Cuaca menurut World Climate Conference diartikan sebagai keadaan atmosfer secara menyeluruh pada saat termasuk perubahan, perkembangan, dan menghilangnya suatu fenomena. Ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas disebut meteorologi atau ilmu cuaca.
Pengertian Cuaca. Cuaca dapat diartikan pula sebagai keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat atau daerah yang sempit. Misalnya : cuaca cerah, mendung, panas, dingin, dan lain-lain. Selain itu beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan cuaca, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Winarso.
Cuaca adalah bentuk awal yang dihubungkan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu.
2. Glen T. Trewartha.
Cuaca adalah keadaan variabel atmosfer secara menyeluruh di suatu tempat dalam waktu yang pendek.
3. Gibbs.
Cuaca adalah keadaan atmosfer yang dinyatakan dalam nilai berbagai parameter, seperti suhu, tekanan, angin, kelembaban, dan berbagai fenomena hujan di suatu wilayah selama kurun waktu pendek (menit, jam, hari, bulan, musim, atau tahun).
Unsur-Unsur Cuaca. Terdapat berbagai unsur yang mempengaruhi kondisi cuaca. Unsur-unsur yang mempengaruhi kondisi cuaca merupakan juga unsur-unsur yang mempengaruhi kondisi iklim. Beberapa unsur yang mempengaruhi kondisi cuaca tersebut adalah.
1. Suhu Udara.
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul. Dalam suatu benda, yang dimaksud dengan suhu benda adalah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan panas ke benda-benda lain atau menerima panas dari benda-benda lain. Benda yang bersuhu lebih tinggi adalah benda yang kehilangan panas.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara adalah :
- sudut datangnya sinar matahari. Semakin tegak datangnya sinar matahari maka suhu udara akan semakin panas.
- lamanya sinar matahari. Semakin lama matahari menyinari suatu daerah maka suhu udaranya akan naik menjadi lebih panas.
- ketinggian tempat. Semakin rendah suatu tempat maka semakin tinggi suhu udaranya.
- keadaan awan. Keadaan awan sangat mempengaruhi banyak sedikitnya panas matahari yang diterima bumi.
- letak lintang. Semakin dekat dengan garis equator, maka semakin tinggi suhu udaranya.
Perubahan suhu karena perbedaan ketinggian jauh lebih cepat dibandingkan perubahan suhu karena perbedaan letak lintang. Pada umumnya, perubahan suhu terjadi sekitar 0,6 derajat celcius setiap kenaikan 100 meter.
Alat pengukur suhu disebut termometer. Termometer dibuat dengan mendasarkan sifat-sifat fisik dari suatu zat atau bahan. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi disebut pyrometer. Cara mengukur suhu :
- karena suhu tidak mempunyai dimensi maka untuk mengukur derajat suhu pertama-tama ditentukan dua titik tertentu yang disesuaikan dengan suatu sifat fisik suatu benda tertentu.
- kemudian diantara dua titik yang telah ditentukan tersebut dibagi-bagi dalam skala-skala, yang menunjukkan derajat-derajat suhu. Skala-skala tersebut merupakan pembagian suhu, bukan merupakan satuan suhu.
Skala suhu yang biasa digunakan adalah :
- skala Celcius, dengan titik es 0 derajat Celcius dan titik uap 100 derajat Celcius, dan dibagi menjadi 100 bagian atau skala.
- skala Fahreinheit, dengan titik es 32 derajat Fahreinheit dan titik uap 212 derajat Fahreinheit, dan dibagi menjadi 180 bagian atau skala.
Titik es adalah suhu di mana es murni mulai mencair di bawah tekanan dari luar 1 atmosfer standar, sedangkan titik uap adalah suhu di mana air murni mulai mendidih di bawah tekanan dari luar 1 atmosfer standar. Tekanan 1 atmosfer standar merupakan tekanan yang dapat menahan berat sekolom air raksa setinggi 76 cm atau 1013,250 mb.
