Pengertian Risiko Bisnis. Istilah “risiko” dapat diartikan sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian. Sedangkan dalam analisis investasi, risiko dimaknai sebagai kemungkinan hasil uang yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan.
Dalam dunia bisnis, risiko bisnis merupakan salah satu risiko yang harus dihadapi perusahaan ketika menjalani kegiatan operasinya, yaitu kemungkinan ketidak-mampuan perusahaan untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Risiko bisnis suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap :
- kelangsungan bisnis usaha perusahaan.
- kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya.
- minat pemodal untuk menanamkan dana pada suatu perusahaan.
- kemampuan perusahaan untuk memperoleh dana dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
Berdasarkan hal tersebut, secara umum risiko bisnis dapat diartikan sebagai kondisi ketidak-pastian terhadap perkiraan keuntungan atau kerugian operasi perusahaan di masa mendatang yang dipengaruhi oleh stabilitas pendapatan, biaya dan utang. Risiko bisnis juga berarti suatu kondisi di mana sebuah perusahaan tidak mampu untuk menutupi biaya operasionalnya yang sejalan dengan ketidak-pastian tingkat pengembalian atau laba sebelum bunga dan pajak atas total aktiva yang dimiliki perusahaan. Tinggi rendahnya risiko bisnis dapat dilihat dari variabilitas permintaan, variabilitas harga, variabilitas biaya input, kemampuan menyesuaikan harga jika ada perubahan biaya dan tingkat penggunaan biaya tetap, eksposur risiko asing, dan kemampuan untuk mengembangkan produk baru pada waktu yang tepat dan efektif dalam hal biaya.
Risiko bisnis, diantaranya dapat diukur dengan menggunakan indikator Basic Earning Power Rasio (BEPR), sebagai berikut :
BEPR = (EBIT : Total Aktiva) x 100 %
Keterangan :
- BEPR : Basic Earning Power Rasio.
- EBIT : Standard deviation earning before interest and taxes (deviasi standar laba sebelum bunga dan pajak)
Risiko bisnis yang tinggi dapat meningkatkan risiko kebangkrutan. Apabila perusahaan menggunakan utang dalam jumlah yang banyak, maka perusahaan akan memiliki risiko yang tinggi sehingga perusahaan akan cenderung mengurangi penggunaan utang dalam struktur modal perusahaan.
Selain itu, pengertian risiko bisnis dapat juga dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ulama, diantaranya adalah :
- Lukas Setia Atmaja, dalam “Teori dan Praktik Manajemen Keuangan”, menyebutkan bahwa risiko bisnis adalah tinggi rendahnya risiko bisnis ini dapat dilihat antara lain dari variabilitas permintaan, variabilitas harga, variabilitas biaya input, kemampuan menyesuaikan harga jika ada perubahan biaya dan tingkat penggunaan biaya tetap, eksposur risiko asing, dan kemampuan untuk mengembangkan produk baru pada waktu yang tepat dan efektif dalam hal biaya.
- Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, dalam “Fundamentals of Financial Management”, menyebutkan bahwa risiko bisnis adalah ketidakpastian pada perkiraan pendapatan operasi perusahaan di masa mendatang, yang mewakili tingkat risiko dari operasi-operasi perusahaan yang tidak menggunakan hutang.
- Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, dalam “Business”, menyebutkan bahwa risiko bisnis adalah ketidakpastian pada perkiraan keuntungan atau kerugian operasi perusahaan di masa yang akan dating, yang dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan dimana perusahaan mampu untuk membayar utangnya.
Jenis Risiko Bisnis. Risiko bisnis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Beberapa jenis risiko bisnis, diantaranya adalah :
- risiko kepatuhan, yaitu risiko yang timbul karena perubahan undang-undang pemerintah.
- risiko operasional, yaitu risiko yang berasal dari kerusakan mesin, kegagalan proses, penguncian oleh pekerja, dan lain sebagainya.
- risiko reputasional, yaitu risiko yang muncul sebagai akibat dari iklan yang menyesatkan, tuntutan hukum, kritik terhadap produk atau layanan yang buruk, dan lain sebagainya.
- risiko keuangan, yaitu risiko yang timbul karena penggunaan modal utang.
- risiko strategis, yaitu risiko yang timbul karena kegagalan strategi bisnis yang diterapkan perusahaan.
Sedangkan James Lam, dalam “Enterprise Risk Management: From Incentives to Controls”, menyebutkan bahwa jenis dari risiko bisnis adalah :
1. Risiko Proses.
Risiko proses merupakan jenis risiko operasional yang timbul dari proses yang tidak efektif dan/atau tidak efisien. Tidak efektif dapat didefinisikan sebagai hal-hal yang dapat menggagalkan pencapaian tujuan, sementara tidak efisien dapat diartikan sebagai hal-hal yang dapat menunjang pencapaian tujuan akan tetapi menghabiskan banyak biaya. Pada umumnya risiko proses berkaitan dengan :
- proses transaksi, yang mencakup penjualan.
- pematokan harga (pricing).
- dokumentasi.
- konfirmasi.
- pemenuhan (fulfilment).
2. Risiko Sumber Daya Manusia.
Risiko sumber daya manusia merupakan jenis risiko operasional yang timbul dari hambatan-hambatan yang dialami oleh karyawan, serta kompetisi yang tidak membangun pentingnya kesadaran akan risiko.
- hambatan karyawan terjadi ketika perusahaan tidak dapat memenuhi posisi-posisi karyawan di titik-titik kritis karena jangka waktu karyawan lebih pendek, atau karena kompensasi atau insentif lainnya tidak cukup menarik perhatian kandidat-kandidat baru.
- kompetisi yang kurang memadai menjadi masalah ketika karyawan perusahaan tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk melaksanakan tugas mereka dengan tepat.
