Organisasi merupakan suatu wadah tempat di mana sekelompok orang melakukan kegiatan tertentu atau bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang telah disepakti bersama. Sementara W.J.S. Poerwadarminta, menyebutkan bahwa organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata.
Ciri-Ciri Organisasi. Berdasarkan dari pengertian organisasi tersebut, dapat dikatakan bahwa suatu kumpulan atau kelompok orang dapat dikatakan sebagai suatu organisasi, apabila terdapat beberapa ciri-ciri yang antara satu dan lainnya saling berkaitan (satu kesatuan), yaitu sebagai berikut :
- Kumpulan orang. Suatu organisasi pasti beranggotakan lebih dari dua orang.
- Tujuan bersama. Adanya tujuan bersama yang hendak dicapai oleh para anggota organisasi.
- Kerja sama. Adanya kerja sama antar anggota organisasi dalam rangka mencapai tujuan bersama tersebut.
- Peraturan/aturan. Suatu organisasi mempunyai aturan-aturan tertentu yang harus dipatuhi dan ditaati oleh para anggotanya. Aturan-aturan tersebut diadakan guna menjamin hak dan kewajiban masing-masing anggota organisasi, serta memberikan kepastian arah dan langkah dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
- Pembagian tugas. Dalam upaya mencapai tujuan organisasi, masing-masing anggota organisasi akan diberi tanggung jawab sesuai dengan kapasitas serta kemampuannya. Pembagian tugas ini sangat penting supaya tidak terjadi tumpang tindih dari masing-masing anggota organisasi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Struktur Organisasi. Struktur organisasi merupakan susunan dari berbagai komponen atau berbagai unit kerja pada suatu organisasi, atau dengan kata lain struktur organisasi adalah suatu susunan komponen yang terdapat pada suatu organisasi. Adanya struktur organisasi bertujuan untuk :
- mengetahui dan memperjelas pembagian tugas dan pengelompokannya di antara para anggota organisasi.
- mempermudah koordinasi antara fungsi dan kegiatan dalam organisasi, termasuk garis perintah dan koordinasi secara formal.
Baca juga : Pengertian Dan Fungsi Public Relations (Humas)
Struktur organisasi bisa disajikan dalam bentuk matrik organisasi, organigram, atau paramida hirarki yang menunjukkan posisi dan tugas yang diemban oleh masing-masing anggota organisasi. Faktor penentu struktur organisasi adalah :
- strategi.
- lingkungan.
- teknologi.
- ruang lingkup organisasi.
Struktur organisasi dapat mempunyai hubungan koordinasi ke samping dengan badan-badan yang lain yang setingkat, yang memiliki fungsi sebagai pengawas kerja dalam organisasi.
Teori Organisasi. Teori organisasi adalah teori yang berusaha menerangkan bagaimana suatu organisasi dan sekelompok orang yang berada di dalamnya berperilaku dalam berbagai struktur organisasi, sosial budaya, dan lingkungan untuk mencapai tujuan organisasi. Teori organisasi merupakan dasar pemikiran yang digunakan dalam pekerjaan yang ada pada organisasi. Terdapat beberapa macam teori organisasi yang dikenal, diantaranya adalah :
1. Teori Organisasi Klasik.
Teori organisasi klasik disebut juga dengan teori tradisional, yang mulai berkembang sejak tahun 1800-an. Dalam teori organisasi klasik :
- sangat tersentralisasi serta mempunyai tugas spesialisasi (khusus).
- adanya pemberian petunjuk mekanistik struktural yang kaku serta cenderung tidak kreatif.
Teori ini menjelaskan organisasi sebagai struktur hubungan, tujuan-tujuan, kekuasaan-kekuasaan, kegiatan-kegiatan, peranan-peranan, komunikasi, serta faktir-faktor lain yang terjadi ketika orang bekerja sama. Teori organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi format. Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi format adalah :
- sistem kegiatan yang terkoordinasi.
- kelompok orang.
- kerja sama.
- kekuasaan dan kepemimpinan.
Bagi para penganut teori organisasi klasik, mereka meyakini bahwa suatu organisasi akan selalu bergantung pada empat kondisi pokok, yaitu :
- kekuasaan.
- saling melayani.
- doktrin.
- disiplin.
Teori organisasi klasik dibangun berdasarkan :
- pembagian kerja (untuk koordinasi).
- proses skalar dan fungsional (proses pertumbuhan vertikal dan horizontal).
- struktur (hubungan antar kegiatan).
- rentang kendali (berapa banyak batasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori organisasi klasik terdiri dari :
- Teori Administrasi, yang dikemukakan oleh Lyndall Urwick dan Henry Fayol yang berasal dari Eropa, serta Reliey dan Mooney yang berasal dari Amerika Serikat. Teori ini dikembanngkan dari ilmu Sosiologi.
- Teori Birokrasi, yang dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya yang berjudul "The Prostestant Ethic and Spirit of Capitalism". Teori ini dikembangkan dari praktek manajemen yang memusatkan bidangnya pada aspek makro suatu organisasi.
- Teori Manajemen Ilmiah, yang dikemukakan oleh Frederick Winslow Taylor pada tahun 1900. Teori ini dikembangkan dari praktek manajemen yang memusatkan bidangnya pada aspek mikro suatu organisasi.
