan cara mencari secara ilmiah. 

2. Objek material
Objek material keperawatan meliputi segala hal yang berkaitan dengan asuhan keperawatan yang disusun secara sistematis dengan mempergunakan metode ilmiah.


Cabang pengetahuan pada keperawatan sebagai ilmu pengetahuan, dapat dibedakan berdasarkan berbagai aspek, sebagai berikut : 

1. Aspek Ontologi.
Aspek ontologi adalah hal-hal yang diketahui. Setiap disiplin ilmu harus memiliki objek yang akan menjadi fokus penelaahan berdasarkan pada tinjauan aspek ontologi. Objek sebuah ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : 
  • objek formal, adalah ialah sudut pandang tertentu yang akan menentukan jenis sebuah ilmu.
  • objek material, adalah lapangan atau bahan penyelidikan sebuah ilmu.

Pada keperawatan sebagai ilmu pengetahuan :
  • objek formal-nya adalah bantuan yang bersifat holistik yang diberikan pada individu yang tidak dapat berfungsi secara sempurna karena terkait dengan kondisi kesehatan serta proses penyembuhan individu.
  • objek material-nya adalah manusia yang tidak dapat berfungsi secara sempurna dalam keterkaitannya dengan kondisi kesehatan dan dalam proses penyembuhan. 

2. Aspek Epistemologi.
Aspek epistemologi adalah cara diperoleh dan disusunnya pengetahuan. Aspek ini berhubungan dengan cara mendapatkan serta menyusun materi dari pengetahuan menjadi sebuah ilmu. Ditinjau dari perspektif epistemologi, keperawatan sebagai ilmu pengetahuan memiliki sifat diantaranya adalah :
  • pengetahuan adalah milik umum. Hal ini berarti bahwa keperawatan sebagai ilmu pengetahuan disampaikan kepada masyarakat menggunakan publikasi ilmiah. Siapapun yang mempunyai minat dapat mempelajari ilmu keperawatan. 
  • objektif. Hal ini berarti bahwa keperawatan sebagai ilmu pengetahuan mampu menginterpretasikan pada objek yang sama dengan menggunakan cara yang sama pula sehingga akan diperoleh hasil yang sama. 
  • abstraksi. Hal ini berarti bahwa keperawatan sebagai ilmu pengetahuan tidak pernah lepas dari manusia, di mana dapat dilihat dalam konsep-konsep manusia, seperti manusia makhluk yang unik, manusia makhluk holistik, manusia makhluk yang mempunyai kebutuhan, serta manusia makhluk dengan sistem yang terbuka. 
  • konseptual. Hal ini berarti bahwa keperawatan sebagai ilmu pengetahuan memiliki konsepsi yang dapat dipergunakan untuk membangun sebuah teori keperawatan. 
  • generalisasi. Hal ini berarti bahwa keperawatan sebagai ilmu pengetahuan mampu diterima secara umum. Menggunakan realitas asuhan keperawatan atau melalui berbagai bantuan yang diberikan maka masyarakat mampu mengenal ilmu keperawatan.

3. Aspek Aksiologi.
Aspek aksiologis adalah nilai yang terhubung dengan ilmu pengetahuan, maksudnya adalah cara mempergunakan atau pemanfaatan dari pengetahuan ilmiah. Asas dalam keilmuan tersebut dipergunakan untuk kebaikan seluruh umat manusia. Meningkatkan taraf hidup manusia tanpa mengabaikan martabat manusia, kodrat manusia dan kelestarian alam melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan ilmiah secara komunal dan universal, asas moral yang terkandung di dalam pengetahuan ilmiah diperuntukkan. 

Secara aksiologi maka keperawatan sebagai ilmu pengetahuan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang memiliki andil besar terhadap seluruh masyarakat. Orientasi keperawatan tidak hanya berfokus pada individu yang dalam kondisi sakit, tapi juga kepada individu yang dalam kondisi sehat. Melakukan pengembangan diri ke arah yang lebih profesionalisme menjadi upaya yang selalu dilakukan dalam keperawatan. Aplikasi moral dari keperawatan sebagai ilmu pengetahuan adalah  tanggung jawab secara profesional kepada pasien, masyarakat, serta Tuhan Yang Maha Esa.


Fungsi Keperawatan Sebagai Ilmu Pengetahuan. Sebagai ilmu pengetahuan, keperawatan memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut :

1. Fungsi Deskripsi.
Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan, harus mampu menjelaskan berbagai macam gejala yang sedang dan telah terjadi. Dengan demikian, sebagai ilmu pengetahuan keperawatan akan dapat diterima oleh masyarakat secara umum, dan bukan hanya diterima oleh kalangan yang memang berkecimpung pada bidang keilmuan (keperwatan) tersebut.

2. Fungsi Prediksi.
Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan, harus mampu membuat prediksi (meramalkan) kejadian yang akan terjadi. Prediksi dilakukan melalui berbagai aktivitas, pengalaman, serta uji coba, sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Kesimpulan ini yang akan menjadi panduan di dalam upaya menjelaskan munculnya berbagai fenomena yang terjadi dalam bidang keperawatan.

3. Fungsi Control.
Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan, harus mampu mengontrol atau mengendalikan gejala-gejala yang mungkin dan akan terjadi dalam aktivitas keperawatan. Tujuan dari fungsi control adalah mencegah terjadinya peristiwa yang tidak diharapkan.

4. Fungsi Eksplanasi.
Keperawatan sebagai Ilmu pengetahuan, harus mampu untuk menjelaskan berbagai macam gejala yang terjadi dalam aktivitas keperawatan, sehingga memungkinkan seorang perawat mampu melakukan segala macam kegiatan dan menguasai berbagai gejala yang terjadi dalam bidang pekerjaannya tersebut.

5. Fungsi Pengembangan.
Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan, harus mampu untuk terus berkembang dan dapat memberikan solusi pada berbagai permasalahan yang sedang dihadapi dalam pelayanan keperawatan.


Perkembangan keperawatan sebagai ilmu pengetahuan selalu mengikuti perkembangan dari ilmu-ilmu yang lain. Hal ini disebabkan karena keperawatan sebagai ilmu pengetahuan merupakan sebuah ilmu terapan yang akan selalu mengikuti perkembangan zaman. 

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian, obyek, dan fungsi keperawatan sebagai ilmu pengetahuan.

Semoga bermanfaat.