Pengertian Konsep Pemasaran. Pemasaran merupakan kegiatan untuk mengenalkan suatu produk kepada konsumen yang potensial. Pemasaran selalu berhubungan erat dengan pasar yang selalu berubah-ubah yang dikarenakan faktor lingkungan yang berada di luar kontrol perusahaan secara langsung.
Secara umum, konsep pemasaran atau “marketing concept” dapat diartikan sebagai seperangkat strategi yang diadopsi oleh perusahaan, di mana mereka menganalisis kebutuhan konsumennya. Basu Swastha Dharmmesta dan Hani T. Handoko, dalam “Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, menjelaskan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Penerapan strategi pemasaran dilakukan untuk :
- memenuhi kebutuhan konsumen yang akan menghasilkan peningkatan penjualan, maksimalisasi keuntungan.
- mengalahkan persaingan yang ada.
Sedangkan Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, dalam “Manajemen Pemasaran”, menjelaskan bahwa penerapan konsep pemasaran oleh suatu pemasaran :
- merupakan kunci untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
- menjadikan perusahaan lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai konsumen kepada pasar sasaran yang terpilih.
Baca juga : Konsep Etika Dalam Pemasaran (Etika Pemasaran)
1. Orientasi Konsumen.
Dalam usahanya memperhatikan konsumen, perusahaan harus melakukan beberapa hal sebagai berikut :
- menentukan kebutuhan pokok konsumen yang akan dilayani.
- menentukan kelompok konsumen yang akan dijadikan sasaran penjualan, karena perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan seluruh kelompok konsumen.
- menentukan produk dan program pemasarannya, artinya untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda kelompok konsumen yang dipilih sebagai sasaran, perusahaan dapat menghasilkan barang atau jasa dengan tipe yang berlainan dan dipasarkan dengan program pemasaran yang berlainan pula.
- mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk mengatur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku konsumen.
- menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, misalnya strategi yang menitik-beratkan pada mutu, harga yang murah atau model yang menarik.
2. Menyusun Kegiatan Pemasaran Secara Integral.
Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral meliputi koordinasi setiap personal dan setiap bagian dalam perusahaan beserta unsur bauran pemasaran agar dapat memberi kepuasan kepada konsumen yang menjadi sasaran perusahaan sehingga dapat merealisir tujuan perusahaan.
3. Kepuasan Konsumen.
Perusahaan harus mendapatkan keuntungan dengan cara memberi kepuasan yang menjadi sasaran perusahaan agar dapat merealisir tujuan perusahaan. Akan tetapi, dengan adanya perkembangan di dalam masyarakat dan teknologi, maka konsep pemasaran mengalami perkembangan. Dengan konsep baru inilah perusahaan akan memberikan kepuasan kepada para konsumen.
Bentuk Konsep Pemasaran. Konsep pemasaran berfokus pada tiga hal, yaitu :
- kebutuhan, merupakan kebutuhan dasar yang memungkinkan hidup sehat dan aktif. Apabila kebutuhan tidak terpenuhi maka akan mengakibatkan disfungsi sistem yang dapat mengakibatkan kecacatan atau kematian.
- keinginan, merupakan sesuatu yang sejatinya tidak dibutuhkan oleh orang tersebut. Keinginan tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup dasar dan sebagian besar dibentuk oleh pengaruh budaya.
- permintaan, merupakan faktor yang mempengaruhi permintaan produk. Hal tersebut terjadi ketika kebutuhan dan keinginan didukung oleh kemampuan membayar.
Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa konsep pemasaran yang berbeda, yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda, yaitu :
1. Konsep Produksi.
Konsep ini didasarkan pada asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada produk yang dapat diakses dan terjangkau. Konsep ini diperkenalkan pada saat bisnis difokuskan terutama pada produksi ;
- bisnis akan dapat menurunkan biaya dengan memproduksi lebih banyak kuantitas atau produksi massal.
- hanya berfokus pada produksi barang dapat menyebabkan perusahaan menyimpang dari tujuannya.
2. Konsep Produk.
Konsep ini didasarkan pada asumsi bahwa konsumen akan lebih condong ke produk yang menawarkan kualitas lebih, fitur inovatif, dan kinerja yang mutakhir. Konsep pemasaran bentuk ini, berfokus pada menciptakan produk berkualitas tinggi dan menyempurnakannya setiap saat untuk mengembangkan produk yang lebih baik dan lebih baik.
3. Konsep Penjualan.
Konsep ini didasarkan pada asumsi bahwa konsumen akan membeli produk hanya jika produk tersebut dipasarkan secara agresif oleh perusahaan. Konsep penjualan tidak fokus pada membangun hubungan dengan konsumen, juga tidak menganggap perlu untuk memastikan kepuasan konsumen.
4. Konsep Pemasaran.
Konsep ini memusatkan perhatiannya pada konsumen, maksudnya adalah semua aktivitas yang dari suatu perusahaan dilakukan dengan mengingat konsumen sebagai prioritas. Dengan konsep ini, perusahaan lebih memperhatikan tentang bagaimana menciptakan proposisi nilai bagi konsumen yang akan membedakan perusahaan dari persaingan. Konsumen yang bertindak sebagai pembeli adalah raja. Jadi, sangat penting bagi perusahaan untuk menghasilkan produk atau brand yang diinginkan konsumen. Dengan demikian, konsumen akan mendapatkan kepuasan dan perusahaan akan mendapat profit yang lebih maksimal. Dengan melakukan pemasaran seluas-luasnya, maka akan memberikan visibilitas produk atau brand yang akan lebih dikenal secara luas oleh konsumen.
