Skizofrenia dan Selalu Merasa Bersalah Merupakan Penyakit Mental

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Salah satu penyakit yang tidak kasat mata dan susah untuk dicari obatnya adalah penyakit mental dan penyakit hati. Banyak dari kita yang mengalami penyakit seperti ini.

1. Waspadai Skizofrenia.
Skizofrenia dapat diartikan sebagai gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. Skizofrenia sering digambarkan sebagai penyakit gila. Kondisi ini menyebabkan penderita mengalami halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku. Penyakit kejiwaan satu ini sangat berbahaya dan tidak bisa diremehkan. Sebagai suatu penyakit tentunya skizofrenia ditandai dengan gejala-gejala awal. Apa saja gejalanya ?
Berikut ini gejala-gejala skizofrenia yang patut anda waspadai :
  1. Seseorang yang mengalami skizofrenia akan cenderung menarik diri dari lingkungan. Orang tersebut akan senang berada di tempat yang sepi, dan tidak mau diganggu oleh orang lain. Dia lebih nyaman bila tidak banyak orang di sekitarnya. Oleh karenanya, penderita skizofrenia akan sangat terganggu bila dihujani dengan banyak pertanyaan.
  2. Seseorang yang mengalami skizofrenia akan cenderung berperilaku lebih agresif dan emosinya meledak-ledak.
Seseorang yang mengalami penyakit skizofrenia ini, biasanya karena didukung oleh beberapa faktor, yaitu :
  1. Kondisi fisik yang kurang baik.
  2. Lingkungan yang tidak mendukung.
  3. Kepribadian seseorang.
Kondisi fisik yang kurang baik artinya seseorang yang mempunyai badan yang lemah. Lingkungan adalah dimana orang ini tidak mempunyai komunitas yang baik dengan orang-orang disekitarnya. Sedangkan kepribadian artinya orang yang lebih tertutup akan mudah terkena penyakit skizofrenia ini. Jadi kalo ada anggota keluarga anda yang mengalami atau bertingkah laku seperti tersebut di atas, ada kemungkinan dia mengalami gejala skizofrenia. Segeralah bawa ke ahlinya (psikiater) untuk mendapatkan pengobatan.

2. Saat Selalu Merasa Bersalah.
Rasa bersalah biasanya timbul jika kita merasa ada yang salah dengan tindakan atau perbuatan kita dan mungkin karena tindakan atau perbuatan kita tersebut, orang lain dirugikan. Pada kondisi seperti itu, umumnya bisa dipahami dan bisa terjadi pada semua orang. Namun, jika keadaannya rasa bersalah tersebut muncul terus menerus bahkan hal-hal yang tidak logis mulai muncul, maka apa yang dialami adalah merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan gangguan kecemasan.
Jika anda merasa apa yang anda lakukan selalu salah, dan anda merasa tertekan pada hampir semua segi kehidupan, bahkan untuk sesuatu yang belum terjadi. Hal tersebut merupakan gejala dari depresi. Apabila hal tersebut dibiarkan terus menerus akan berdampak negatif terhadap kehidupan anda. Apabila anda merasa terus bersalah terhadap apa yang pernah anda lakukan, anda harus mulai bisa memaafkan diri anda sendiri agar menjadi lebih nyaman. Semua dimulai dari diri anda dan akan diakhiri oleh anda sendiri.
Berikut langkah-langkah untuk mengatasi rasa bersalah agar tidak berujung pada depresi berkepanjangan, diantara :
  1. Kenali pikiran-pikiran serta perasaan negatif anda.
  2. Ungkapkan permasalahan yang anda hadapi, bisa bercerita dengan orang terdekat maupun mencatat di buku harian. 
  3. Belajar menerima diri sendiri.
  4. Maafkanlah diri sendiri dan segeralah meminta maaf kepada orang lain apabila anda telah melakukan kesalahan.
  5. Merubah pola hidup, dengan cara tidur teratur, berolah raga, dan makan makanan yang bergizi.
  6. Berserah diri kepada Allah swt.
Anda bisa mencoba hal-hal tersebut, apabila rasa bersalah tetap terus menghantui anda, anda bisa mengunjungi psikolog untuk mencari jalan keluar dari rasa bersalah anda tersebut.

3. Bad Mood dan Solusinya.
Di dalam kehidupan, suasana hati manusia mudah berubah, perubahan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal mulai dari hormonal hingga berbagai masalah yang dialami, seperti kecemasan atau perasaan gundah. Sementara seseorang juga bisa mengalami bad mood karena pengaruh lingkungan luar yang membuat situasi tidak nyaman.
Dalam menjalani kehidupan, manusia harus bisa mengelola perasaannya, antara bad mood dan good mood. Setiap kali mood berubah menjadi tidak baik, segera cari tahu penyebabnya. Ketika sudah mengetahui penyebabnya, sebaiknya tidak hanya memikirkan sisi negatifnya saja, perlu segera mencari tahu langkah yang harus dilakukan atau mencari hikmah dibalik masalah yang dialami. Bad mood yang terus menerus terjadi dan dibiarkan tanpa mencari solusi dapat memunculkan aura negatif dan dapat mempengaruhi jiwa. Tentunya dampak yang terjadi pada tiap orang akan berbeda-beda. Namun tanda paling umum yang bisa ditemui dalam diri seseorang yang terus menerus mengalami bad mood tanpa mau dan mampu mengontrolnya adalah apapun yang dilakukannya tidak akan optimal. Bahaya lain dari bad mood yang "terpelihara" adalah berdampak pada hubungan interpersonal. Kinerja personal juga menurun karena produktivitas yang buruk lantaran bad mood. Dampak jangka panjang, suasana hati bad mood dapat mempengaruhi harapan dan cita-cita seseorang.
Untuk itulah kita harus bisa mengatasi suasana rasa bad mood. Bagaimana caranya ? Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi rasa bad mood, yaitu :
  • Berpikir secara positif terhadap permasalahan yang ada.
  • Optimis memandang hidup.
  • Berolah raga, karena tubuh yang sehat dan segar setelah berolah raga dapat menumbuhkan mood yang hilang.
  • Berkumpul bersama keluarga atau teman-teman.
  • Memotivasi diri dengan pikiran positif.
  • Dengarkan lagu yang membangkitkan semangat.
  • Bersyukur dengan keadaan saat ini, bagaimanapun juga masih banyak orang-orang yang tidak seberuntung kita.
Suasana hati yang tidak menyenangkan dapat mengganggu aktifitas hidup sehari-hari. Apapun yang terjadi, hidup harus dinikmati dan kita memiliki hak dan pilihan untuk bahagia dengan keadaan yang dijalani saat ini. Dengan begitu rasa bad mood yang dialami akan segera hilang dan berganti dengan semangat dan optimisme.

Semoga bermanfaat.