Sosiopat (Sociopath) : Pengertian Dan Ciri-Ciri Sosiopat, Serta Perbedaan Antara Sosiopat Dan Psikopat

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Istilah sosiopat mungkin bagi sebagian orang terdengar masih asing, bagi sebagian orang yang lain mungkin rancu dengan membandingkannya dengan psikopat. Sosiopat merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan mental, yang sangat berbeda dengan psikopat. Dalam kehidupan sehari-hari, seorang sosiopat cenderung menunjukkan perilaku dan persepsi moral yang menyimpang. 

Pengertian Sosiopat
. Secara umum, sosiopat dapat diartikan sebagai suatu perilaku dan sikap antisosial. Dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), disebutkan bahwa yang disebut dengan sosiopat adalah suatu kondisi yang mengacu pada perilaku atau ide antisosial seseorang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sosiopat merupakan gangguan kepribadian dalam diri seseorang yang menunjukkan sifat antisosial. Sikap antisosial pada seorang penderita sosiopat adalah sikap tidak mau mematuhi aturan sosial yang berlaku di lingkungan sekitarnya atau di manapun. Hanya saja, berbeda dengan seorang psikopat, pelanggaran yang dilakukan oleh seorang sosiopat masih berupa pelanggaran kecil yang tidak menyebabkan bahaya yang serius.


Untuk dapat mengatakan bahwa seorang adalah sosiopat, dapat dilihat atau dinilai dari beberapa hal sebagai berikut :
  • interpersonal. Pada prinsipnya seorang sosiopat adalah orang yang antisosial, sehingga dalam banyak kesempatan keterlibatan atau interaksi yang dilakukan oleh seorang sosiopat dengan orang lain atau lingkungannya hanyalah untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
  • afektif. Seorang sosiopat kurang memiliki perasaan empati terhadap orang lain, mereka tidak peduli dengan apa yang orang lain alami dan rasakan. Ketika melakukan kesalahan, seorang sosiopat tidak akan merasa menyesal dan tidak terpikir untuk memperbaiki kesalahan yang ia lakukan.
  • perilaku. Seorang sosiopat sangat impulsif dan tidak dapat diandalkan. Selain itu, seorang sosiopat juga tidak mampu untuk menetapkan tujuan dalam jangka panjang dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang ia lakukan.
  • antisosial. Seorang sosiopat lebih suka hidup terpisah dari orang lain atau masyarakat. Seorang sosiopat cenderung hanya hidup untuk dirinya sendiri, ia tidak peduli terhadap aturan norma dan hukum masyarakat. 


Ciri-Ciri Sosiopat. Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat ditarik benang merah bahwa seorang sosiopat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • egois. Egois sangat berkaitan dengan sifat narsistik. Seorang sosiopat cenderung memiliki ego yang besar. Ia tidak mau disalahkan atas perbuatan negatif yang telah ia lakukan dan cenderung memiliki sifat manipulatif untuk menghindari tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. 
  • impulsif. Seorang sosiopat memiliki sikap impulsif yaitu melakukan sesuatu secara spontan tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Dalam banyak kasus, selain impulsif, seorang sosiopat juga memiliki sifat temperamental dan agresif.
  • manipulatif. Seorang sosiopat pandai untuk memanipulasi keadaan. Dalam banyak kesempatan, ia mampu untuk menampilkan dirinya dengan sangat karismatik, namun hal tersebut semata-mata dilakukan hanya untuk mencari keuntungan atau kesenangan bagi dirinya sendiri.
  • empati rendah. Seorang sosiopat memiliki tingkat empati yang sangat rendah. Ia sama sekali tidak mempedulikan orang lain, termasuk atas apa yang telah diperbuatnya. Sikap inilah yang membuat seorang sosiopat menjadi antisosial, dalam arti tidak mempunyai hubungan sosial yang ideal dengan orang lain atau lingkungannya.


Penyebab Sosiopat. Sampai dengan saat ini belum dapat diketahui secara pasti apa penyebab seseorang memiliki gangguan sosiopat. Satu hal yang pasti, sosiopat banyak menimpa kaum pria dibandingkan wanita. Para ahli hanya dapat menduga gangguan sosiopat terjadi karena dua faktor, yaitu :
  • genetik atau keturanan.
  • trauma yang dialami pada masa anak-anak.


