Pengertian Kecemasan. Kecemasan atau 'anxiety' berasal dari bahasa Latin, yaitu : "angustus" yang berarti kaku dan "ango, anci" yang berarti mencekik. Kecemasan sangat berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya. Kecemasan merupakan cerminan dari rasa khawatir atau rasa takut yang tidak jelas akan sebabnya. Secara umum, kecemasan dapat diartikan sebagai kondisi kejiwaan yang penuh dengan kekuatiran dan ketakutan akan apa yang mungkin terjadi, yang sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya, serta tidak memiliki obyek yang spesifik. Kecemasan juga dapat berarti perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan berkaitan dengan masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut dan bersifat individual.
Selain itu pengertian kecemasan juga dapat dijumpai dalam banyak pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
- Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisis, dalam bukunya yang berjudul "A General Introduction to Psychoanalysis", menyebutkan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan/perasaan efektif yang tidak menyenangkan, yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang tersebut terhadap bahaya yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan tersebut sering kabur dan sulit ditunjukkan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan. Sigmund Freud juga menjelaskan bahwa kecemasan merupakan fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Selanjutnya Sigmund Freud mengatakan bahwa kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan.
- Jeffrey S. Nevid, dalam bukunya yang berjudul "Psikologi Abnormal", menyebutkan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan emosial yang mempunyai ciri kestimulusan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
- M. Nur Ghufron dan Risnawati S. Rini, dalam bukunya yang berjudul "Teori-Teori Psikologi", menyebutkan bahwa kecemasan adalah pengalaman subyektif yang tidak menyenangkan mengenai kekuatiran atau ketegangan berupa perasaan cemas, tegang, dan emosi yang dialami seseorang. Selanjutnya dikatakan bahwa kecemasan merupakan suatu keadaan tertentu yang (state anxiety), yaitu menghadapi situasi yang tidak pasti dan tidak menentu terhadap kemampuannya dalam menghadapi suatu permasalahan atau obyek tertentu. Hal tersebut berupa emosi yang kurang menyenangkan yang dialami oleh seorang individu dan bukan kecemasan sebagai sifat yang melekat pada kepribadian.
Gejala Kecemasan. Kecemasan yang dialami oleh seseorang akan berdampak negatif pada keadaan fisiologis atau biologis orang tersebut. Tanda seseorang mengalami kecemasan yang paling gampang terlihat adalah mengalami ketegangan dan kegelisahan yang dapat dilihat dari ekspresi wajahnya. Pada tingkat kecemasan yang berat, akan tampak tremor pada jari-jari tangan, mata tampak melebar dan bibir dirasa kering.
Seseorang yang mengalami kecemasan biasanya memiliki gejala-gejala yang khas, yang dapat dibagi dalam beberapa fase, yaitu :
Menurut Jeffrey S. Nevid, gejala kecemasan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :
Sedangkan Musfir, dalam bukunya yang berjudul "Konseling Terapi", menyebutkan bahwa kecemasan yang dialami seseorang akan sangat berpengaruh pada tubuh orang tersebut. Dalam tingkat kecemasan tertentu, tubuh dirasakan menggigil, menimbulkan banyak keringat, jantung berdegub cepat, lambung terasa mual, tubuh terasa lemas, kemampuan berproduksi berkurang, hingga banyak orang melarikan diri ke alam imajinasi sebagai bentuk terapi sementara.
Seseorang yang mengalami kecemasan biasanya memiliki gejala-gejala yang khas, yang dapat dibagi dalam beberapa fase, yaitu :
- Fase 1. Keadaan fisik sebagaimana pada fase reaksi peringatan, maka tubuh mempersiapkan diri untuk fight (berjuang) atau flight (lari). Pada fase pertama ini tubuh merasakan tidak enak sebagai akibat dari meningkatnya sekresi hormon adrenalin dan nor adrenalin. Gejala yang timbul pada fase ini adalah rasa tegang pada otot-otot sekitar dada, leher dan punggung. Selain itu penderita juga akan mengalami gangguan tidur dan gangguan pencernaan.
- Fase 2. Di samping gejala klinis sebagaimana pada fase 1, penderita mulai tidak bisa mengontrol emosinya serta tidak ada motivasi diri.
- Fase 3. Gejala kecemasan pada fase 3 ini biasanya berupa perubahan dalam tingkah laku dan umumnya tidak mudah kelihatan dalam kaitannya dengan stres. Gejala tersebut misalnya kehilangan kemampuan toleransi terhadap sesuatu yang sebelumnya telah mampu ia tolerir.
Selain fase-fase tersebut, terdapat juga respon fisiologi dan psikologi yang terjadi pada gejala gangguan kecemasan diantara adalah :
- Respon fisiologis terhadap kecemasan, meliputi peningkatan tekanan darah, nafas terasa lebih cepat, muka pucat, berkeringat di seluruh tubuh, rasa tidak nyaman pada perut, susah tidur, dan lain sebagainya.
- Respon psikologis terhadap kecemasan, meliputi gelisah, gugup, hilang konsentrasi, bingung, tidak sabar, tegang, dan lain sebagainya.
- Gejala fisik, dengan ciri-ciri : kegelisahan anggota tubuh bergetar, banyak berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas dingin, dan mudah marah atau tersinggung.
- Gejala behavioral, dengan ciri-ciri : berperilaku menghindar, terguncang, melekat dan dependen.
- Gejala kognitif, dengan ciri-ciri : kuatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan akan ketidak-mampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, serta sulit berkonsentrasi.
Kecemasan adalah keadaan yang berorientasi pada masa yang akan datang, yang ditandai dengan efek negatif, di mana seseorang memfokuskan diri pada kemungkinan datangnya bahaya atau kemalangan yang tidak dikontrol. Biasanya kecemasan terjadi pada saat adanya suatu peristiwa tertentu atau dalam menghadapi suatu hal tertentu.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kecemasan dan gejala kecemasan.
Semoga bermanfaat.