Pengertian Kecemasan Sosial. Kecemasan atau "anxiety" sangat berbeda dengan rasa takut. Kecemasan merupakan cerminan dari rasa khawatir atau rasa takut yang tidak jelas akan sebabnya. Kecemasan adalah kondisi kejiwaaan yang penuh dengan kekuatiran dan ketakutan akan apa yang mungkin terjadi, yang sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya, serta tidak memiliki obyek yang spesifik.
Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisis, dalam bukunya yang berjudul "A General Introduction to Psychoanalysis", menyebutkan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan/perasaan efektif yang tidak menyenangkan, yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang tersebut terhadap bahaya yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan tersebut sering kabur dan sulit ditunjukkan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan. Sigmund Freud juga menjelaskan bahwa kecemasan merupakan fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Selanjutnya Sigmund Freud mengatakan bahwa kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan.
Baca juga : Pengertian Kecemasan Dan Gejala Kecemasan
Secara umum, kecemasan sosial atau "social anxiety", dapat diartikan sebagai perasaan tertekan yang dialami oleh seorang individu dalam situasi sosial. Kecemasan sosial juga dapat berarti perasaan takut, malu, dan kuatir secara berlebihan yang dirasakan oleh seseorang individu di saat berada di lingkungan sosial tertentu, yang disebabkan karena kehadiran orang-orang lain sehingga memunculkan prasangka bahwa orang-orang tersebut akan menilai negatif terhadap dirinya atas apa yang akan dilakukan atau dikatakan. Sedangkan menurut American Psychiatric Association, yang dimaksud dengan :
Kecemasan sosial adalah suatu ketakutan yang menetap terhadap sebuah (atau lebih) situasi sosial yang terkait berhubungan dengan performa sehingga membuat seorang individu harus berhadapan dengan orang-orang yang tidak dikenalnya atau menghadapi kemungkinan diamati oleh orang lain, takut bahwa dirinya akan dipermalukan atau dihina.
Baca juga : Takut Dan Cara Mengatasi Rasa Takut
Selain itu, pengertian kecemasan sosial juga dapat dijumpai dalam banyak pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
- Jalaludin Rakhmat, dalam bukunya yang berjudul "Psikologi Komunikasi", menyebutkan bahwa kecemasan sosial adalah perasaan malu dinilai atau diperhatikan oleh orang lain karena adanya prasangka bahwa orang lain menilai negatif terhadap dirinya sehingga menjadikan seseorang berpikir bahwa orang lain sedang melihat dan menilai dirinya dengan hal-hal yang negatif atau buruk disebabkan sesuatu yang dikatakan atau sesuatu yang sedang dilakukan.
- Tri Dayaksini dan Hudaniah, dalam bukunya yang berjudul "Psikologi Sosial", menyebutkan bahwa kecemasan sosial adalah perasaan tidak nyaman dalam kehadiran orang-orang lain, yang selalu disertai oleh perasaan malu yang ditandai dengan kejanggalan atau kekakuan, hambatan dan kecenderungan untuk menghindari interaksi sosial.
- A.M. La Greca dan N. Lopez, dalam tulisannya yang berjudul "Social Anxiety Among Adolescents : Linkages with Peer Relations and Friendships", yang dimuat dalam Journal of Abnormal Child Psychology, menyebutkan bahwa kecemasan sosial adalah perasaan cemas sosial terutama yang dapat digeneralisasi secara nyata sehingga dapat menyebabkan perasaan yang tidak nyaman pada individu yang disebabkan karena harus berhadapan dengan orang yang tidak dikenali sehingga berdampak pada kekuatiran akan mendapat penghinaan.
Komponen Kecemasan Sosial. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa esensi dari kecemasan sosial adalah ketakutan seorang individu terhadap penilaian orang lain terhadap dirinya. Kecemasan sosial bukannya rasa takut atau ketakutan ketika berhadapan dengan orang lain. Kecemasan sosial ditandai dengan tiga komponen, yaitu :
- komponen fisiologis (physiological components), yang biasanya ditandai dengan badan berkeringat, muka merah, dan lain sebagainya.
- komponen kognitif (cognitive/perceptual components), yang berupa keyakinan bahwa seseorang akan menilai negatif terhadap dirinya.
- komponen perilaku (behavioral components), yang biasanya berbentuk upaya seseorang untuk menghindari situasi yang membuatnya merasakan kecemasan sosial.