3. Risiko Insidental.
Risiko insidental merupakan jenis risiko operasional yang timbul karena kerugian yang berhubungan erat dengan peristiwa-peristiwa tunggal yang tidak diharapkan, akan tetapi berpotensi membawa dampak yang serius jika risiko-risiko tersebut benar-benar terjadi. Misalnya :
- kecurangan internal atau kecurangan eksternal.
- kegagalan sistem.
- dislokasi pasar.
- bencana alam.
4. Risiko Pasar.
Risiko pasar merupakan jenis risiko yang timbul karena ketidak-seimbangan posisi neraca dan rekening administratif sebagai akibat perubahan harga pasar, diantaranya adalah perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Risiko pasar terdiri dari :
- risiko nilai tukar, adalah risiko akibat perubahan nilai posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar valuta asing atau perubahan harga emas.
- risiko komoditas, adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari trading book dan banking book yang disebabkan oleh perubahan harga komoditas.
- risiko ekuitas, adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh perubahan harga saham.
5. Risiko Hukum.
Risiko hukum merupakan jenis risiko yang timbul sebagai akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko hukum timbul antara lain karena :
- ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung.
- kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau pengikat agunan yang tidak sempurna.
6. Risiko Reputasi.
Risiko reputasi merupakan jenis risiko yang timbul sebagai akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder dari persepsi negatif terhadap perusahaan. Risiko reputasi timbul antara lain karena :
- adanya pemberitaan media dan/atau rumor mengenai perusahaan yang bersifat negatif.
- adanya strategi komunikasi perusahaan yang kurang efektif.
Faktor yang Mempengaruhi Risiko Bisnis. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi risiko bisnis. Lukas Setia Atmaja menjelaskan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi risiko bisnis adalah adalah sebagai berikut :
- variabilitas permintaan. Semakin stabil permintaan akan produk sebuah perusahaan, jika hal-hal lain dianggap konstan, maka semakin rendah risiko bisnisnya.
- variabilitas harga jual. Perusahaan yang produk-produknya dijual di pasar yang sangat tidak stabil, maka semakin tinggi risiko bisnisnya di bandingkan perusahaan sama yang harga produknya lebih stabil.
- variabilitas biaya input. Perusahaan yang biaya inputnya sangat tidak stabil akan memiliki risiko lebih tinggi.
- kemampuan menyesuaikan harga output untuk perubahan-perubahan pada biaya input. Semakin besar kemampuan melakukan penyesuaian harga output untuk mencerminkan kondisi biaya, semakin rendah tingkat risiko bisnisnya.
- kemampuan untuk mengembangkan produk baru pada waktu yang tepat dan efektif dalam hal biaya. Perusahaan dibidang industri yang menggunakan teknologi tinggi, seperti : obat-obatan dan computer tergantung arus konstan produk baru.
- eksposur risiko asing. Perusahaan yang menghasilkan sebagian besar labanya dari operasi luar negeri dapat terkena penurunan laba akibat fluktuasi nilai tukar.
- komposisi biaya tetap (leverage operasi). Jika perusahaan mempunyai sebagian besar biayanya merupakan biaya tetap, maka semakin tinggi risiko bisnnisnya.
Perbedaan Antara Risiko Bisnis dan Risiko Keuangan. Terdapat beberapa perbedaan antara risiko bisnis dan risiko keuangan. Perbedaan dimaksud dapat dilihat dari berbagai hal, sebagai berikut :
1. Arti atau maksud.
- Resiko bisnis : berarti kemungkinan menghasilkan laba yang relatif rendah atau bahkan menderita kerugian karena perubahan kondisi pasar, permintaan pelanggan, peraturan pemerintah dan lingkungan ekonomi bisnis, atau dengan kata lain ketidakpastian yang disebabkan karena laba yang tidak mencukupi dalam bisnis karena perusahaan tidak mampu membayar biaya pada waktunya.
- Risiko Keuangan : berarti ketidakpastian yang timbul karena penggunaan pembiayaan utang dalam struktur modal perusahaan, atau dengan kata lain risiko yang timbul karena penggunaan pembiayaan utang dalam struktur modal.
2. Jenis.
- Risiko bisnis : terdiri dari risiko kepatuhan, risiko operasional, risiko reputasi, risiko keuangan, risiko strategis, dan lain sebagainya.
- Risiko keuangan : terdiri dari risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko nilai tukar, dan lain sebagainya.
3. Evaluasi.
- Risiko bisnis : dapat dievaluasi oleh fluktuasi dalam penghasilan sebelum bunga dan pajak.
- Risiko keuangan : dapat dievaluasi dengan bantuan pengali leverage dan rasio hutang terhadap Aset.
4. Keterkaitan dengan lingkungan ekonomi.
- Risiko bisnis : terkait dengan lingkungan ekonomi bisnis.
- Risiko keuangan : tidak terkait dengan lingkungan ekonomi bisnis, melainkan terkait dengan penggunaan pembiayaan utang (penggunaan modal hutang).
5. Minimalisasi risiko.
- Risiko bisnis : tidak dapat diminimalisir atau tidak dapat dikurangi.
- Risiko keuangan : dapat dihindari jika modal hutang tidak digunakan sama sekali (tidak ada risiko).
6. Perhitungan.
- Risiko bisnis : dihitung berdasarkan selisih atau perbedaan dalam laba operasi bersih dan arus kas bersih.
- Risko keuangan : dihitung berdasarkan selisih atau perbedaan dalam pengembalian ekuitas pemegang saham.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian risiko bisnis, jenis dan faktor yang mempengaruhi risiko bisnis, serta perbedaan antara risiko bisnis dan risiko keuangan.
Semoga bermanfaat.