Pengertian Diskon. Bagi yang senang atau hobby belanja, pasti tidak asing dengan istilah "diskon". Pada momen-momen tertentu, seperti tahun ajaran baru untuk anak sekolah, akhir tahun, dan lain sebagainya, banyak pusat perbelanjaan yang memberikan diskon terhadap harga suatu produk barang tertentu.
Diskon atau juga dikenal dengan istilah "rabat", secara umum memiliki arti potongan harga. Diskon juga dapat diartikan sebagai pengurangan langsung dari harga suatu produk barang atau jasa pada pembelian dalam suatu periode tertentu sebagai penghargaan kepada konsumen. Seorang konsumen dapat membeli suatu produk barang atau jasa dengan harga yang lebih murah dari harga yang sebenarnya karena harganya sudah dipotong. Diskon biasanya diberlakukan dalam batas waktu tertentu yang tidak terlalu lama. Misalnya satu bulan, satu minggu, atau hanya satu hari. Bahkan ada penyelenggara diskon yang hanya memberikan waktu satu jam bagi konsumen untuk mendapatkan diskon dari pembelian suatu produk yang mereka tawarkan.
Selain itu, pengertian diskon juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Fandy Tjiptono, dalam "Strategi Pemasaran", menyebutkan bahwa diskon adalah potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.
- Suhardi Sigit, dalam "Pemasaran Praktis", menyebutkan bahwa diskon adalah pengurangan harga yang sudah ditetapkan karena pihak pembeli mampu memenuhi beberapa persyaratan tertentu yang sebelumnya telah ditetapkan.
- Sofjan Assauri, dalam "Manajemen Pemasaran", menyebutkan bahwa diskon adalah potongan harga yang ada di mana pengurangan tersebut dapat berbentuk tunai atau berupa potongan lainnya.
- Sutisna, dalam "Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran", menyebutkan bahwa diskon adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu.
- Philip Kotler, dalam "Manajemen Pemasaran", menyebutkan bahwa diskon adalah penghematan yang ditawarkan pada konsumen dari harga normal akan suatu produk, yang tertera di label atau kemasan produk tersebut.
- J. McCarthy, W.D. Perreault, dan J.P. Cannon, dalam "Pemasaran Dasar", menyebutkan bahwa diskon adalah pengurangan dari harga tercatat yang diajukan penjual kepada pembeli yang apakah tidak melakukan fungsi pemasaran tertentu atau melakukan fungsi pemasaran atau melakukan sendiri fungsi itu.
Baca juga : Etika Pemasaran (Konsep Etika Dalam Pemasaran)
Indikator Pengukur Diskon. Menurut Sutisna terdapat beberapa aspek atau indikator yang berkaitan dengan diskon adalah sebagai berikut :
- besarnya potongan harga. Besarnya ukuran potongan harga yang diberikan pada saat produk di diskon.
- masa potongan harga. Jangka waktu yang diberikan pada saat terjadinya diskon.
- jenis produk yang mendapatkan potongan harga. Keanek-aragaman pilihan pada produk yang di diskon.
Jenis Diskon. Diskon dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Menurut Philip Kotler, beberapa jenis diskon adalah sebagai berikut:
- diskon tunai. Diskon tunai adalah pengurangan harga untuk pembeli yang segera membayar tagihannya atau membayar tepat pada waktunya. Diskon tunai biasanya di berikan pada pembeli yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Diskon tunai seperti itu biasa digunakan dalam hal industri dan bertujuan meningkatkan likuiditas penjual dan mengurangi biaya tagihan dan biaya hutang tak tertagih.
- diskon kuantitas (quantity discount). Diskon kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam produk jumlah besar. Diskon kuantitas harus ditawarkan sama untuk semua pelanggan dan tidak melebihi penghematan biaya yang diperoleh penjual karena menjual dalam jumlah besar. Penghematan ini meliputi pengurangan biaya penjualan persediaan, dan pengangkutan. Diskon kualitas dapat diberikan dalam dua kondisi, yaitu : 1. atas dasar tidak kumulatif (berdasarkan tiap pemesanan yang dilakukan). 2. atas dasar kumulatif (berdasarkan jumlah unit yang dipesan untuk suatu periode). Diskon kuantitas memberikan insentif bagi konsumen untuk membeli lebih banyak dari seorang penjual.