2. Teori Organisasi Neo Klasik.
Teori organisasi klasik merupakan teori hubungan manusia. Teori ini merupakan suatu teori yang memperhatikan pada pentingnya aspek psikologis serta sosial, baik itu individu maupun kelompok pada lingkungan kerja. Pembagian kerja dalam teori organisasi neo klasik memerlukan beberapa hal, yaitu :
- partisipasi, yang melibatkan setiap individu dalam proses pengambilan sebuah keputusan.
- perluasan kerja, kebalikan dari pola spesialisasi.
- manajemen bottom-up, memberikan kesempatan kepada para yunior guna ikut serta berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen tingkat puncak.
3. Teori Organisasi Modern.
Teori organisasi modern dikemukakan oleh Herbert Simon. Teori ini disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi, yang merupakan aliran ketiga terbesar dalam teori organisasi dan manajemen. Teori organisasi modern mempunyai sifat terbuka, di mana semua unsur-unsur organisasi merupakan satu kesatuan yang saling ketergantungan. Sistem terbuka dalam teori organisasi modern tersebut dikembangkan oleh Katz dan Robert Kahn, di mana buah pikirannya tersebut dituangkan dalam bukunya yang berjudul "The Social Psychology of Organization". Karakteristik teori organisasi modern :
- mempertimbangkan semua elemen dalam organisasi.
- memandang organisasi sebagai suatu sistem.
- penyesuaian diri agar organisasi dapat bertahan lama dalam hidupnya (menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya).
- organisasi dan lingkungannya harus dipandang sebagai sesuatu yang saling ketergantungan (multi disiplin).
4. Teori Post Modern.
Teori post modern lebih memperhatikan pada sifat politis organisasi. Teori ini berpandangan bahwa struktur bukanlah merupakan usaha yang rasional dari para manajer untuk menciptakan struktur yang paling efektif tetapi merupakan hasil dari suatu pertarngan politis di antara koalisi-koalisi di dalam organisasi untuk memperoleh kontrol. Selain itu, sejak tahun 1975 teori post modern memandang :
- suatu organisasi terdiri dari berbagai entitas (tim) yang beragam, tapi terhubung satu sama lain. Entitas-entitas tersebut mempunyai kemampuan untuk mengatur dan mengontrol dirinya sendiri melalui koordinasi yang bersifat polisentris.
- koordinasi dibangun melalui kebutuhan pekerjaan.
- Entitas diorganisasikan dalam flat disain, pekerja sangat diberdayakan dan dilibatkan dalam pekerjaan, dan informasi disebarluaskan.
- menekankan pada "continous improvement".
Selain empat aliran besar dalam organisasi tersebut, terdapat pula beberapa aliran lain dalam organisasi, diantaranya adalah :
- Teori Organisasi Perilaku, merupakan teori yang memandang organisasi dari segi tingkah laku anggota organisasi tersebut, di mana kesuksesan organisasi tercermin dari tiap anggotanya.
- Teori Organisasi Proses, merupakan teori yang memandang organisasi sebagai proses kerja sama antar individu yang bergabung dalam sebuah organisasi.
- Teori Organisasi Kepemimpinan, suatu teori yang beranggapan bahwa sukses tidaknya organisasi dalam mencapai tujuan organisasi didasarkan pada seberapa jauh seorang pemimpin bisa mempengaruhi para bawahan dan anggota lain, sehingga mereka bisa bekerja dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi. Teori organisasi kepemimpinan terdiri dari : teori otokrasi, teori demokrasi, teori kebebasan, teori partnernalisme, teori personal, dan teori non personal.
- Teori Organisasi Fungsi, teori ini menjelaskan bahwa sekelompok tugas yang harus dijalankan oleh seseorang yang memiliki kedudukan sebagai pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi, yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), memberi motivasi (motivating), pengawasan (controlling), dan pengambilan keputusan (decision making).
- Teori Pengambilan Keputusan, suatu teori yang berlandaskan pada adanya berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat di setiap tingkatan, baik keputusan pokok atau kebijaksanaan umum.
- Teori Kontingensi atau Kepentingan, suatu teori yang berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan baik apabila pemimpin mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi yang telah dianalisis terlebih dahulu.
Partisipasi Dalam Organisasi. Dalam suatu organisasi selalau ada keikutsertaan atau partisipasi dari instrumen organisasi, baik itu anggota maupun pimpinan organisasi. Keikutsertaan atau partisipasi tidak hanya sebatas fisik saja, akan tertapi juga melibatkan mental, pikiran, emosi, serta perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan tenaga, pikiran, dan material kepada kelompok untuk kepentingan bersama dalam mewujudkan tujuan organisasi. Unsur keikutsertaan atau partisipasi adalah :
- adanya keterlibatan fisik atau jasmani, mental dan perasaan.
- adanya kesukarelaan untuk membantu organisasi atau kelompok.
- adanya tanggung jawab sebagai anggota organisasi atau kelompok.
Demikian penjelasan berkaitan dengan ciri-ciri organisasi, struktur, dan teori organisasi.
Semoga bermanfaat.