5. Konsep Pemasaran Sosial.
Konsep ini berfokus pada kebutuhan dan keinginan konsumen serta memastikan keselamatan konsumen dan masyarakat terlebih dahulu. Konsep pemasaran sosial percaya dalam membalas budi kepada masyarakat dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua manusia.
6. Konsep Pemasaran Global.
Dalam konsep ini, seorang manajer eksekutif harus dapat mempertimbangkan semua faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang baik dan tepat sasaran. Perusahaan harus memberikan perhatian kepada konsumen secara individu seperti memberikan pelayanan terbaik pada setiap konsumen yang menggunakan produk atau brand. Dengan cara tersebut, maka akan dapat membuat konsumen merasa dihargai dan memberikan kepuasan yang tinggi.
Sedangkan Philip Kotler dan Gary Armstrong, dalam “Dasar-Dasar Pemasaran”, menjelaskan bahwa suatu pemasaran bersandar pada konsep inti sebagai berikut :
1. Needs, Wants, and Demands.
Needs, wants, and demands atau “kebutuhan, keinginan, dan permintaan”, maksudnya adalah sebagai berikut :
- kebutuhan merupakan segala sesuatu yang diperlukan manusia dan harus ada sehingga dapat menggerakkan manusia sebagai dasar (alasan) berusaha.
- keinginan merupakan hasrat untuk memperoleh pemuas kebutuhan yang spesifik akan kebutuhan.
- permintaan merupakan keinginan akan produk tertentu yang didukung kemampuan dan kesediaan untuk membayar dan membeli.
2. Market - Offerings - Products, Services, and Experiences.
Market - offerings - products, services, and experiences atau “penawaran - pasar - produk, pelayanan, dan pengalaman” merupakan beberapa kombinasi dari produk, pelayanan, informasi, atau pengalaman yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka.
3. Customer Value and Satisfaction.
Customer value and satisfaction atau “nilai pelanggan dan kepuasan”, maksudnya adalah :
- nilai pelanggan dilihat sebagai kombinasi antara mutu, jasa, dan harga (quality, service, price) yang mencerminkan manfaat dan biaya berwujud dan tak berwujud bagi konsumen.
- kepuasan merupakan penilaian seseorang dari kinerja yang dirasakan dari produk dalam hubungan dengan harapannya.
4. Exchanges and Relationships.
Exchanges and relationships atau “pertukaran dan hubungan”, maksudnya adalah :
- pertukaran merupakan tindakan untuk memperoleh sebuah objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
- pemasaran terdiri dari tindakan yang diambil untuk membangun dan memelihara hubungan melalui transaksi dengan target pembeli, pemasok, dan penyalur yang melibatkan produk, pelayanan, ide, atau benda lainnya.
5. Markets.
Markets atau “pasar” merupakan kumpulan semua pembeli sebenarnya dan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan akan produk atau jasa tertentu yang sama, yang bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
Perbedaan Antara Konsep Pemasaran dan Konsep Penjualan. Terdapat beberapa hal yang merupakan perbedaan antara konsep pemasaran dan konsep penjualan. Perbedaan dimaksud adalah :
1. Konsep pemasaran :
- berorientasi pada kepuasan konsumen.
- berfokus pada kebutuhan konsumen.
- akan mengarahkan produk agar dapat masuk ke dalam pikiran konsumen secara perlahan.
- bertitik tolak pada target pasar, sehingga hal pertama yang dilakukan dalam konsep pemasaran adalah riset untuk mengetahui kebutuhan konsumen.
- memiliki perencanaan bisnis yang matang yang berkonsentrasi pada loyalitas dalam konsep pemasaran sehingga menghasilkan stabilitas merek jangka panjang.
- upaya pemasaran dilakukan secara terstruktur, yang mencakup berbagai strategi yang berkaitan dengan berbagai aspek, yaitu : produk, harga, tempat, distribusi, dan promosi.
- harga ditentukan berdasarkan berbagai faktor yang ada di pasar, yaitu : permintaan dan penawaran komoditas.
2. Konsep penjualan :
- berorientasi pada penjual adalah untuk menjaga bisnis dan produk yang dihasilkan.
- berfokus pada produk yang sudah ada.
- berusaha untuk memaksa konsumen berpikir tentang produk.
- bertitik tolak pada produk, sehingga penjual atau produsen akan terlebih dahulu membuat produk (membuat pabrik) dan kemudian dilanjutkan dengan usaha promosi.
- memiliki perencanaan bisnis jangka pendek dengan mengambil posisi yang baik di pasar, tetapi hanya untuk periode yang singkat.
- upaya yang terlibat hanya mencakup promosi dan persuasi.
- harga ditentukan berdasarkan biaya produksi.
Baca juga : Marketing Public Relations
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian konsep pemasaran, unsur dan bentuk konsep pengertian, serta perbedaan antara konsep pemasaran dan konsep penjualan.
Semoga bermanfaat.