Dalam kamus psikologi, phobia diartikan sebagai suatu ketakutan yang kuat, terus menerus, dan irasional dengan ditimbulkan oleh suatu situasi yang khusus, seperti suatu ketakutan yang abnormal terhadap tempat tertentu. Semua phobia adalah ketakutan yang tidak beralasan, yang berkaitan dengan perasaan bersalah, rasa malu, atau perasaan lainnya yang ditekan, yang kemudian berubah menjadi rasa takut pada sesuatu yang lain, sehingga menutupi atau memendam konflik atau frustasi yang dialaminya.
Istilah phobia berasal dari bahasa Yunani, yaitu "phobos" yang berarti lari (fight), takut dan panik (panic-fear), ketakutan yang hebat (terror). Phobia pertama kali diperkenalkan sebagai istilah dalam dunia kedokteran pada abad kesatu sebelum masehi oleh Celcius, seorang bangsa Romawi yang dikenal pula sebagai pencipta ensiklopedia. Sementara dalam literatur psikiatri, istilah phobia baru muncul pada abad ke-19, tepatnya pada tahun 1895 saat Henry Maudsley seorang psikiater dan penulis berkebangsaan Inggris menganjurkan untuk memberi nama khusus untuk setiap rasa takut yang tidak beralasan (phobia). Phobia dapat diartikan sebagai ketakutan yang luar biasa dan tanpa alasan terjadap sebuah obyek atau situasi yang tidak masuk akal.
Pengertian Phobia. Banyak definisi yang berkaitan dengan phobia. Para ahli pun banyak yang telah mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan phobia, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kartini Kartono.
Phobia adalah ketakutan atau kecemasan yang abnormal, tidak rasional, tidak dapat dikontrol terhadap suatu situasi atas obyek tertentu.
2. Siti Meitchati.
Phobia adalah ketakutan yang tidak terkendalikan, tidak normal kepada suatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebabnya.
3. Suardiman.
Phobia adalah perasaan takut yang tidak masuk akal, orang yang mengalami gangguan phobia sebenarnya menyadari akan keadaannya tersebut tetapi ia tidak dapat membebaskan dirinya dari rasa ketakutan tersebut.
4. Elida Prayitno.
Phobia adalah suatu ketakutan yang tidak masuk akal namun penderita dapat menjelaskan apa penyebab dan bagaimana cara mengatasi ketakutannya tersebut.
5. Atkinson.
Phobia adalah ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional yang dirasakan dan dialami oleh seseorang.
6. Ivan Ward.
Phobia adalah rasa ketakutan yang tidak masuk akal.
7. Ross.
Phobia adalah rasa takut yang khas yang disadari oleh penderita sebagai suatu hal yang tidak masuk akal, namun tidak dapat mengatasinya.
8. Errera.
Phobia adalah rasa takut yang selalu ada terhadap suatu benda yang dalam keadaan biasa tidak menimbulkan rasa takut.
9. Jasper.
Phobia adalah rasa takut yang sangat dan tidak dapat diatasi terhadap suatu keadaan dan tugas yang biasa.
Sedangkan menurut para ahli psikopatolog, phobia diartikan sebagai penolakan yang mengganggu yang diperantarai oleh rasa takut yang tidak proporsional, dengan bahaya yang dikandung oleh obyek atau situasi tertentu dan diakui oleh di penderita sebagai suatu yang tidak berdasar.
Perbedaan Phobia dan Rasa Takut Biasa. Phobia berbeda dengan ketakutan yang biasa. Rasa ketakutan yang biasa dan rasa takut yang dipicu oleh phobia sama-sama berasal dari respon fight or flight yang dikendalikan oleh amigdala. Yang membedakan rasa takut biasa dan takut karena phobia adalah pada proses cara kerjanya :
- Pada rasa takut yang biasa, otak akan membaca pemicu rasa takut tersebut sebagai suatu ancaman. Semua informasi tentang rasa takut karena sesuatu hal akan diproses oleh otak, dan diteruskan ke hipocampus untuk mencari tahu dugaan penyebabnya. Kemudian setelah memindai lingkungan sekitar, hipocampus dapat menentukan bahwa sesuatu yang terjadi kemungkinan disebabkan oleh hal lain. Hipocampus kemudian mengirimkan pesan ke amigdala bahwa tidak ada hal yang perlu ditakutkan atau tidak ada bahaya, dan amigdala akan memberitahu hipotalamus untuk mematikan respon fight or flight. Setelah itu yang bersangkutan akan kembali tenang.
- Pada rasa takut karena phobia, bagian otak yang bernama korteks prefrontal ventromedial ikut terlibat dalam stimulan ketakutan dan phobia. Korteks prefrontal ventromedial dapat mempengaruhi cara kerja amigdala memhasilkan rasa takut dengan membangkitkan kenangan mengerikan. Ketika amigdala mengkaitkan stimulan tersebut (yang pada kenyataannya tidak bahaya sama sekali) dengan ingatan negatif, otak akan menciptakan reaksi penghindaran ekstrim.
Yang dimaksud dengan :
Fight or flight, yaitu reaksi fisiologis maupun psikologis yang timbul apabila individu menghadapi bahaya yang mengancam dirinya.
- Fight, diartikan sebagai cara manusia dalam mencari jalan keluar atas permasalahan yang dihadapinya.
- Flight, diartikan sebagai cara manusia untuk lari dari masalah.
Amigdala, berasal dari bahasa Latin yaitu "amygdalae" yang berarti sekelompok syaraf yang berbentuk kacang almond, yang di dalam otak terletak pada bagian medial temporal lobe (bagian dari basal ganglia), yang berperan dalam melakukan pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi.
Hipokampus, merupakan bagian dari otak besar yang terletak di lobus temporal. Manusia memiliki dua hipokampus, pada sisi kiri dan sisi kanan. Hipokampus merupakan bagian dari sistem limbik, dan berperan pada kegiatan pengingat (memori) dan navigasi ruangan.
Hipotalamus, merupakan bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nukleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid dan glukokortikoid, glukosa dan suhu. Hipotalamus merupakan pusat kontrol autonom. Fungsi hipotalamus yang penting adalah merupakan konektor sinyal dari berbagai bagian otak menuju ke korteks otak besar. Akson dari berbagai sistem indera berakhir pada hipotalamus (kecuali sistem olfaction) sebelum informasi tersebut diteruskan ke korteks otak besar. Hipotalamus berperan sebagai monitoring dan mengontrol berbagai aktivitas dari tubuh yang sangat banyak.
Semoga bermanfaat.