Antara Kangkung Dan Kerupuk

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
1. Kangkung, Antara Bergizi dan Beracun.
Tumis kangkung, salah satu jenis masakan Jawa yang banyak disukai masyarakat. Selain lezat, menu bebas lemak yang berupa tumisan sayuran segar ini sangat bagus untuk tubuh., karena di dalamnya mengandung beberapa unsur pembangun. Kangkung mempunyai kemampuan untuk menetralkan racun dalam tubuh.

Kangkung yang dimasak tumis, ca, atau lalap mempunyai beberapa khasiat sebagai :
  • Anti racun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan.
  • Berfungsi sebagai penenang (sedatif).
  • Mampu membawa zat berkhasiat ke saluran pencernaan.


Efek farmakologis dari kangkung adalah sebagai :
  • Anti racun (antitoksin).
  • Anti radang.
  • Peluruh kencing (diuretik).
  • Menghentikan pendarahan (hemostatik).
  • Obat tidur (sedatif). 

Selain dari khasiat kangkung tersebut, ternyata kangkung juga dapat bersifat racun jika salah memanfaatkannya, yaitu :
  • Kangkung yang sudah dimasak lalu didiamkan selama 4 sampai 5 jam atau berubah warna kehitam-hitaman menandakan sayuran ini penghasil zat besi yang banyak, dan ketika zat besi terlalu lama bereaksi dengan udara, maka zat besi ini akan teroksidasi dan berubah menjadi senyawa kimia bernama Ferro. Ferro adalah senyawa kimia yang bersifat racun (oksidan) bagi tubuh.

Baca juga : Anemia Defisiensi Besi (ADB) Mengganggu Pertumbuhan Anak

Jadi ketika kita makan kangkung yang telah lama dimasak, bukan antioksidan yang kita dapat, justru hasil oksidasi dari zat besi yang telah berubah menjadi oksidan. Itu artinya sama saja dengan memasukkan racun ke dalam tubuh kita. Selain itu kangkung juga mengandung senyawa kimiawi nitrat (NO3), yang ketika teroksidasi juga akan berubah, yaitu menjadi nitrit (NO2), unsur ini juga bersifat racun. Selain tidak boleh dimakan dalam jangka waktu lama setelah dimasak, sayur kangkung juga tidak boleh dipanaskan berulang-ulang.

Baca juga : Skizofrenia Dan Selalu Merasa Bersalah Merupakan Penyakit Mental

2. Adakah Gizi dalam Kerupuk.
Kerupuk, siapa yang tidak kenal ? Hampir semua orang pasti mengenalnya. Bahkan sebagian orang diantaranya merasa kurang lengkap kalau makan tanpa kerupuk. Kerupuk merupakan salah satu makanan hasil olahan pangan produk makanan kering, yang biasanya diolah dengan nahan baku ikan dicampur dengan tepung tapioka. Makan ini sering digunakan sebagai pelengkap ketika bersantap ataupun sebagai makanan ringan. Bahkan untuk jenis makanan khas tertentu selalu dilengkapi dengan kerupuk. Kerupuk menjadi salah satu makanan kegemaran masyarakat dikarenakan rasanya yang enak, gurih dan ringan sehingga seringkali digunakan sebagai makanan pelengkap makan sebagai penambah selera. Sebagian besar kerupuk menggiurkan karena rasanya yang gurih. Hal ini karena adanya penambahan garam dan bumbu penyedap rasa yang biasanya tidak sedikit jumlahnya.

Baca juga :  Kesehatan Rakyat Tanggung Jawab Pemerintah

Apabila anda penggemar kerupuk, dan suka membuat sendiri kerupuk dengan ditambahkan berbagai sayuran sebagai bahan dasarnya, sebetulnya sangatlah bagus, karena kita bisa mengontrol penggunaan bahan baku dan pemilihan bahan makanan yang lebih aman. Kita semua tahu, sayuran adalah adalah sumber dasar vitamin, terutama vitamin C dan sumber serat. Akan tetapi pemilihan bahan baku kerupuk dengan penambahan bahan dasar dari sayuran sebenarnya tidak memberikan sumbangan yang berarti terhadap kandungan vitamin, karena kandungan gizi terutama vitamin C dalam sayur akan rusak dengan proses pemanasan dalam proses pemasakan dan penggorengan.
Kandungan gizi yang ada pada kerupuk adalah energi yang berasal dari bahan tepung dan lemak dari minyak. Oleh karenanya tidak disarkan mengkonsumsi kerupuk dengan jumlah yang berlebih, terutama bila anda mempunyai berat badan di atas berat badan ideal.

Demikian penjelasan berkaitan dengan makanan yang sangat populer di masyarakat, yaitu kangkung dan krupuk.

Semoga bermanfaat.