Aliran Hubungan Manusiawi (Aliran Neoklasik)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Semakin maju dan berkembangnya dunia industri, terutama sejak meletusnya revolusi industri di Inggris, membuat banyak ahli berusaha menemukan suatu teknik manajemen yang ideal untuk dapat digunakan oleh pelaku usaha dalam mengelola suatu perusahaan. Berbagai teori menajemen dimunculkan untuk dapat diaplikasikan dalam pengelolaan suatu perusahaan tersebut.

gambar : en.wikipedia.org
Sebagai suatu ilmu pengetahuan, manajemen akan terus berkembang. Demikian juga dengan teori-teori tentang sistem manajemen (pengelolaan perusahaan). Akan selalu muncul suatu teori baru yang bertujuan untuk memperbaiki atau melengkapi teori-teori yang sudah ada. Hal tersebut juga terjadi pada teori tentang sistem manajemen.  Berawal dari ketidakpuasan para pelaku usaha dengan teori manajemen klasik dan teori organisasi klasik, yang dipandang tidak sepenuhnya dapat menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Hal tersebutlah yang kemudian membuat para ahli manajemen berusaha untuk menemukan bentuk lain dari sistem manajemen yang lebih efektif untuk dapat diterapkan dalam suatu perusahaan.

Baca juga : Aliran Manajemen Ilmiah

Dari hasil penelitian tersebut, muncullah suatu teori manajemen baru sebagai solusi atau jalan keluar dari rasa ketidakpuasan para pelaku usaha atas teori manajemen klasik dan teori organisasi klasik tersebut. Teori yang dimaksud adalah  aliran hubungan manusiawi atau aliran neoklasik, yang memasukkan unsur sosiologi dan psikologi untuk melengkapi teori manajemen klasik dan teori organisasi klasik.  Tokoh aliran hubungan manusia (neoklasik) diantaranya adalah :

1. Hugo Munsterberg (1863 - 1916).
Sebagai pencetus teknologi industri, Hugo Munsterberg sering disebut "Bapak Psikologi Industri". Dalam bukunya yang berjudul "Psikology and Industrial Efficiency", ia banyak menguraikan penerapan peralatan-peralatan psikologi untuk membantu pencapaian tujuan produktifitas. Hugo Munsterberg mengemukakan bahwa untuk mencapai peningkatan produktifitas dapat dilakukan dengan melalui tiga cara, yaitu :
  1. Penemuan best possible person.
  2. Penciptaan best possible work.
  3. Penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan.


2. Elton Mayo (1880 - 1949).
Hubungan manusiawi sering digunakan sebagai istilah umum untuk menggambarkan cara dimana manajer berinteraksi dengan bawahannya. Bila manajemen personalia mendorong lebih banyak dan lebih baik dalam bekerja, hubungan manusiawi dalam organisasi adalah baik. Bila moral dan efisiensi memburuk, hubungan manusiawi dalam organisasi adalah buruk. Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor sosial dan psikologi apa yang memotivasi mereka. Menurut Elton Mayo, perhatian khusus, seperti perasaan terpilih menjadi partisipan dalam studi yang dilakukan manajemen puncak, sangat mempengaruhi usaha-usaha mereka. Fenomena seperti itu dikenal sebagai Hawthorne Effect.


Sumbangan pendekatan aliran hubungan manusiawi :
  • Penekanan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam aliran hubungan manusiawi melengkapi pendekatan klasik, sebagai usaha untuk meningkatkan produktifitas.
  • Aliran hubungan manusiawi mengutarakan bahwa perhatian terhadap para karyawan akan memberikan keuntungan.


Keterbatasan pendekatan aliran hubungan manusiawi :
  • Konsep 'mahkluk sosial' tidak menggambarkan secara lengkap individu-individu dalam tempatnya bekerja.
  • Perbaikan-perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak menghasilkan peningkatan produktivitas yang dramatik seperti yang diharapkan.
  • Lingkungan sosial di tempat kerja hanya salah satu dari beberapa faktor yang saling berinteraksi yang mempengaruhi produktivitas.


Demikian penjelasan berkaitan dengan aliran hubungan manusiawi (aliran neoklasik). Tulisan tersebut bersumber dari buku Manajemen, karangan T. Hani Handoko.

Semoga bermanfaat.