Distributor : Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, Tugas, Kelebihan Dan Kekurangan Distributor, Serta Perbedaan Antara Distributor Dan Supplier

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Distribusi, secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penyaluran produk barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Adanya kegiatan distribusi tersebut akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, yaitu bagi produsen akan mempermudah dalam memasarkan produknya, sedangkan bagi konsumen akan mempermudah dalam mendapatkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya. 

Kegiatan distribusi
biasanya terjadi pada aktivitas pemasaran. Kegiatan distribusi akan menciptakan suatu arus saluran distribusi, dimana dalam sistem distribusi yang terjadi, akan selalu terbentuk lembaga pemasaran dan arus informasi. Distribusi barang yang lancar akan dapat mempengaruhi harga penjualan barang atau jasa di pasaran sehingga menjadi lebih murah.

Pengertian Distributor. Pihak, baik perorangan atau perusahaan, yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Selain itu, distributor juga dapat diartikan sebagai berikut : 
  • pihak yang membeli produk secara langsung dari produsen dan kemudian menjualnya kembali ke retailer (pengecer) atau bisa juga menjual langsung kepada konsumen akhir.
  • badan usaha atau perorangan yang bertanggung jawab untuk menyalurkan atau mendistribusikan produk perdagangan, baik itu barang atau jasa, ke retailer (pengecer) atau konsumen akhir.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, distributor diartikan sebagai orang atau badan yang bertugas mendistribusikan barang (dagangan) atau penyalur. Sedangkan menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 11/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Agen atau Distributor Barang dan/atau Jasa, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan distributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak untuk dan atas namanya sendiri berdasarkan perjanjian yang melakukan pembelian, penyimpanan, penjualan serta pemasaran barang dan/atau jasa yang dimiliki/dikuasai.

Dalam dunia bisnis perdagangan, distributor merupakan rantai pertama setelah produsen, yang membeli produk dari produsen secara langsung dalam jumlah yang besar. Pada umumnya, distributor mendapatkan keuntungan dari potongan harga produk yang didistribusikannya atau yang dibelinya dari produsen tersebut, sehingga semakin besar atau banyak produk dari produsen yang didistribusikan atau dibelinya, maka potongan harga produk yang diterima oleh distributor akan semakin besar. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan distributor mengambil keuntungan dari selisih harga penjualan produk yang dipasarkannya tersebut. 


Ciri-Ciri Distributor. Distributor mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • bekerja sama secara langsung dengan produsen.
  • membeli barang dari produsen dalam jumlah besar dalam sekali transaksi. 
  • sistem pembelian barang bisa dilakukan dengan sistem beli putus atau dengan sistem komisi.
  • mempunyai cakupan wilayah tertentu.
  • transaksi penjualan tidak langsung dilakukan dengan konsumen karena penjualannya masih dilakukan dalam jumlah besar. Atau dengan kata lain, distributor menjual barang tersebut kepada agen.
  • tidak diperbolehkan menjual barang produksi pesaing. Atau dengan kata lain, distributor hanya menjual satu jenis barang dari satu produsen.
  • memiliki ijin badan usaha. Baik badan hukum maupun perorangan.


Jenis Distributor. Berdasarkan produk atau proses distribusinya, distributor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
  • perusahaan distributor barang. Produk yang didistribusikan adalah berbentuk barang fisik. Produsen mempercayakan kepada distributor untuk mendistribusikan hasil produksinya kepada retailer (pengecer). Bentuk kepercayaan ini dapat berupa surat perjanjian atau distributor membeli langsung produk barang dari produsen. Proses distribusi dilakukan dari produsen kepada distributor, selanjutnya distributor akan mendistribusikan produk barang tersebut kepada retailer (pengecer), yang kemudian retailer (pengecer) menjualnya kepada konsumen akhir.
  • perusahaan distributor jasa. Produk yang didistribusikan adalah berbentuk jasa. Proses distribusi dilakukan dengan cara distributor langsung menyalurkan produk jasa tersebut kepada konsumen akhir, tanpa melalui perantara atau pengecer lain. 
  • distributor perorangan. Pada dasarnya distributor perorangan berada dalam lingkup yang berbeda, tetapi terdapat kesamaan dalam proses distribusinya dengan perusahaan distributor jasa. Distributor perorangan banyak dikenal dalam bisnis Multi Level Marketing (MLM), di mana proses distribusi dilakukan dari produsen kepada distributor perorangan, selanjutnya distributor perorangan akan mendistribusikan produk tersebut kepada konsumen akhir. 


