Secara Etimologi, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu "psyche" yang berarti jiwa dan "logia" atau "logos" yang berarti ilmu. Sehingga, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dalam perkembangannya, sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan (ilmu terapan), psikologi tidak hanya mempelajari tentang jiwa manusia, tetapi juga mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah.
Psikologi sebagai bidang ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan jiwa manusia sudah tentu mempunyai hubungan dengan berbagai bidang ilmu lain yang juga mempelajari atau mempunyai kaitan dengan keadaan dan kondisi manusia. Hubungan antara psikologi dengan ilmu yang lain tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Hubungan Antara Psikologi dengan Filsafat.
Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari tentang hakekat dari segala sesuatu. Filsafat juga mempelajari hakekat tentang jiwa, hakekat hidup, hubungan antara jiwa dan Tuhan sebagai penciptanya, dan lain sebagainya. Filsafat adalah hasil akal manusia dalam mencari dan memikirkan sesuatu tentang kebenaran. Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain, pada awalnya psikologi juga merupakan bagian dari filsafat, yang kemudian memisahkan diri dan berdiri sendiri sebagai bidang ilmu yang mandiri.
Meskipun telah memisahkan diri dan menjadi bidang ilmu tersendiri, psikologi masih tetap mempunyai hubungan dengan filsafat, karena kedua ilmu tersebut (psikologi dan filsafat) memiliki obyek yang sama, yaitu manusia sebagai makhluk hidup. Hanya saja berbeda dalam pengkajiannya, yaitu :
- psikologi, mempelajari jiwa atau mental manusia yang berkaitan dengan tingkah laku dan proses kegiatannya.
- filsafat, mempelajari tentang hakekat dan kodrat manusia serta tujuan hidup manusia.
Antara psikologi dan filsafat terdapat suatu hubungan timbal balik yang saling melengkapi diantara keduanya.
2. Hubungan Antara Psikologi dengan Sosiologi.
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku hubungan antar individu, atau hubungan antara individu dengan kelompok, atau hubungan antar kelompok (interaksionisme) dalam perilaku sosialnya. Dalam konteks pengertian sosiologi tersebut, dapat dilihat bahwa psikologi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sosiologi, di mana kedua ilmu tersebut sama-sama mempelajari perilaku hubungan antar individu. Sosiologi adalah satu bidang ilmu yang berpengaruh pada psikologi sosial.
3. Hubungan Antara Psikologi dengan Antropologi.
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang asal usul manusia, kepercayaannya, bentuk fisik, warna kulit, dan kebudayaannya di masa silam. Dengan kata lain, antropologi adalah ilmu yang mempelajaru perilaku sosial dalam suprastruktur budaya yang khusus. Perilau individu dalam budaya tersebut dapat dijelaskan dengan ilmu psikologi yang memahami bahwa perilaku individu tidak lepas dengan budaya atau hubungan sosial di sekitarnya. Dalam bidang psikologi sosial, Bonner menyebutkan bahwa ilmu yang dapat mempengaruhi psikologi sosial adalah sosiologi dan antropologi.
Selain itu, hubungan antara psikologi dan antropologi dapat dilihat dari adanya sub ilmu "anthropology in mental health", yang diantaranya menyebutkan bahwa penyakit jiwa tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh kelainan biologis, namun juga oleh emosi atau mental yang tertekan sehingga membuat orang tersebut mengalami penyakit jiwa. Keadaan jiwa manusia juga tergantung pada aspek-aspek sosial budaya.
4. Hubngan Antara Psikologi dengan Ilmu Pendidikan (Pedagogi).
Ilmu pendidikan sebagai suatu disiplin bertujuan memberikan bimbingan hidup kepada manusia sejak lahir sampai mati. Pendidikan dimaksud tidak akan berhasil dengan baik apabila tidak berdasarkan pada psikologi, khususnya psikologi perkembangan. Demikian halnya dengan watak dan kepribadian seseorang, yang ditunjukkan oleh psikologi. Psikologi dan ilmu pendidikan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena keduanya mempunyai hubungan timbal balik. Begitu eratnya hubungan antara psikologi dengan ilmu pendidikan sehingga melahirkan satu sub disiplin ilmu pendidikan yaitu psikologi pendidikan atau "educational psychology".
Menurut pendapat Reber, psikologi pendidikan sebagai sub disiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang bermanfaat dalam hal-hal sebagai berikut :
- penerapan prinsip belajar dalam kelas.
- pengembangan dan pembaharuan kurikulum.
- ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.
- sosialisasi proses-proses dan interaksi dengan pendayagunaan ranah kognitif.
- penyelenggaraan pendidikan keguruan.
5. Hubungan Antara Psikologi dengan Ilmu Politik.
Ilmu politik merupakan cabang dari ilmu sosial yang membahas teori dan praktek politik serta deskripsi dan analisis sistem politik dan perilaku politik. Ilmu politik tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Kita berkumpul, menyuarakan pendapat, dan banyak kegiatan lainnya yang kita dilakukan merupakan bentuk dari aktivitas politik.
Dalam berpolitik, seseorang tidak bisa menghindari adanya interaksi dengan orang yang lain. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, psikologi khususnya psikologi sosial mempunyai peran yang sangat penting dalam membantu seseorang untuk memahami bagaimana sikap dan ekspektasi yang dimiliki oleh lawan bicara bisa menghasilkan suatu perilaku tertentu. Dengan memahami hal tersebut, seseorang dapat menentukan bagaimana seharusnya dalam bersikap dan bagaimana gaya komunikasi yang sesuai untuk dapat meraih tujuan yang diharapkan.