- diskon fungsional (funcional discount). Diskon fungsional atau disebut juga sebagai diskon perdagangan adalah pengurangan harga yang ditawarkan oleh produsen pada para anggota saluran perdagangan jika mereka melakukan fungsi-fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, dan melakukan pencatatan. Produsen boleh memberikan diskon fungsional yang berbeda bagi saluran perdagangan yang berbeda-beda karena fungsi-fungsi mereka yang berbeda, tetapi produsen yang harus memberi diskon dalam tiap saluran perdagangan.
- diskon musiman (seasonal discount). Diskon musiman adalah pengurangan harga untuk pembeli yang membeli barang atau jasa di luar musimnya. Diskon musiman memungkinkan penjual mempertahankan produksi yang lebih stabil selama setahun. Produsen akan menawarkan diskon musiman untuk pengecer, misalnya pada musim semi atau musim panas untuk mendorong dilakukannya pemesanan lebih awal. Biasanya diskon musiman diberikan oleh hotel atau penginapan, perusahaan penerbangan, dan lain sebagainya.
- potongan (allowance). Potongan adalah pengurangan harga yang diberikan untuk menyerahkan barang lama ketika membeli yang baru. Potongan umumnya terjadi dalam perdagangan jenis barang yang memiliki ketahanan yang lama.
Sedangkan menurut J. McCarthy, W.D. Perreault, dan J.P. Cannon, diskon dapat dibedakan menjadi berapa jenis, sebagai berikut :
- diskon kuantitas (quantity discounts), yaitu penawaran diskon untuk mendorong para konsumen membeli dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini memungkinkan penjual untuk memperoleh bisnis lebih banyak dari pembeli, atau mengalihkan sebagian fungsi penyimpanan sediaan kepada pembeli, atau mengurangi biaya pengiriman dan penjualan. Diskon kuantitas terdiri dari : 1. diskon kuantitas kumulatif (cumulative quantity discount), diterapkan dalam pembelian selama periode tertentu, seperti satu tahun dan diskon tersebut biasanya meningkat ketika jumlah pembelian juga meningkat. Diskon kumulatif mendorong pembelian ulang dengan mengurangi biaya konsumen untuk pembelian tambahan. 2. diskon kuantitas nirkumulatif (noncumulative quantity), hanya berlaku untuk pesanan individual. kuantitas nirkumulatif mendorong pesanan yang lebih besar tetapi tidak mengikat seseorang pembeli kepada penjual setelah satu pembelian.
- diskon musiman (seasonal discount), yaitu diskon yang ditawarkan untuk mendorong para pembeli menyimpan sediaan lebih awal ketimbang yang diperlukan saat ini. Diskon ini cenderung mengalihkan fungsi penyimpanan sediaan lebih jauh di sepanjang saluran. Hal ini juga cenderung meratakan penjualan di sepanjang tahun sehingga memungkinkan pengoperasian sepanjang tahun.
- diskon tunai (cash discount), yaitu pengurangan harga untuk mendorong pembeli membayar tagihan mereka dengan cepat. Persyaratan bagi suatu diskon tunai biasanya mengubah syarat neto.
- diskon dagang atau disebut juga dengan diskon fungsional (funcional discount), yaitu pengurangan harga tercatat yang diberikan kepada anggota saluran atas pekerjaan yang akan mereka lakukan.
- harga obral (sale price), yaitu potongan harga temporer dari harga tercatat atau resmi. Harga obral dimaksudkan agar konsumen segera membeli.
Baca juga : Dasar Penilaian Persediaan (Konsep Persediaan) Dan Sistem Pencatatan Persediaan (Inventory)
Manfaat Diskon. Diskon yang diberlakukan terhadap harga suatu produk barang atau jasa memiliki berbagai manfaat. Arif Isnaini, dalam "Model dan Strategi Pemasaran", menjelaskan bahwa manfaat dari pemberian diskon pada suatu produk batrang atau jasa diantaranya adalah sebagai berikut :
- mendorong konsumen untuk membeli dalam jumlah yang besar, sehingga volume penjualan diharapkan akan bisa naik. Pemberian diskon akan berdampak terhadap konsumen, terutama dalam pola pembelian konsumen yang akhirnya juga berdampak terhadap volume penjualan yang diperoleh perusahaan.
- pembelian dapat dipusatkan perhatiannya pada penjual tersebut, sehingga hal ini dapat menambah atau mempertahankan langganan penjual yang bersangkutan. Diadakannya diskon merupakan salah satu strategi penjual dalam menarik minat pembeli.
