Vendor Dalam Supply Chain Management : Pengertian, Jenis, Tugas, Kriteria Pemilihan Vendor, Serta Perbedaan Antara Vendor Dan Supplier

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Vendor. Secara umum, vendor dapat diartikan sebagai pelaku usaha, baik perorangan atau perusahaan, yang berurusan dengan pemesanan dan distribusi barang dari produsen ke konsumen. Vendor juga dapat diartikan sebagai pelaku usaha, baik perorangan maupun perusahaan, yang menjual suatu produk barang atau jasa kepada pihak lain baik itu perusahaan atau perorangan untuk menunjang kinerjanya ataupun menjual bahan baku untuk menghasilkan produk jadi yang akan dijual ke konsumen akhir.

Vendor tidak hanya menjual produk barang atau jasa kepada konsumen akhir atau suatu perusahaan, tetapi bisa juga menjual bahan baku, produk setengah jadi, atau komponen-komponen penting untuk membuat suatu produk jadi kepada individu atau perusahaan lain. 
 

Jenis Vendor. Vendor dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
  • vendor penyedia barang, merupakan jenis vendor yang menjual produk dalam bentuk barang kepada individu atau perusahaan untuk memenuhi kebutuhan atau mendukung kegiatan individu atau perusahaan tersebut.
  • vendor penyedia jasa, merupakan jenis vendor yang menjual layanan dalam bentuk keterampilan tertentu kepada individu atau perusahaan lain. 


Tugas Vendor. Dalam supply chain management atau rantai pasokan, vendor mempunyai tugas :
  • memastikan setiap produk baik barang atau jasa yang dijual kepada konsumennya adalah produk yang berkualitas.
  • memenuhi setiap permintaan dari perusahaan yang menjadi rekanannya sesuai dengan kesepakatan.
  • memastikan pengiriman barang atau jasa sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan.
  • memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang bersaing kepada konsumennya.


Kriteria Pemilihan Vendor. Terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih vendor. Secara umum, kriteria dimaksud adalah sebagai berikut :
  • pengalaman. Pastikan memilih vendor yang sudah berpengalaman.
  • daya dukung yang memadai. Pastikan vendor yang dipilih mempunyai sumber daya yang memadai serta dapat memenuhi kebutuhan yang diharapkan.
  • harga yang realistis. Pastikan memilih vendor yang memberikan penawaran harga yang wajar dan realistis.
  • pelayan yang baik. Pastikan memilih vendor yang memberikan layanan yang baik, baik pelayanan sebelum, saat, ataupun sesudah transaksi.
  • tepat waktu. Pastikan memilih vendor yang dapat menyalurkan atau menjual barang atau jasa dengan tepat waktu. 


Perbedaan Antara Vendor dan Supplier.  Vendor dan supplier mempunyai peran penting dalam proses supply chain management atau rantai pasokan, yang secara umum dapat digambarkan sebagai berikut : 
  • Supplier (pemasok) --- > Produsen --- > Distributor --- > Vendor --- > Konsumen (pelanggan)

Berdasarkan supply chain management atau rantai pasokan tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan antara vendor dan supplier, yang didasarkan pada :

1. Kegiatan.
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, perbedaan antara vendor dan supplier adalah :
  • vendor : pelaku usaha yang melakukan pembelian produk berupa barang atau jasa dari produsen atau distributor dan menjualnya kembali langsung kepada konsumen akhir atau pelanggan. 
  • supplier : pelaku usaha yang memiliki kemampuan untuk membuat atau menyediakan barang atau jasa kebutuhan kepada pelaku usaha lain dalam jumlah besar.

2. Fungsi.
Berdasarkan fungsinya, perbedaan antara vendor dan supplier adalah :
  • vendor : berfungsi sebagai pihak penyedia barang dan jasa dengan tugas utamanya memenuhi segala kebutuhan barang atau jasa ke konsumen akhir atau pelanggan.
  • supplier : berfungsi sebagai sumber utama dalam rantai pasokan. Supplier menyediakan barang dan layanan kepada produsen dalam jumlah besar.

3. Hubungan Bisnis.
Berdasarkan hubungan bisnis yang dilakukan, perbedaan antara vendor dan supplier adalah :
  • vendor : memiliki hubungan bisnis langsung dengan konsumen akhir atau pelanggan.
  • supplier : memiliki hubungan bisnis yang terhbung dari satu bisnis ke bisnis lainnya.

4. Tujuan.
Berdasarkan tujuannya, perbedaan antara vendor dan supplier adalah :
  • vendor : menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir atau pelanggan.
  • supplier : menyediakan barang atau jasa kepada produsen yang membutuhkannya untuk kemudian dijual kembali kepada distributor dan/atau vendor.

5. Jumlah Produk yang Dijual.
Berdasarkan jumlah produk yang dijual, perbedaan antara vendor dan supplier adalah :
  • vendor : menjual produk dari distributornya dari waktu ke waktu kepada konsumen akhir atau pelanggan dalam rantai pasokan.
  • supplier : memasok jenis barang dan layanan tertentu ke produsen dalam jumlah besar.


Dalam praktek bisnis perdagangan, terkadang perbedaan tersebut tidaklah mutlak karena banyak dijumpai di mana pelaku usaha dapat berfungsi sebagai vendor dan juga sebagai supplier. Dalam kondisi demikian, yang dapat dijadikan patokan untuk membedakan antara vendor dan supplier adalah pada tujuan penjualannya. Ketika vendor menjual barang atau jasa kepada pihak lain yang bukan konsumen akhir untuk tujuan dijual kembali, maka kedudukan vendor sebagai supplier. Begitu juga sebaliknya, apabila supplier menyediakan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir, maka kedudukan supplier sebagai vendor.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian vendor dalam supply chain management, jenis, tugas, dan kriteria pemilihan vendor, serta perbedaan antara vendor dan supplier.

Semoga bermanfaat.