Pengertian Model Bisnis. Secara umum, model bisnis dapat diartikan sebagai suatu metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. Dengan kalimat yang lebih sederhana, model bisnis adalah metode atau cara dalam menciptakan nilai.
Model bisnis merupakan suatu alat bantu yang menjelaskan bagaimana suatu perusahaan menciptakan, memberikan, dan menangkap suat nilai tambah. Alat tersebut digunakan untuk memberikan pandangan yang menyeluruh akan proses bisnis yang akan direncanakan, atau bahkan menjelaskan bisnis yang sedang dijalankan. Model bisnis dapat membantu perusahaan dalam menganalisis masalah dan mencari solusinya.
Model bisnis setidaknya dapat menggambarkan empat hal sebagai berikut :
- produk atau jasa apa yang akan dijual.
- bagaimana cara memasarkannya.
- berapa besar biayanya.
- bagaimana cara mendapatkan keuntungan.
Pada hakekatnya, suatu model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai, baik itu ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya.
Baca juga : Model Dan Teknik Riset Operasi
Selain itu, pengertian model bisnis juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- A. Osterwalder dan Y. Pigneur, dalam “Business Model Generation : A Handbook for Visionaries, Game Changers dan Challangers”, menyebutkan bahwa model bisnis adalah sebuah alat untuk menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai.
- Thomas L. Wheelen dan J. David Hunger, dalam “Strategic Management and Business Policy”, menyebutkan bahwa model bisnis adalah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan uang dilingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi.
- Michael Lewis, dalam “The New New Thing: A Silicon Valley Story Paperback”, menyebutkan bahwa model bisnis adalah sebuah rencana tentang bagaimana kamu menghasilkan uang.
Elemen Model Bisnis. Model bisnis memiliki beberapa elemen sebagai berikut :
- konsep bisnis dasar, merupakan ringkasan singkat tentang peluang bisnis perusahaan, termasuk hal-hal seperti konsumen rata-rata, produk atau layanan, manfaat yang dapat ditawarkan produk atau layanan kepada konsumen dan metode yang digunakan untuk menyampaikan produk atau layanan kepada konsumen .
- posisi rantai nilai, yang mengacu pada posisi perusahaan dalam rantai pasokan yang membawa produk dan layanan ke konsumen.
- manfaat yang diberikan, yang biasanya berisi perkiraan manfaat nyata yang dapat ditawarkan produk atau layanan mereka kepada konsumen.
- penggerak biaya dan sumber pendapatan, yang mengidentifikasi aktivitas mana yang membutuhkan biaya serta aktivitas mana yang merupakan sumber pendapatan.
- keunggulan kompetitif, yang mengacu pada fitur yang menyebabkan konsumen menganggap produk atau layanan lebih unggul dari pada yang ditawarkan oleh persaingan perusahaan.
Baca juga : Ekonomi Manajerial
Jenis Model Bisnis. Model bisnis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada beberapa hal, yaitu :
1. Produksi.
Berdasarkan produksi-nya, model bisnis terdiri dari :
- manufaktur, merupakan model bisnis yang mengubah bahan baku atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, yang memiliki tingkat nilai jual, yang prosesnya dilakukan dengan mengelola peralatan, mesin, serta tenaga kerja dalam satu medium.
- distributor, merupakan model bisnis yang dilakukan dengan penyaluran produk barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Adanya kegiatan distribusi tersebut akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, yaitu bagi produsen akan mempermudah dalam memasarkan produknya, sedangkan bagi konsumen akan mempermudah dalam mendapatkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
- retailer, merupakan model bisnis berupa pemasaran suatu produk, baik barang atau jasa, yang dilakukan secara satuan atau eceran langsung kepada konsumen akhir untuk memenuhi kebutuhan pribadi bukan untuk dijual kembali.
- franchise atau waralaba, merupakan model bisnis yang terjalin antara pemilik usaha, produk, dan sistem operasional dengan pihak lain yang berupa pemberian ijin pemakaian merek, produk, dan duplikasi sistem operasional dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dan sudah disepakati sebelumnya.
2. Fisik.
Berdasarkan fisik-nya, model bisnis terdiri dari :
- e-commerce atau electronic commerce, merupakan model bisnis yang memungkinkan penjual dan pembeli melakukan transaksi secara online atau tanpa perlu bertemu terlebih dahulu. model usaha ini merupakan salah satu wujud dari kemajuan teknologi karena usaha jenis ini menggunakan internet dan berbagai teknologi lainnya. Salah satu cara penjualan dengan e-commerce adalah menggunakan website.
