Manfaat Serta Dampak Negatif Dari Tempe

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Tempe, tidak hanya populer di Indonesia tapi juga sudah mulai digemari di berbagai negara di dunia. Banyak makanan dari olahan tempe sudah mulai dijadikan menu utama di rumah makan besar maupun di hotel berbintang. Hal ini tidalk lepas dari kandungan gizi yang ada pada tempe. Sebagai contoh, hanya dengan mengkonsumsi 115 gram tempe, sudah cukup memenuhi 41 % kebutuhan harian akan protein.

Berikut beberapa manfaat tempe untuk kesehatan :
  • Lemak tak jenuh majemuk dan niasin yang ada pada tempe mampu menetralkan kolesterol jahat. 
  • Kandungan Omega 3 dan Omega 6 dalam tempe juga dapat menurunkan resiko serangan jantung (koroner).
  • Sebagai penangkal radikal bebas, mencegah berbagai penyakit degeneratif.
  • Kandungan serat yang tinggi berfungsi untuk mengendalikan kadar gula darah sehingga cocok bagi penderita diabetes. 
  • Kandungan ion-ion positif pada tempe mampu menawarkan antidotum atau anti keracunan logam berat (sianida).
  • Vitamin B yang terkandung dalam tempe, bermanfaat untuk metabolisme sel darah merah, kesehatan kulit dan otot, meningkatkan kekebalan dan fungsi sistem syaraf, meningkatkan hormon pertumbuhan, serta mencegah anemia.
  • 18 jenis protein dan asam amino yang ada pada tempe mudah dicerna tubuh, sehingga cocok untuk mereka yang menjalani diet dan penurunan berat badan.
  • Kandungan berbagai mineral yang tinggi pada tempe dapat mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis).
  • Tempe juga mengandung zat antibiotik dan antibakteri untuk mencegah infeksi bakteri E. coli penyebab diare dan kolera.
  • Mampu mencegah perut kembung dan timbulnya gejala flatulensi karena kandungan yang ada pada tempe mampu menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa.

Meski banyak memberikan manfaat untuk kesehatan, namun tempe juga akan memberikan dampak negatif, khususnya bagi kalangan wanita. Apabila terlalu sering mengkonsumsi tempe, ragi yang ada pada tempe akan menyebabkan gangguan pada ovarium wanita. Ovulasi pada wanita dipicu oleh keseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Kandungan kedelai yang sudah mengalami proses yang terdapat pada tempe dan tahu memiliki kandungan fitoestrogen, yaitu senyawa alami dari tanaman yang mampu mempengaruhi aktivitas estrogenik tubuh. Bila mengkonsumsi tempe terlalu sering atau setiap hari, hormon inilah yang mengganggu fungsi normal estrogen dalam ovarium.

Semoga bermanfaat.