Permintaan (Demand) Dalam Konsep Ekonomi : Pengertian, Jenis, Teori, Dan Hukum Permintaan, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Permintaan. Pada dasarnya, ilmu ekonomi mempelajari upaya yang dilakukan oleh manusia, baik individu maupun masyarakat, dalam rangka melakukan pilihan penggunaan guna memenuhi kebutuhan akan suatu barang. Jika kebutuhan dan keinginan (permintaan) atas barang dimaksud lebih besar dari persediaan barang yang ada, maka akan terjadi kelangkaan terhadap barang tersebut.

Dalam konsep ekonomi, “permintaan” atau “demand” diartikan sebagai keinginan dari konsumen untuk membeli suatu barang yang berada di tingkat harga tertentu dan selama periode waktu tertentu. Permintaan juga dapat berarti berbagai jenis dan jumlah barang dan jasa yang diminta pembeli pada berbagai kemungkinan harga dalam periode tertentu di pasar. Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa permintaan adalah jumlah barang ekonomi yang pembelinya bersedia membeli pada tingkat harga, waktu, dan pasar tertentu. Pada umumnya, tingginya suatu permintaan akan mempengaruhi harga. Sebaliknya, rendahnya permintaan juga akan membuat harga semakin rendah.

Permintaan memiliki arti yang berbeda dengan jumlah barang yang diminta. Jumlah barang yang diminta adalah jumlah barang yang ingin dibeli oleh konsumen yang berada pada tingkat harga tertentu. Jumlah tersebut mungkin tidak persis sama dengan jumlah yang pada akhirnya dibeli oleh konsumen.


Selain itu, pengertian permintaan juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Sugiarto, Tedy Herlambang, Said Kelana, Brastoro, dan Rachmat Sudjana, dalam “Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif”, menyebutkan bahwa permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pasar.
  • Prathama Raharja dan Mandala Manurung, dalam “Teori Ekonomi Mikro: Suatu Pengantar”, menyebutkan bahwa permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.
  • Lukman, dalam “Pengantar Teori Mikro Ekonomi”, menyebutkan bahwa permintaan adalah hubungan antara sejumlah barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk dibeli di pasar pada tingkat dan waktu tertentu.

Richard G. Lipsey, dalam “Pengantar Mikro Ekonomi”, menjelaskan bahwa terdapat tiga hal penting dalam permintaan, yaitu :
  • jumlah yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan (desired).
  • apa yang diinginkan tidak merupakan harapan kosong, tetapi merupakan permintaan efektif, artinya adalah sejumlah orang bersedia membeli pada harga yang mereka harus bayar untuk komoditi tersebut.
  • kuantitas yang diminta merupakan arus pembelian yang kontinyu. 


Jenis Permintaan. Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang dapat dibedakan berdasarkan :

1. Daya Beli Konsumen.
Berdasarkan daya beli konsumen, permintaan terdiri dari :
  • permintaan efektif, yaitu permintaan yang disertai dengan daya beli dan terjadinya transaksi.
  • permintaan potensial, yaitu permintaan yang disertai dengan daya beli, namun belum terjadi transaksi.
  • permintaan absolut, yaitu permintaan yang tidak disertai dengan daya beli.

2. Jumlah.
Berdasarkan jumlahnya, permintaan terdiri dari :
  • permintaan individu, yaitu permintaan individu terhadap suatu barang atau jasa tertentu.
  • permintaan pasar, yaitu hasil penjumlahan dari permintaan-permintaan individu terhadap suatu barang atau jasa tertentu pada saat bersamaan.


Teori Permintaan. Teori permintaan digunakan untuk menjelaskan hubungan antara pembeli dengan penjual. Teori permintaan sendiri menjelaskan sifat dari permintaan pembeli pada suatu komoditas barang maupun jasa. Sugiarto, Tedy Herlambang, Said Kelana, Brastoro, dan Rachmat Sudjana menggambarkan teori permintaan sebagai hubungan antara jumlah yang diminta dengan harga serta pembentukan pada kurva permintaan.