Pencegahan Sosiopat. Sosiopat banyak terjadi sebagai akibat dari trauma yang dialami oleh penderitanya.Oleh karena itu, cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah :
  • menghadirkan lingkungan yang penuh dengan kedamaian, kesenangan, dan kasih sayang sejak usia anak-anak.
  • menghindari segala bentuk kekerasan.


Pengobatan Sosiopat. Tidak ada metode pengobatan yang khusus untuk menangani penderita sosiopat. Namun begitu, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membatasi perilaku destruktif pada diri seorang sosiopat dan selanjutnya diarahkan kepada perilaku yang konstruktif. Beberapa cara dimaksud adalah dengan melakukan :
  • terapi perilaku kognitif. Terapi ini dapat membantu seorang sosiopat untuk berpikir lebih hati-hati mengenai tindakan dan tanggapannya terhadap seseorang atau situasi tertentu.
  • psikoterapi, yaitu dengan berbicara dengan konselor atau terapis mengenai pikiran dan perasaan yang dapat memperburuk perilaku gangguan kepribadian antisosial.
  • pemberian obat-obatan. Tidak ada obat khusus untuk sosiopat. Hanya saja, bagi penderita sosiopat dapat diberikan obat jenis anti depresan. 
  • memberikan dukungan dan dorongan untuk menjadi lebih baik.

Hal penting yang harus dilakukan untuk menjaga hubungan dengan seorang sosiopat adalah :
  • mengakui bahwa seorang sosiopat tidak dapat memahami sepenuhnya emosi orang lain.
  • membuat batasan yang jelas untuk diri sendiri dalam berhubungan dengan seorang sosiopat.
  • menawarkan konsekuensi spesifik bagi perilaku yang berbahaya.
  • menjelaskan bagaimana perilaku seorang sosiopat dapat mempengaruhi orang lain dan menyebabkan rusaknya hubungan.


Perbedaan antara Sosiopat dan Psikopat. Meskipun sama-sama penyakit ganguan mental atau kejiwaan, sosiopat sangat berbeda dengan psikopat. Beberapa hal yang membedakan antara sosiopat dan psikopat adalah sebagai berikut :

1. Tingkat perilaku antisosial.
Berdasarkan tingkat perilaku antisosial yang penderita alami :
  • sosiopat : Seorang sosiopat masih bisa memiliki ikatan emosional dengan orang-orang tertentu, seperti keluarga atau orang-orang yang memiliki pemikiran mirip dengannya.
  • psikopat : Seorang psikopat cenderung tidak memiliki ikatan emosional dengan orang lain, bahkan dengan keluarganya sekalipun.

2. Penampilan luar.
Berdasarkan penampilan luar yang dipunyai oleh penderita :
  • sosiopat : Seorang sosiopat cenderung impulsif, terlihat gugup, mudah gelisah, hingga cepat menunjukkan rasa amarah. Seorang sosiopat juga cenderung untuk tidak dapat menyembunyikan perilaku sosiopatnya.
  • psikopat : Seorang psikopat cenderung dapat menyembunyikan sifat aslinya, sehingga orang lain tetap merasa aman dan nyaman saat berdekatan dengan dirinya. Seorang psikopat mampu dengan baik memalsukan mimik dan perasaannya sehingga terlihat normal seperti orang kebanyakan.

Seorang psikopat pastilah sosiopat, tetapi seorang sosiopat belum tentu psikopat. Seorang psikopat lebih berbahaya dibandingkan dengan seorang sosiopat. Hal tersebut disebabkan karena psikopat tidak memiliki emosi atau hati nurani sama sekali saat ia melakukan suatu tindakan, bahkan untuk suatu tindakan yang sangat buruk atau mengerikan.


Secara umum, seorang sosiopat masih dapat hidup bersama orang lain, meskipun seringkali seorang sosiopat mengalami kesulitan untuk membentuk suatu hubungan yang sehat dengan orang lain. Untuk sebagian sosiopat mungkin dapat menjalin hubungan baik dengan orang yang memiliki pemikiran mirip dengan pemikirannya.

Demikian penjelasan berkaitan dengan sosiopat (sociopath) serta perbedaannya dengan psikopat.

Semoga bermanfaat.