Secara umum, komunikasi pemasaran atau “marketing communication” dapat diartikan sebagai sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.
Basu Swastha Dharmmesta dan Irawan, dalam “Manajemen Pemasaran Modern”, menyebutkan bahwa komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Dengan kata lain, komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlihat dalam pemasaran.
Komunikasi pemasaran memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan bentuk komunikasi yang lain. Ciri-ciri komunikasi pemasaran adalah :
- komunikasi pemasaran bersifat kompleks atau tidak sesederhana.
- komunikasi pemasaran memiliki tujuan yang hendak dicapai, yaitu peningkatan pendapatan (laba).
- dapat menumbuhkan sebuah keinginan seseorang untuk memiliki atau mendapatkan produk.
Konsep Komunikasi Pemasaran. Konsep inti komunikasi pemasaran adalah pertukaran (exchange). Alasan yang mendasari bahwa konsep inti dalam komunikasi pemasaran adalah pertukaran yaitu bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan satu individu dengan individu yang lainnya merupakan pertukaran. Tidak ada individu yang mendapatkan sesuatu tanpa memberikan sesuatu baik langsung ataupun tidak langsung. Alasan terjadinya pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan. Pertukaran yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung memerlukan komunikasi yang membawa peran. Dengan demikian komunikasi memegang peranan penting dalam proses pertukaran.
Baca juga : Saluran Distribusi Pemasaran
Tahapan Komunikasi Pemasaran. Terdapat tiga tahapan dasar untuk hirarki efek dalam praktik komunikasi pemasaran. Tahapan dimaksud adalah :
- tahap knowings (mengetahui atau kenal).
- tahap feelings (merasakan atau hasrat).
- tahap actions (tindakan terpengaruh).
Respon atau tanggapan yang diharapkan dari pelanggan sebagai komunikan dalam tahapan komunikasi pemasaran, meliputi :
- efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu.
- efek afektif, yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu yang diharapkan (reaksi pembelian).
- efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku yang diharapkan (pembelian ulang).
Baca juga : Fungsi Dan Tujuan Manajemen Pemasaran
Metode Mengembangkan Komunikasi Pemasaran Efektif. Komunikasi pemasaran yang efektif dapat dikembangkan melalui beberapa hal. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, dalam “Manajemen Pemasaran”, menjelaskan bahwa beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif adalah :
1. Mengidentifikasi khalayak yang dituju.
Khalayak dapat diartikan sebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat ini, penentu keputusan, atau pihak yang mempengaruhi, yang dapat terdiri dari individu, kelompok, masyarakat tertentu, atau masyarakat umum.
2. Menentukan tujuan komunikasi.
Komunikator pemasaran harus memutuskan tanggapan yang diharapkan dari khalayak. Tanggapan terakhir yang diharapkan dari khalayak adalah pembelian, kepuasan yang tinggi dan cerita dari mulut ke mulut yang baik.
3. Merancang pesan.
Komunikator mengembangkan pesan yang efektif, idealnya pesan itu harus menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, membangkitkan keinginan, dan menggerakkan tindakan.
4. Memilih saluran komunikasi.
Saluran komunikasi terdiri dari dua hal yaitu :
- saluran komunikasi personal, mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain.
- saluran komunikasi non personal, menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi tetapi dilakukan melalui media.
5. Menentukan total anggaran promosi.
Beberapa metode yang digunakan dalam menyusun anggaran promosi adalah :
- metode sesuai kemampuan.
- metode presentasi penjualan.
- metode keseimbangan persaingan.
- metode tujuan dan tugas.
6. Membuat keputusan atas bauran promosi (promotion mix).
Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat promosi, yaitu iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan personal, dan pemasaran langsung.
7. Mengukur hasil promosi.
Komunikator harus mengukur dampaknya pada khalayak sasaran, meliputi bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut dan sikap mereka baik sebelumnya maupun saat ini tentang produk perusahaan tersebut.
8. Mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi.
Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Masing-masing memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri, berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya pelanggan. Begitu juga dengan alat komunikasi, pesan, dan khalayak yang lebih modern.
Demikian penjelasan berkaitan dengan konsep komunikasi pemasaran, tahapan dan metode mengembangkan komunikasi pemasaran efektif.
Semoga bermanfaat.