Dalam Islam, istilah puasa dapat diartikan sebagai menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa (dapat berupa memperturutkan perut/makan dan minum, syahwat, dan farji) dari terbit wajar hingga terbenamnya matahari dengan niat khusus. Sedangkan secara bahasa, puasa adalah "al-imsaak" yang berarti menahan diri dari sesuatu.
- Puasa wajib, merupakan bentuk puasa yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang sudah baligh, berakal, dan sehat. Jika tidak ada halangan suatu apapun, setiap umat Islam yang memenuhi ketentuan tersebut diwajibkan untuk melaksanakannya. Apabila dilaksanakan maka akan mendapatkan pahala, sedangkan apabila tidak dilaksanakan akan mendapatkan dosa.
- Puasa sunnah, merupakan bentuk puasa yang tidak wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Apabila dilaksanakan maka akan mendapatkan pahala, sedangkan jika tidak melaksanakan tidak mendapatkan dosa.
Baca juga : Iman Dalam Islam : Pengertian Iman, Rukun Iman, Serta Hal Yang Dapat Membatalkan Keimanan Seseorang
Pengertian Puasa Daud. Puasa Daud merupakan puasa khusus yang diamalkan oleh Nabi Daud. Puasa Daud adalah salah satu bentuk dari puasa sunnah, yang dapat diartikan sebagai puasa sunnah yang dilaksanakan dengan cara sehari berpuasa, kemudian sehari berbuka (tidak puasa). Dalam berbagai riwayat dijelaskan bahwa puasa Daud merupakan puasa sunnah paling afdhal dan paling disukai oleh Allah swt.
Dalam HR. Bukhari dan Muslim, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :
Sedangkan dalam HR. Bukhari, diriwayatkan bahwa dari Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash, ia berkata Rasulullah SAW mengatakan padanya :
"Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya."
Baca juga : Pengertian Takwa, Ciri-Ciri Dan Makna Takwa
Bacaan Niat Puasa Daud. Bacaan atau lafadz niat puasa Daud adalah sebagai berikut :
"Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta'ala."
yang artinya :
"Saya niat puasa Daud, sunnah karena Allah Ta'ala."
Berkaitan dengan melafadzkan niat tersebut, semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafadzkan niat bukanlah syarat. Hanya saja, jumhur ulama berpendapat bahwa melafadzkan niat hukumnya sunnah agar membantu hati dalam menghadirkan niat.
Baca juga : Pengertian Tawakal, Keutamaan Dan Hikmah Tawakal
Keutamaan Puasa Daud. Puasa Daud memiliki banyak keutamaan. Berikut ini keutamaan dari puasa Daud, diantaranya adalah :
1. Puasa Sunnah Paling Utama.
Puasa Daud merupakan puasa sunnah yang paling afdhal dan paling utama. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam HR. An Nasa’i, yang artinya :
"Puasa yang paling utama adalah puasa Nabi Daud ‘alaihis salam. Beliau berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari."
2. Puasa Sunnah yang Paling Dicintai Allah swt.
Puasa Daud merupakan puasa sunnah yang paling dicintai Allah swt. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam HR. Muslim, yang artinya :
"Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Dan sholat yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat Nabi Daud. Ia tidur seperdua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya. Dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari."
3. Puasa Sunnah Tertinggi.
Puasa Daud merupakan puasa sunnah terbaik sekaligus puasa sunnah tertinggi dan terberat. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam HR. Ahmad, yang artinya :
"Abdullah bin Amr berkata, Rasulullah SAW menanyakan kepadaku, 'Aku mendengar kabar bahwa engkau selalu qiyamul lail dan siangnya berpuasa.' Aku menjawab, 'Benar ya Rasulullah.' Maka Rasulullah bersabda, 'Berpuasalah dan berbukalah. Shalatlah dan tidurlah ! Karena tubuhmu memiliki hak terhadapmu. Istrimu memiliki hak terhadapmu. Dan tamumu juga memiliki hak terhadapmu. Cukuplah bagimu berpuasa tiga hari setiap bulan.' Abdullah berkata, aku bertahan, maka Rasulullah pun bersikeras pula. Akhirnya aku berkata, 'Ya Rasulullah, aku sanggup lebih dari itu.' Rasulullah bersabda, 'Kalau begitu, berpuasalah tiga hari setiap pekan.' Abdullah berkata, aku bertahan, maka Rasulullah pun bersikeras pula. Aku berkata lagi, 'Ya Rasulullah, aku sanggup lebih dari itu.' Rasulullah bersabda, 'Kalau begitu, berpuasalah seperti Nabi Daud dan jangan lebih dari itu.' Aku bertanya, 'Ya Rasulullah, bagaimana puasa Nabi Daud itu ?' Rasulullah bersabda, 'Ia berpuasa sehari lalu berbuka sehari.'"
4. Puasa yang Paling Adil.
Rasulullah SAW menganjurkan puasa Daud dan menyebutnya sebagai puasa yang paling adil. Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Muslim dan Abu Dawud, yang artinya :
"'Berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari dan itu adalah puasa yang paling adil. Itu puasanya Nabi Daud.' Aku berkata, 'Sesungguhnya aku mampu lebih baik dari itu.' Rasulullah bersabda, 'Tidak ada yang lebih utama dari itu.'"
Baca juga : Pengertian Puasa, Syarat Wajib Dan Rukun Puasa
Cara Pelaksanaan Puasa Daud. Tata cara pelaksanaan puasa Daud tidak berbeda dengan puasa pada umumnya, yaitu sebagai berikut :
- niat. Niat puasa Daud sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum fajar terbit.
- makan sahur. Makan sahur merupakan salah satu sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan, sedangkan jika tidak dilakukan, puasanya tetap sah.
- menahan diri dari hal-hal yang membatalkan. Yang meliputi menahan diri dari makan, minum, berhubungan dengan istri, dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa, dimulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
- berbuka. Waktu berbuka puasa Daud sama dengan waktu berbuka puasa pada umumnya yaitu ketika matahari terbenam. Menyegerakan buka puasa merupakan salah satu sunnah puasa.
Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan puasa Daud. Beberapa hal dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Ketika Bertemu Bulan Ramadhan.
Ketika memasuki bulan Ramadhan, maka puasa Daud tidak dapat dilaksanakan. Hal tersebut dikarenakan puasa Ramadhan yang hukumnya fardlu dan tidak boleh berniat dengan puasa yang lainnya, baik yang sunnah maupun yang fardlu lainnya, seperti puasa nadzar, misalnya.
2. Ketika Bertemu Hari yang Diharamkan.
Ketika memasuki hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, maka puasa Daud juga tidak boleh dilaksanakan, seperti pada dua hari raya dan hari-hari tasyriq.
3. Ketika Berhaji.
Pada hari Arafah, justru disunnahkan untuk tidak berpuasa yaitu ketika sedang melaksanakan wukuf di Arafah. Mengapa demikian ? Karena itulah petunjuk Rasulullah SAW dan itulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika beliau melaksanakan ibadah haji.
4. Ketika Bertemu Hari-Hari yang Disunnahkan untuk Bepuasa.
Puasa Daud sudah meliputi puasa sunnah yang lain. Puasa Daud adalah puasa yang terbaik, maka tidak menjadi masalah apabila tidak berpuasa pada hari-hari yang disunnahkan yang lainnya, seperti puasa hari senin dan kamis, puasa hari Arafah, hari Asyura, dan lain-lain.
Baca juga : Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian puasa Daud, bacaan niat dan keutamaan puasa Daud, serta cara pelaksanaan puasa Daud.
Semoga bermanfaat.