Pengertian Debat. Debat, secara umum dapat diartikan sebagai adu pendapat dengan disertai argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam memutuskan suatu permasalahan dan perbedaan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat diartikan sebagai pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Debat biasanya dilakukan dengan menggunakan aturan dan struktur tertentu. Struktur debat yang ideal atau yang baik adalah sebagai berikut :
Baca juga : Pengertian Diskusi, Unsur Dan Jenis Diskusi
Jenis Debat. Pada umumnya, berdasarkan bentuk, maksud, dan metode yang digunakan debat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis/macam, yaitu :
- Pengenalan. Pada tahap pengenalan, setiap peserta debat akan memperkenalkan diri.
- Penyampaian Argumentasi. Pada penyampaian argumentasi ini, setiap peserta debat akan menyampaikan argumentasi terhadap mosi atau topik yang di mulai dari tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral.
- Debat. Pada debat, setiap peserta debat mengomentari setiap argumentasi dari peserta yang lain.
- Simpulan. Pada simpulan, setiap peserta debat memberikan ungkapan penutup terhadap penyataan mosi atau topik sesuai dengan posisinya.
Baca juga : Pengertian Diskusi, Unsur Dan Jenis Diskusi
Jenis Debat. Pada umumnya, berdasarkan bentuk, maksud, dan metode yang digunakan debat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis/macam, yaitu :
- Debat Parlementer atau Majelis (Assembly or Parlementary Debating). Maksud dan tujuan debat jenis ini adalah untuk menghasilkan suatu keputusan tertentu. Semua anggota parlemen dapat mengutarakan pendapatnya, baik mendukung atau menentang usulan tertentu, setelah mendapat ijin dari majelis. Debat parlementer merupakan ciri yang ada pada badan legislatif.
- Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu (Cross Examination Debating). Maksud dan tujuan debat jenis ini adalah untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya sehingga memperkokoh atau menguatkan suatu perihal tertentu. Debat pemeriksaan ulang merupakan suatu bentuk debat yang dikembangkan dan biasa digunakan dalam acara persidangan.
- Debat Formal, Konvensional, atau Pendidikan (Formal, Conventional, or Education Debating). Maksud dan tujuan debat jenis ini adalah untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada para pendengar sejumlah argumen yang menunjang atau yang membantah suatu usul. Debat formal didasarkan pada konversi-konversi debat bersama secara politis.
Pengertian Debat Menurut Para Ahli. Beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan debat, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Asidi Dipodjojo.
Debat adalah proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap pihak yang berdebat akan menyatakan argumen, memberikan alasan dengan cara tertentu agar pihak lawan berdebat atau pihak lain yang mendengarkan perdebatan itu menjadi yakin dan berpihak kepadanya.
2. G. Sukadi.
Debat adalah kegiatan saling beradu pendapat antar pribadi maupun antar kelompok orang yang bertujuan untuk mencapai kemenangan atau kesepakatan.
3. Hendri Guntur Tarigan.
Debat adalah adu argumentasi tentang suatu hal tertentu untuk mencapai kemenangan satu pihak.
Ciri-Ciri Debat. Dari apa yang disebutkan di atas, suatu bentuk komunikasi dapat dikatakan sebagai debat, apabila mempunyai ciri-ciri, yaitu :
- terdapat dua sudut pandang, yaitu afirmatif atau pihak yang menyetujui mosi/topik, dan oposisi atau pihak yang tidak menyetujui mosi/topik.
- adanya suatu proses saling mempertahankan pendapat di antara kedua belah pihak.
- adanya saling adu argumentasi atau pendapat yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan.
- adanya sesi tanya jawab yang bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan.
- adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasa disebut dengan moderator.
Unsur-Unsur Debat. Berdasarkan ciri-ciri debat tersebut di atas, dapat diketahui bahwa unsur-unsur debat adalah sebagai berikut :
- Memiliki mosi, yaitu topik atau tema yang diperdebatkan.
- Ada pihak afirmatif (pihak yang pro), yaitu pihak yang setuju dengan mosi yang diperdebatkan.
- Ada pihak oposisi (pihak yang kontra), yaitu pihak yang tidak setuju dengan mosi yang diperdebatkan.