2. Tekanan Udara.
Tekanan udara adalah berat masa udara pada suatu daerah. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara akan semakin rendah apabila daerah tersebut semakin tinggi dari permukaan air laut, begitu pula sebaliknya. Dalam suatu peta, daerah-daerah yang mempunyai tekanan udara sama dihubungkan dengan garis yang disebut isobar.
Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer yang otomatis dapat mencatat tekanan udara sendiri disebut barograph. Hasil pencatatan barograph disebut barogram. Satuan yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah milibar (mb). Besarnya tekanan udara di permukaan bumi adalah 1 atm (1 atmosfer) atau 76 cm Hg. Jadi 1 atm = 76 cm Hg = 1,013 mb.
3. Angin.
Angin adalah massa udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Tiupan angin terjadi jika di suatu daerah terdapat perbedaan tekanan udara, yaitu tekanan udara maksimum dan minimum. Angin akan bergerak dari daerah bertekanan udara maksimum ke daerah bertekanan udara minimum.
- Konveksi adalah gerakan udara secara vertikal.
- Adveksi adalah gerakan udara secara horizontal.
- Turbulensi adalah gerakan udara yang tidak teratur.
a. Angin Tetap.
Angin tetap yaitu angin yang arah bertiupnya atau gerakannya tetap atau tidak berganti arah. sepanjang tahun. Angin tetap terdiri dari :
- Angin barat, yaitu angin yang bertiup dari daerah sub subtropis ke kutub sampai pada garis lintang 60 derajat, baik lintang utara ataupun selatan.
- Angin timur, yaitu angin yang berembus terus menerus sepanjang tahun dari arah timur yang bersifat dingin.
- Angin pasat, yaitu angin yang berhembus terus menerus dari daerah maksimum sub tropis selatan dan utara menuju ke arah katulistiwa.
- Angin anti pasat, yaitu angin yang berhembus terus menerus dari daerah katulistiwa ke daerah yang beriklim sub tropis.
b. Angin Periodik.
Angin periodik adalah angin yang bergerak berganti arah setiap waktu tertentu. Angin periodik meliputi :
- Angin muson, yaitu angin yang berganti arah setiap 6 bulan sekali. Angin muson terbagi menjadi dua : 1. angin muson barat, yaitu angin yang bertiup dari benua Asia menuju benua Australia. Angin muson barat terjadi pada bulan Oktober sampai dengan bulan April, yang melewati lautan yang luas, sehingga mengakibatkan Indonesia mengalami musim hujan. 2. angin muson timur, yaitu angin yang bertiup dari benua Australia menuju benua Asia. Angin muson timjur terjadi pada bulan April sampai dengan bulan Oktober, bersifat kering sehingga mengakibatkan Indonesia mengalami musim kemarau.
- Angin lembah dan angin gunung. Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung, terjadi pada siang hari. Sedangkan angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah, terjadi pada malam hari.
- Angin laut dan angin darat. Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat, terjadi pada siang hari. Sedangkan angin darat adalah angin yang bertiup dari darat ke laut, terjadi pada malah hari.
c. Angin Lokal.
Angin lokal yaitu angin yang bergerak pada daerah-daerah tertentu dalam waktu yang tertentu pula. Yang termasuk dalam angin lokal adalah :
- Angin Blizzard, yaitu angin yang bertiup di tepi daerah bertekanan udara maksimal. Angin ini terkenal dengan sebutan angin topan salju. Contohnya angin Burau di Siberia.
- Angin Bora, yaitu angin yang bersifat kering dan bersifat dingin. Contohnya angin Mistral di pantai Laut Tengah.
- Angin Siklon, yaitu angin di daerah depresi yang memiliki barometris minimum dan dikelilingi barometris maksimum.
- Angin Anti Siklon, yaitu angin di daerah depresi yang memiliki barometris maksimum dan dikelilingi barometris minimum.
- Angin Fohn, yaitu angin yang bertiup kencang, bersifat kering dan panas. Di Indonesia, yang termasuk jenis angin Fohn adalah angin Bohorok di Deli, angin Kumbang di Cirebon, angin Gending di Pasuruan.
Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer.
4. Kelembaban Udara.
Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam udara. Uap air yang berada di udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air tanah, atau air yang berasal dari penguapan tumbuh-tumbuhan. Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Kelembaban absolut atau mutlak, yaitu banyaknya uap air yang terdapat satu meter kubik udara. Kelembaban absolut dinyatakan dalam satuan g/m3.
- Kelembaban relatif atau nisbi, yaitu perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara pada volume dan suhu tertentu dengan jumlah uap air yang seharusnya ada jika udara jenuh pada suhu yanga sama.
Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut higrometer atau psychrometer.
5. Awan.
Awan adalah kumpulan titik-titik air di udara yang terjadi karena adanya kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang mencapai permukaan bumi disebut kabut. Awan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. berdasarkan bentuknya, awan dapat dibedakan menjadi :
- Awan cumulus (bergumpal), yaitu awan tebal dan bergumpal dengan bagian bawah datar dan bagian atas berbentuk menyerupai setengah lingkaran atau dome.
- Awan cirrus (awan bulu), yaitu awan yang tipis berbentuk seperti bulu ayam dan tampak mengkilat pada siang hari karena banyak mengandung kristal es.
- Awan stratus (berlapis), yaitu awan yang merata rendah dan berlapis-lapis.
- Awan nimbus, yaitu awan yang berwarna gelap, kelihatan basah dan sering menyebabkan terjadinya hujan.
b. berdasarkan ketinggiannya, awan dapat dibedakan menjadi :
- Awan tinggi, yaitu awan yang berketinggian > 6 km. Contohnya awan cirrostratus.
- Awan sedang, yaitu awan yang berketinggian antara 3 - 6 km. Contohnya awan altostratus.
- Awan rendah, yaitu awan yang berketinggian < 3 km. Contohnya awan stratokumulus.
c. berdasarkan zat pembentuknya, awan dapat dibedakan menjadi :
- awan cair, yaitu awan yang terbentuk dari air.
- awan es, yaitu awan yang terbentuk dari salju.
- awan campuran, yaitu awan yang terbentuk dari campuran air dan salju.
6. Hujan.
Hujan adalah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya curah hujan, antara lain :
- kondisi daerah, seperti pegunungan atau dekat pantai (dataran tinggi atau dataran rendah).
- angin, seperti jarak perjalanan angin medan datar, arah angin dan arah lereng medan.
Berbagai macam atau jenis hujan, meliputi :
a. berdasarkan proses terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi :
- Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi di daerah sub tropis dari pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin.
- Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke pegunungan lalu terjadi kondensasi atau pengembunan dan terbentuk awan yang menyebabkan hujan.
- Hujan zenithal (hujan tropis), yaitu hujan yang terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas secara vertikal.
- Hujan buatan, yaitu hujan yang sengaja dibuat oleh manusia.
b. berdasarkan ukuran butirannya, hujan dapat dibedakan menjadi :
- Hujan gerimis, yaitu hujan yang butirannya berdiameter kurang dari 0,5 mm.
- Hujan salju, yaitu hujan yang terdiri dari kristal-kristal es dan terjadi pada suhu udara di bawah titik beku.
- Hujan es, yaitu hujan yang berupa gumpalan-gumpalan es.
- Hujan deras, yaitu hujan lebat yang butirannya berdiameter lebih dari 7 mm.
Alat untuk mengukur besarnya curah hujan disebut ombrometer atau raingauge.
Perbedaan Antara Cuaca dan Iklim. Perbedaan antara cuaca dan iklim terletak pada luas daerah liputan dan lamanya waktu pengamatan. Cuaca merupakan keadaan udara setempat yang memiliki cakupan yang lebih sempit dibandingkan dengan iklim yang meliputi wilayah yang luas. Keadaan cuaca ditentukan dengan pengamatan yang singkat (24 jam), sedangkan keadaan iklim ditentukan setelah melalui pengamatan yang lama.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian cuaca dan unsur-unsur cuaca.
Semoga bermanfaat.