Fungsi dan Tugas Distributor. Selain menyalurkan produk dari produsen kepada retailer (pengecer) atau konsumen akhir, distributor juga berfungsi sebagai perantara antara pihak produsen dan para pengguna produk dari produsen tersebut. Untuk keberhasilan fungsinya tersebut, distributor bertugas :
  • membeli produk. Distributor membeli produk langsung dari produsen dalam jumlah yang besar. Produk yang dibeli distributor tersebut dapat berupa barang ataupun jasa.
  • menyimpan produk. Distributor juga akan menyimpan produk barang yang sudah dibelinya dalam gudang hingga batas waktu yang telah ditentukan, kemudian akan mendistribusikan produk barang tersebut kepada retailer (pengecer) atau konsumen akhir.
  • menjual produk. Distributor akan menjual produk tersebut kepada tetailer (pengecer) atau konsumen akhir dengan harga yang lebih tinggi dari harga produsen untuk mendapatkan keuntungan. 
  • mengangkut produk. Untuk distributor barang, proses pemindahan produk dari pabrik ke gudang hingga ke retailer (pengecer) sepenuhnya menjadi tanggung jawab distributor. Biaya pengangkutan produk tersebut akan diperhitungkan ke dalam harga produk yang nantinya dijual kepada retailer (pengecer) atau konsumen akhir.
  • mengklasifikasi/menyortir produk. Distributor menginginkan produk barang yang didapatnya dari produsen adalah barang yang berkualitas dan bukanlah barang yang cacat. Oleh karena itu, distributor akan menyortir produk barang tersebut berdasarkan ukuran, jenis, dan kualitasnya. Apabila terdapat produk barang yang tidak sesuai atau cacat, distributor dapat minta penggantian produk barang tersebut kepada produsen. Penyortiran produk barang ini juga bertujuan untuk mempermudah dalam pengepakan dan pengangkutan.
  • menginformasikan produk. Distributor berkewajiban untuk memberi informasi terkait produk yang akan dijualnya. Informasi tersebut berkaitan dengan jumlah, kualitas, serta perkiraan harga pemasaran. Perkiran harga pemasaran tersebut dapat berubah mengikuti jumlah permintaan dari pasar. 
  • mempromosikan produk. Tidak hanya membeli, mengangkut, dan menyimpan produk, distributor juga harus mempromosikan produk yang dijualnya tersebut. Promosi yang dilakukan tersebut bertujuan untuk mengenalkan produk yang dijualnya kepada konsumen, sehingga konsumen akan tertarik untuk membelinya. Distributor dapat menawarkan program dalam promosinya, seperti memberikan diskon, cash back, hadiah, dan lain sebagainya. 


Kelebihan dan Kekurangan Distributor. Sebagai salah satu bentuk pedagang perantara, distributor memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan distributor adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan distributor.
Beberapa kelebihan dari distributor adalah :
  • jumlah keuntungan yang diperoleh besar.
  • tidak menghasilkan dan menciptakan produk dan merek sendiri.

2. Kekurangan distributor.
Beberapa kekurangan dari distributor adalah :
  • proses menjadi distributor lebih rumit, dikarenakan keharusan memiliki ijin badan usaha.
  • modal yang dibutuhkan untuk menjadi distributor besar.
  • butuh tempat yang memadai untuk menyimpan barang atau produk.
  • memiliki resiko cukup tinggi karena harus menjamin bahwa barang yang disimpan tidaklah rusak atau hilang.
  • butuh tenaga kerja yang cukup untuk mencakup wilayah yang sudah ditentukan.


Perbedaan Antara Distributor dan Supplier. Supplier atau pemasok adalah pelaku usaha, baik perorangan ataupun perusahaan yang menjual atau memasok sumber daya dalam bentuk bahan mentah atau bahan baku kepada pihak lain untuk diolah menjadi barang atau jasa tertentu. Banyak orang yang menganggap bahwa distributor adalah sama dengan supplier, hal ini disebabkan karena aktivitas usaha distributor dan supplier  hampir sama. Padahal di antara keduanya terdapat hal prinsip yang menjadi perbedaannya. Perbedaan antara distributor dan supplier adalah sebagai berikut :

1. Distributor :
  • pelaku usaha yang membeli produk dari produsen yang memproduksinya langsung dalam jumlah besar dengan tujuan untuk menjualnya kembali kepada pelaku usaha lain (toko atau retail).
  • memiliki berbagai produk barang jadi dari berbagai produsen untuk ditawarkan kepada pelaku usaha lain (toko atau retail).

2. Supplier :
  • pelaku usaha yang secara kontinu menjual atau menyalurkan barang kepada produsen.
  • barang yang biasanya disalurkan adalah bahan mentah atau bahan baku yang akan diolah kembali oleh produsen menjadi barang jadi atau barang setengah jadi.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian distributor, ciri-ciri, fungsi, tugas, kelebihan dan kelemahan distributor, serta perbedaan antara distributor dan supplier

Semoga bermanfaat.