Gerhana Bulan : Pengertian, Jenis, Dan Dampak Gerhana Bulan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Gerhana merupakan fenomena alam yang terjadi karena bayang-bayang atau sinar matahari dihalangi oleh bumi atau bulan. Ketika sinar matahari terhalang oleh bulan maka orang menyebutnya gerhana matahari, sedangkan ketika sinar matahari yang mengarah ke bulan terhalang oleh bumi maka orang menyebutnya dengan gerhana bulan. Dalam kepercayaan banyak masyarakat, gerhana sering kali dikaitkan dengan suatu pertanda atau firasat yang sifatnya negatif, seperti pagebluk (wabah penyakit), bencana, dan lain sebagainya.

Pengertian Gerhana Bulan
. Bulan merupakan satelit bumi, yang berevolusi mengitari bumi. Satu kali revolusi bulan dalam mengitari bumi memakan waktu selama lebih kurang 29,5 hari atau satu bulan. Bulan tidak mempunyai cahaya sendiri sebagaimana bintang. Cahaya bulan yang terlihat pada malam hari merupakan pantulan dari sinar matahari. Selama berevolusi mengitari bumi, bulan mengalami beberapa fase yang dapat dilihat dari perbedaan bentuk dan warna bulan. Fase-fase tersebut terjadi tidak lepas dari posisi dan jarak bulan terhadap bumi yang berbeda-beda pada setiap bulannya, sedangkan posisi manusia yang melihat atau mengamati bulan tersebut berada pada satu titik wilayah yang sama., serta bergantung pula pada kedudukan bulan terhadap matahari apabila dilihat dari bumi.


Kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi dapat dibagi dalam tiga posisi, yaitu :
  1. konjugasi, atau kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada kedudukan ini, bagian bulan yang menghadap bumi berwarna gelap atau tidak nampak. Pada kedudukan konjugasi ini dapat terjadi gerhana matahari, karena sinar matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan.
  2. oposisi, atau kedudukan bulan berlawanan arah dengan matahari apabila dilihat dari bumi. Pada kedudukan oposisi ini bulan akan tampak sebagai bulan purnama atau bulat penuh. Pada kedudukan ini, bulan akan terbit pada saat matahari terbenam, dan bulan akan terbenam pada saat matahari sudah terbit.
  3. kuarter, atau kedudukan bulan berada tegak lurus terhadap garis penghubung antara bumi dan matahari. Pada kedudukan kuarter ini bulan memperlihatkan fase perbani, yaitu setengah bulan yang terang. Dalam periode satu bulan, terjadi dua kali kedudukan kuarter pada bulan, yaitu kuarter pertama pada saat bulan tampak bertambah besar, dan kuarter kedua pada saat bulan tampak mengecil.

Adanya perbedaan posisi dan jarak bulan ketika berevolusi mengitari bumi tersebut, memungkinkan pada suatu waktu posisi bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga sinar matahari yang menuju bulan akan terhalang oleh bumi. Keadaan demikian disebut dengan gerhana bulan. Dengan kata lain, gerhana bulan akan terjadi apabila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Hanya saja, karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar sekitar 5,1 derajat, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan ekliptika akan memunculkan dua buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan akan terjadi di saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu sekitar 29,5 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya.


Dari penjelasan tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa gerhana bulan adalah sebuah peristiwa alam di mana sinar matahari yang jatuh ke bulan terhalang oleh bumi. Hal ini terjadi pada saat kedudukan bumi berada satu garis lurus dengan matahari dan bulan atau pada saat posisi bumi berada di antara matahari dan bulan. Satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa :
  • gerhana bulan hanya bisa terjadi pada saat bulan purnama. Mengapa demikian ? Karena bumi akan menutupi bulan yang berukuran jauh lebih besar dan memiliki jarak yang elatif dekat dengan bumi.
  • gerhana bulan dapat terjadi dalam waktu yang relatif lama, yaitu sekitar 5 - 6 jam.



Jenis Gerhana Bulan. Gerhana bulan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
  • gerhana bulan sebagian. Gerhana bulan sebagian terjadi pada saat bulan memasuki area bayangan umbra bumi dan sebagiannya memasuki area penumbra bumi. Dalam posisi demikian,  akan menimbulkan gelap kemerahan di bagian permukaan bumi, sedangkan di bagian lain akan terlihat biasa. 
  • gerhana bulan total. Gerhana bulan total terjadi pada saat bulan berada di area umbra bumi. Pada gerhana bulan total mengalami beberapa tahap, yaitu ketika sebagian bulan memasuki area umbra bumi, maka akan terjadi gerhana sebagian, dan seiring dengan berjalannya waktu akan membentuk bulan sabit, selanjutnya akan berkurang terus sebanyak bagian bulan yang memasuki umbra bumi sehingga menjadi gerhana bulan total.
  • gerhana bulan penumbra. Gerhana bulan penumbra terjada pada saat bulan memasuki area penumbra bumi. Dalam posisi demikian, akan menimbulkan suasana redup di bagian permukaan bulan, Fenomena ini tidak bisa disaksikan dengan mata telanjang, melainkan harus menggunakan alat khusus untuk mengamati fenomena tersebut.

Yang dimaksud dengan :
  • Umbra adalah bayangan hitam inti yang letaknya di tengah bayangan gelap ketika sedang terjadi gerhana bulan. 
  • Penumbra adalah bayangan hitam di luar dari bayangan umbra, yang sifatnya adalah bayangan yang tidak terlalu gelap seperti umbra. Atau hasil bayangan yang lebih terang dan posisinya di sekitar bayangan gelap umbra


Dampak Gerhana Bulan. Sebagai suatu fenomena alam, terjadinya gerhana bulan memiliki beberapa dampak bagi kehidupan di bumi. Beberapa dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari gerhana bulan di antaranya adalah sebagai berikut :
  • naiknya air laut. Gerhana bulan akan mengakibatkan gravitasi bulan semakin besar. Akibat dari hal tersebut air laut menjadi naik atau pasang. 
  • penurunan suhu udara. Gerhana bulan dapat menyebabkan terjadinya penurunan suhu udara di bumi. Penurunan suhu udara ini tidak begitu signifikan apabila dibandingkan penurunan suhu udara pada saat terjadinya gerhana matahari.


Tidak seperti gerhana matahari, yang untuk mengamatinya diperlukan suatu alat tertentu, gerhana bulan dapat diamati atau dilihat dengan mata telanjang karena aman terhadap mata (retina) manusia.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian gerhana bulan, jenis dan dampak gerhana bulan.

Semoga bermanfaat.