- Ada pihak netral, yaitu pihak yang tidak mendukung dan tidak condong kepada salah satu pihak yang sedang berdebat.
- Ada moderator, yaitu orang yang memandu jalannya debat.
- Ada penulis atau notulen acara, yaitu orang yang mencatat hal-hal yang berkaitan dengan debat, termasuk kesimpulan dan hasil akhir debat.
Tujuan Debat. Debat yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih, baik perorangan maupun kelompok, bertujuan untuk :
- melatih kemampuan seseorang dalam mematahkan pendapat lawan.
- melatih keberanian seseorang dalam mengutarakan pendapat.
- meningkatkan kemampuan seseorang dalam merespon suatu masalah.
Teknik Debat. Terdapat beberapa teknik yang bisa digunakan dalam debat, yaitu :
- Teknik Trapping. Teknik trapping atau teknik jebakan merupakan suatu teknik debat yang digunakan untuk menggiring lawan menuju kepada suatu poin bahasan tertentu yang sudah dipersiapkan segala kelemahannya.
- Teknik Switching. Teknik switching atau teknik tukar posisi merupakan suatu teknik debat yang digunakan untuk menjadikan argumen lawan sebagai argumen kita dan membuatnya menjawab sendiri kritik yang dilontarkannya, sehingga seolah-olah kita bertukar posisi dengan lawan. Dengan teknik ini membuat kita tidak perlu menjawab apapun.
- Teknik Contradicting. Teknik contradicting atau teknik membuat kontradiksi merupakan suatu teknik debat yang digunakan dengan memunculkan kontradiksi-kontradiksi pada logika lawan. Untuk menggunakan teknik contradicting ini dibutuhkan suatu logika yang kuat.
- Teknik Balancing. Teknik balancing atau teknik seimbang merupakan suatu teknik debat yang digunakan dengan cara menanggapi kritikan lawan dengan kritik yang seimbang. Teknik balancing ini biasanya digunakan pada saat kehabisan jawaban untuk membela diri, sehingga yang bisa dilakukan hanyalah menjadikan lawan berada pada posisi yang sama.
- Teknik Judgement. Teknik judgement atau teknik menghakimi merupakan suatu teknik debat yang digunakan untuk membuat lawan debat pada posisi orang yang bersalah yang harus membela dirinya tanpa memberinya kesempatan kepada lawan untuk menyerang balik.
Perbedaan Antara Debat dan Diskusi. Diskusi merupakan sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok, yang biasanya komunikasi yang dilakukan di antara mereka/kelompok tersebut membahas hal-hal yang berkaitan dengan suatu ilmu atau pengetahuan tertentu, yang pada akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar di antara pihak yang berdiskusi. Antara debat dan diskusi mempunyai perbedaan utama, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
* Debat :
- ada pihak afirmatif dan pihak oposisi.
- unsur emosi banyak berperan.
- saling menyerang, merasa pendapatnya yang lebih benar. Argumentasi disampaikan untuk menguatkan pendapatnya dan mematahkan pendapat lawan.
- tujuannya untuk mencapai kemenangan satu pihak.
- moderator berperan sebagai penengah.
- tidak ada kebebasan tanya jawab.
- hasilnya diperoleh melalui voting atau keputusan juri.
- metode formal untuk mempresentasikan argumen pro dan kontra, cenderung dijadikan kontes.
* Diskusi :
- tidak ada pihak afirmatif dan pihak oposisi (pihak pro dan kontra).
- mengedepankan intelektual, emosi tidak banyak berperan.
- keadaan yang cukup menyenangkan, di mana para peserta mengutarakan pendapatnya masing-masing mengenai suatu subyek tertentu, saling memahami. Argumentasi disampaikan untuk memperoleh informasi serinci mungkin.
- tujuannya mencari penyelesaian atau kebenaran mosi atau topik secara bersama.
- moderator berperan sebagai pengontrol diskusi.
- adanya keterbukaan tanya jawab.
- hasilnya diperoleh melalui mufakat.
- sebuah perdebatan yang sifatnya informal.
Baca juga : Pengertian Konsultasi Dan Proses Konsultasi
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian debat, jenis, ciri-ciri, unsur, tujuan, dan teknik debat, serta perbedaan antara debat dan diskusi.
Semoga bermanfaat.