6. Hubungan Antara Psikologi dengan Ilmu Komunikasi.
Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari cara manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan bahasa, baik verbal dan non verbal. Komunikasi yang baik harus bersifat artikulatif dan persuasif. Komunikasi mencakup segala hal dan bersifat sangat efektif, yang oleh Schramm disebutkan sebagai "jalan simpang paling ramai dengan segala disiplin ilmu yang melintasinya". Sedangkan Fisher menyebutkan bahwa konsep ilmu komunikasi berkembang dalam empat kelompok, yang disebutnya sebagai perspektif, yaitu :
- perspektif mekanistis.
- perspektif psikologis.
- perspektif interaksional.
- perspektif pragmatis.
7. Hubungan Antara Psikologi dengan Agama.
Agama merupakan suatu ajaran dan sistem yang mengatur tata keimanan atau kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, serta tata kaidah terkait pergaulan manusia dengan manusia serta lingkungannya. Antara psikologi dan agama memiliki hubungan yang sangat erat, keduanya saling berkaitan dengan sisi kejiwaaan atau spiritual manusia. Keterkaitan yang erat antara psikologi dan agama dapat dilihat ketika manusia melanggar norma-norma agama.
Perasaan berdosa yang dirasakan oleh manusia dapat mengakibatkan perasaan nestapa dalam dirinya meskipun hukuman lahiriyah telah dijatuhkan kepadanya. Psikologi memandang bahwa perasaan berdosa berarti telah menghukum dirinya sendiri. Perbuatan pelanggaran terhadap norma-norma agama telah membuat jiwa manusia menjadi tertekan, terasa gelap, dan apabila tidak dapat diatasi maka tekanan perasaan tersebut dapat mengakibatkan timbulnya penyakit kejiwaan yang merugikan diri manusia tersebut. Karena eratnya hubungan antara psikologi dan agama sehingga melahirkan sub bidang ilmu yaitu "psikologi agama".
8. Hubungan Antara Psikologi dengan Ekonomi.
Ekonomi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Dalam ekonomi, naik turunnya harga, berhasil atau tidaknya suatu pemasaran barang dan jasa tidak hanya semata-mata tergantung pada hukum "supply and demand", tetapi juga tergantung pada proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manusia-manusia yang terlibat dalam proses ekonomi.
Manusia memiliki jiwa. Jiwa manusia memiliki kebutuhan sebagaimana halnya tubuh manusia yang juga memiliki kebutuhan. Bedanya adalah :
- jiwa manusia memiliki kebutuhan spiritual/emosi yang hanya bisa dirasakan keberadaannya melalui perasaan. Jiwa manusia menjadi pembahasan dari psikologi.
- tubuh manusia memiliki kebutuhan fisik yang dapat dirasakan keberadaannya melalui panca indera. Kebutuhan tubuh manusia menjadi pembahasan dari ekonomi.
Keduanya memiliki hubungan yang dapat dikatakan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Apa yang terjadi pada kondisi tubuh manusia akan mempengaruhi kondisi jiwanya, demikian juga sebaliknya.
9. Hubungan Antara Psikologi dengan Fisiologi.
Fisiologi atau ilmu faal merupakan salah satu dari cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup. Manusia hidup seutuhnya, meliputi jasmani dan rohani, yang keduanya saling terjalin dan tercermin dalam tingkah laku manusia tersebut. Hubungan antara psikologi dan fisiologi terlihat pada pengetahuan tentang nervous sistem, glandular sistem, dan sebagainya sehingga diperoleh suatu kejelasan tentang bagaimana sebenarnya proses tingkah laku tersebut.
10. Hubungan Antara Psikologi dengan Biologi.
Biologi merupakan kajian tentang kehidupan. Semua benda yang hidup menjadi obyek dari biologi, satu diantaranya adalah manusia. Oleh karena itu, meskipun masing-masing ilmu tersebut (psikologi dan biologi) melakukan kajian dalam sudut pandang yang berbeda, tapi keduanya mempunyai obyek kajian yang sama yaitu manusia, yang pada titik tertentu kedua ilmu tersebut akan dipertemukan. Sebagai contoh, salah satu pembahasan dalam psikologi dan biologi adalah tentang keturunan.
- psikologi mempelajari keturunan, terutama yang berkaitan dengan sifat, intelegensi, bakat, dan lain-lain.
- biologi mempelajari keturunan, terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan yang turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sehingga akan terasa kurang sempurna, jika mempelajari psikologi tanpa mempelajari biologi.
11. Hubungan Antara Psikologi dengan Ekologi (Lingkungan).
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antar makhluk hidup atau antara makhluk hidup dengan lingkungannya, termasuk di dalamnya tentang manusia dan permasalahan lingkungannya. Sedangkan psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan jiwa manusia. Kedua bidang ilmu tersebut (psikologi dan ekologi/lingkungan) memiliki hubungan yang sangat erat, hal tersebut dapat dilihat dengan munculnya sub bidang ilmu "psikologi lingkungan".
12. Hubungan Antara Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pada awalnya, dalam penelitian psikologi banyak terpengaruh oleh ilmu alam. Ilmu pengetahuan alam mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi. Dengan memisahkan diri dari filsafat, ilmu pengetahuan alam mengalami kemajuan yang cukup cepat, sehingga ilmu pengetahuan alam menjadi contoh bagi perkembangan ilmu-ilmu lain termasuk psikologi. Metode ilmu pengetahuan mempengaruhi perkembangan metode dalam psikologi. Keduanya memiliki persamaan metode, yaitu metode induktif. Penelitian dalam psikologi sejalan dengan metodologi riset dalam periode hipotesis dan eksperimen, di mana kebenaran diperoleh melalui proses pengajuan hipotesis yang dilanjutkan dengan pengujian melalui eksperimen-eksperimen.
Semoga bermanfaat.