Baca juga : Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Tujuan Diskon. Pemberian diskon terhadap harga suatu produk barang atau jasa mempunyai tujuan tertentu. Menurut Fandy Tjiptono, tujuan utama dari pemberian diskon adalah sebagai berikut :
- berorientasi pada laba. Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi dikenal dengan istilah maksimalisasi laba. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau mahal. Semakin besar daya beli konsumen semakin besar pula keinginan bagi penjual untuk menetapkan harga yang lebih tinggi.
- berorientasi pada volume. Terdapat beberapa perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objectives.
- berorientasi pada citra. Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius.
- stabilisasi harga. Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka.
- tujuan-tujuan lainnya. Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas konsumen, mendukung penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.
Sedangkan menurut Sutisna, tujuan dari pemberian diskon adalah :
- mendorong pembelian dalam jumlah besar.
- meningkatkan agar pembelian dapat dilakukan dengan kontan atau waktu yang pendek.
- mengikat konsumen agar tidak pindah ke perusahaan lain.
Faktor yang Mempengaruhi Diskon. Secara umum, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemberian diskon terhadap harga suatu produk barang atau jasa, yaitu :
1. Produk melimpah.
Strategi diskon diterapkan ketika jumlah produk yang ada cukup melimpah atau jauh melebihi jumlah permintaan yang ada. Untuk itu diperlukan langkah agar stok produk yang besar tidak macet atau justru malah menumpuk dan memenuhi gudang. Apalagi hukum ekonomi menyebutkan bahwa besarnya supply yang tidak dibarengi peningkatan permintaan (demand) akan mendorong terjadinya penurunan harga.
2. Rendahnya permintaan pasar.
Kondisi ini bisa berupa rendahnya tingkat konsumsi masyarakat akibat rendahnya pendapatan ataupun terjadinya krisis ekonomi sehingga menyebabkan lesunya sektor riil. Seperti halnya dengan hukum ekonomi, rendahnya permintaan pasar terhadap suatu produk akan mendorong terjadinya penurunan harga. Pada kondisi semacam ini penurunan harga merupakan konsekuensi logis dari kondisi pasar yang ada. Sehingga pengertian diskon sebagai langkah menurunkan harga merupakan keharusan yang dilakukan pengusaha agar tetap bertahan, bukan suatu strategi bisnis. Ketika diskon diberikan melalui trik promosi yang memikat sehingga berhasil mengkondisikan pasar sekaligus menstiulus masyarakat untuk membeli, itu baru bisa disebut strategi bisnis yang cukup jitu.
3. Persaingan harga.
Suatu bisnis tentu tidak terlepas dari masalah persaingan. Berkumpulnya sejumlah usaha sejenis di suatu wilayah akan mendorong meningkatnya persaingan yang terjadi. Indikator yang paling mudah untuk memenangkan pertarungan adalah dengan menerapkan harga yang lebih rendah dibanding pesaing lain. Apabila ada satu usaha yang memulai dengan menurunkan harga produk, maka akan memancing pengusaha lainnya untuk berlaku sama, yaitu dengan menurunkan harga atau memberikan diskon yang lebih besar.
Menurut Philip Kotler, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemberian diskon adalah :
- suatu produk akan segera diganti dengan model terbaru.
- terdapat kecacatan pada produk barang sehingga penjual sulit untuk menjual barang tersebut.
- perusahaan mengalami permasalah keuangan yang rumit.
- harga akan turun jauh apabila harus menunggu lama lagi.
- mutu produk diturunkan oleh perusahaan.
Kelebihan dan Kekurangan Diskon. Sebagai salah satu alat pemasaran suatu produk barang atau jasa, diskon memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan diskon :
- memberikan keuntungan berupa potongan langsung, jadi konsumen bisa berhemat saat itu juga.
2. Kekurangan diskon :
- banyak penyedia diskon yang menaikkan harga barang terlebih dahulu sebelum barang tersebut didiskon, jadi konsumen tidak bisa membedakan dengan benar mana barang yang benar-benar diskon dan mana barang yang sebenarnya tidak diskon. Untuk mengetahui harga yang sebenarnya, ada baiknya konsumen mengecek harga barang dulu di berbagai tempat agar harga umum atau harga pasaran barang yang sebenarnya bisa diketahui.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian diskon, indikator, jenis, manfaat, tujuan, dan faktor yang mempengaruhi diskon, serta kelebihan dan kekurangan diskon.
Semoga bermanfaat.