- dropship, merupakan model bisnis pemasaran online di mana pelaku bisnis tidak perlu memiliki simpanan stok barang yang banyak, bahkan tidak harus memiliki stok barang apapun karena ketika pelaku bisnis mendapat pesanan (order) barang dari konsumen, ia akan langsung meneruskan pesanan (order) tersebut berikut detail pengirimannya kepada produsen yang sudah diajak untuk bekerja sama, dan tentunya nama yang tercantum dalam barang pesanan (order) yang dikirimkan ke konsumen adalah nama usaha atau toko si pelaku bisnis dropshipping.
- marketplace, merupakan sebuah tempat di mana penjual dan pembeli bertemu secara online. Marketplace ini dapat berupa website atau aplikasi. Di dalam marketplace biasanya akan ada banyak sekali penjual yang menawarkan berbagai macam produk. Pembeli dapat bebas memilih produk mana yang akan ia beli. Kemudian nantinya marketplace tersebut akan mendapatkan komisi di setiap transaksi yang berjalan.
3. Sumber revenue.
Berdasarkan sumber revenue-nya, model bisnis terdiri dari :
- freemium, merupakan model bisnis yang menawarkan jasa gratis sekaligus premium dalam produknya. Model ini dapat ditemukan dalam bisnis online.
- subscription, merupakan model bisnis yang menawarkan perolehan keuntungan dari biaya berlangganan konsumen. Biasanya konsumen dapat melakukan langganan suatu layanan secara bulanan maupun tahunan.
4. Strategi harga.
Berdasarkan strategi harga, model bisnis terdiri dari :
- razor blade, merupakan model bisnis yang menggunakan strategi dengan cara menjual produk utama dengan harga yang relatif murah. Namun, produk pendukungnya memiliki harga yang lebih mahal sehingga dapat menghasilkan laba.
- reverse razor blade, merupakan model bisnis yang memberikan harga produk utama dengan harga tinggi, namun konsumen akan mendapatkan keuntungan melalui produk pendukungnya.
5. Interaksi dengan konsumen.
Berdasarkan interaksi dengan konsumen, model bisnis terdiri dari :
- high touch, merupakan model bisnis yang memerlukan banyak interaksi dengan konsumen dalam melakukan transaksi. Dengan kata lain, model bisnis ini memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah yang banyak. Peranan sumber daya manusia pada model bisnis ini cukup berpengaruh.
- low touch, merupakan model bisnis yang tidak terlalu banyak memerlukan sumber daya manusia dalam mengembangkan bisnisnya, karena model bisnis ini tidak membutuhkan banyak interaksi dengan konsumen.
6. Strategi produk.
Berdasarkan strategi produk, model bisnis terdiri dari :
- peer-to-peer, merupakan model bisnis yang dilakukan dengan sebuah kemitraan. Kemitraan tersebut menggunakan suatu platform yang dapat mempertemukan antara supplier dan demand. Dengan kata lain, produk yang konsumen inginkan dipenuhi oleh pihak lain melalui orang ketiga.
- social entrepreneurship atau one-for-one, merupakan model bisnis yang nantinya akan menyumbangkan sebuah produk ke orang yang membutuhkan pada setiap penjualan produk. Model bisnis ini menggabungkan pendekatan profit dan non profit sekaligus, sehingga pemilik model bisnis ini, selain mendapatkan laba juga dapat meningkatkan kesadaran sosial masyarakat tentang pentingnya berbagi.
7. Kemitraan.
Berdasarkan kemitraan, model bisnis terdiri dari :
- business to business, merupakan model bisnis yang dilakukan dengan menjalin kemitraan dengan pebisnis lainnya. Jadi, transaksi pembelian dilakukan antar pebisnis.
- business to consumer, merupakan model bisnis yang dilakukan dengan menjual produk kepada pemakai terakhir atau konsumen.
- consumer to business, merupakan model bisnis yang memungkinkan konsumen menjual produknya kepada pebisnis.
- consumer to consumer, merupakan model bisnis yang memungkinkan terjadinya transaksi antar individu. Biasanya kedua belah pihak bertemu di suatu platform, seperti facebook, kemudian mereka dapat melakukan transaksi langsung tanpa melibatkan pihak ketiga.
Baca juga : Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Manfaat Model Bisnis. Terdapat beberapa manfaat dari model bisnis, diantaranya adalah :
- memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan melihat hubungan logis antara komponen-komponen dalam bisnisnya, sehingga dapat dihasilkan nilai bagi konsumen dan nilai bagi perusahaan.
- dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi hubungan antar komponennya.
- dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang digunakan untuk mengembangkan bisnis.
- dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikalsuatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian model bisnis, elemen, jenis, dan manfaat model bisnis.
Semoga bermanfaat.