Baca juga : Psikologi Abnormal : Pengertian, Manfaat, Dan Ilmu Yang Berkaitan Dengan Psikologi Abnormal
Aspek Kecemasan Sosial. Menurut A.M. La Greca dan N. Lopez, terdapat tiga aspek kecemasan sosial, yaitu :
1. Fear of Negative Evaluation.
Fear of negative evaluation atau ketakutan terhadap penilaian negatif merupakan suatu kekuatiran untuk melakukan atau mengatakan sesuatu yang dapat membuat seorang individu malu atau merasa terhina. Seorang individu tersebut merasa bahwa orang lain akan memperhatikan setiap gerak-gerik yang ia lakukan. Ia juga akan cenderung fokus terhadap dirinya sendiri, mengoreksi dan mengevaluasi kemampuan sosial yang dimilikinya pada saat berinteraksi dengan orang lain.
2. Social Avoidance and Distress New.
Social avoidance and distress new merupakan penghindaran sosial dan rasa tertekan dalam situasi yang baru atau berhubungan dengan orang asing atau orang baru. Situasi ini adalah di mana seorang individu merasa gugup saat berbicara dan tidak mengerti mengapa hal tersebut dapat terjadi. Ia akan merasa malu pada saat dekat dengan orang lain, gugup pada saat bertemu dengan orang yang dikenal maupun yang tidak dikenalnya, merasa kuatir saat mengerjakan sesuatu di depan orang lain hingga menghindari kontak mata dan situasi sosial tersebut.
3. Social Avoidance and Distress General.
Social Avoidance and Distress General merupakan penghindaran sosial dan rasa tertekan yang dialami secara umum atau dengan orang yang dikenal. Situasi ini terjadi pada saat bagaimana kemampuan seorang individu membangun sebuah relasi. Ia akan merasa tidak nyaman untuk mengajak orang lain karena takut adanya penolakan, merasa sulit untuk bertanya dan merasa malu ketika melakukan pekerjaan kelompok.
Baca juga : Impostor Syndrome (Sindrom Penyemu)
Gejala Kecemasan Sosial. Secara umum, gejala (sympton) seseorang yang mengalami kecemasan sosial adalah sebagai berikut :
1. Gejala Fisik.
Gejala fisik yang dialami oleh seseorang dengan kecemasan sosial adalah sebagai berikut :
- keringat yang berlebihan.
- detak jantung yang berdebar-debar.
- wajah memerah.
- bergetar atau gemetar.
- sakit perut.
- mati rasa.
- pusing.
2. Gejala Tingkah Laku.
Gejala tingkah laku yang dialami oleh seseorang dengan kecemasan sosial adalah sebagai berikut :
- tidak berani atau sedikit melakukan kontak mata.
- penundaan.
- cara bicara tidak lancar.
- gelisah.
- menolak interaksi sosial.
3. Gejala Kognitif.
Gejala kognitif yang dialami oleh seseorang dengan kecemasan sosial adalah sebagai berikut :
- kesadaran diri yang tinggi.
- kewaspadaan yang berlebihan.
Sedangkan mengutip dari Mayo Clinic, disebutkan bahwa terdapat beberapa gejala (symptom) yang dapat dikategorikan sebagai gejala kecemasan sosial, yaitu :
1. Gejala Gangguan Emosional dan Perilaku.
Gejala gangguan emosional dan perilaku (emotional and behavioral signs and symptoms of social anxiety disorder) ditandai dengan :
- ketakutan yang berlebihan ketika berada pada situasi sosial yang orang-orangnya tidak dikenal.
- takut terhadap situasi yang bisa mendatangkan penilaian dari orang lain.
- kekuatiran dipermalukan atau menghina diri sendiri.
- takut terhadap orang lain yang memperhatikan kecemasan yang dirasakan.
- cemas terhadap kekacauan kegiatan sehari-hari atau rutin.
- menghindari pekerjaan atau berbicara dengan orang luar karena takut dipermalukan.
- menghindari situasi yang akan menjadikan pusat perhatian.
2. Gejala Fisik.
Gejala fisik yang ditandai dengan :
- muka merah.
- banyak keluar keringat.
- berdebar-debar, gemetar dan ketegangan otot.
- muak.
- gangguan sakit perut.
- berat atau susah untuk berbicara serta suara gemetar.
- kebingungan.
- dingin dan tangan berkeringat.
- sulit untuk menatap mata.
3. Gejala Gabungan.
Gejala gabungan yang ditandai dengan :
- rendah terhadap harga diri.
- adanya masalah yang berkaitan dengan ketegasan.
- berbicara negatif pada diri sendiri.
- sangat sensitif terhadap kritikan.
- kurang memiliki keterampilan sosial (social skill).
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kecemasan sosial (social anxiety), komponen, aspek, dan gejalan kecemasan sosial (social anxiety).
Semoga bermanfaat.