Selain itu, teori permintaan juga dapat berarti suatu komoditas yang dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen yang mau dan bersedia untuk membelinya. Konsumen kemudian membeli komoditas tersebut jika memiliki harga yang sesuai. Komoditas yang dikonsumsi memiliki ciri khas sebagai berikut :
  • semakin banyaknya komoditas yang ada tersebut dikonsumsi maka kegunaan atau nilai guna dari komoditas yang ada tersebut akan semakin berkurang.

Berdasarkan hal tersebut, pembeli akan memiliki ketersediaan untuk membeli lebih banyak komoditas jika harga satuan di pasaran menjadi lebih rendah. Faktor yang mempengaruhi teori permintaan adalah :
  • harga komoditas yang ada.
  • harga komoditas lain yang memiliki kaitan erat dengan komoditas yang diinginkan.
  • pendapatan dari rumah tangga serta pendapatan rata-rata dari masyarakat.
  • corak distribusi pendapatan yang ada di dalam masyarakat.
  • cita rasa dari masyarakat.
  • jumlah penduduk yang ada.
  • ramalan yang berhubungan dengan keadaan di masa mendatang.


Hukum Permintaan. Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.

Semakin rendah harga dari sebuah barang, maka akan semakin tinggi permintaan atas barang tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin tinggi harga dari sebuah barang, maka permintaan atas barang tersebut akan semakin menurun.”

Hukum permintaan tidak bersifat mutlak, namun memiliki sifat mutlak dalam kondisi “ceteris paribus” (faktor-faktor lain yang dianggap tetap), maksudnya adalah dalam hukum permintaan terdapat adanya pengaruh timbal balik antara barang yang mengalami permintaan dengan harga dari barang tersebut, hal ini berlaku jika faktor lain yang ada tidak mengalami perubahan. Pada konteks ini, hukum permintaan mengungkapkan bahwa jika harga dari sebuah barang naik, sedangkan harga dari barang lainnya tetap sama, maka konsumen akan mengalami kecenderungan untuk melakukan substitusi, yaitu menggantikan barang yang harganya naik dengan barang lain yang relatif lebih murah.

Permintaan merupakan suatu konsep yang memiliki makna bahwa permintaan berlaku terhadap tiga variabel yang memiliki sifat untuk saling mempengaruhi satu sama lain, yang terdiri dari :
  • product quality atau kualitas dari produk barang maupun jasa.
  • price atau harga dari barang maupun jasa.
  • product benefit atau manfaat dari produk barang maupun jasa yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian.


Faktor yang Mempengaruhi Permintaan. Secara umum, terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang yang diperjual-belikan, diantaranya adalah :

1. Harga barang yang bersangkutan.
Pada umumnya hubungan antara tingkat harga dan jumlah permintaan adalah negatif, maksudnya semakin tinggi tingkat harga, maka semakin rendah jumlah permintaan, demikian pula sebaliknya.
  • efek substitusi, berarti bahwa jika harga suatu barang naik, maka hal ini mendorong konsumen untuk mencari barang lain yang bisa menggantikan fungsi dari barang yang harganya naik tersebut (barang substitusi).
  • efek pendapatan, berarti bahwa jika harga suatu barang naik maka berarti pula secara riil pendapatan konsumen turun sebab dengan pendapatan yang sama ia hanya dapat membeli barang sedikit.

2. Pendapatan konsumen.
Semakin tinggi pendapatan seorang konsumen, maka akan semakin tinggi daya belinya sehingga permintaannya terhadap barang akan semakin meningkat pula.

3. Harga barang lain yang terkait.
Barang lain yang terkait adalah substitusi dan koplementer dari barang tersebut. Jika harga barang substitusinya turun, sebab konsumen mengalihkan pada barang koplementernya naik, maka perimintaan terhadap barang tersebut.

4. Selera konsumen.
Jika selera konsumen terhadap barang tersebut tinggi maka permintaannya pun akan tinggi eskipun harganya pun tinggi, dan begitupun sebaliknya.

5. Ekspektasi (pengharapan).
Meskipun tidak secara eksplisit, pemikiran ekonomi klasik menengarai peran ekspektasi bisa berupa ekspektasi positif maupun negatif. Dalam ekspektasi positif, konsumen akan lebih terdorong untuk membeli suatu barang, dan dalam ekspektasi negatif berlaku sebaliknya.

Sedangkan Sukirno Sadono, dalam “Pengantar Ekonomi Makro”, menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan, yaitu :

1. Pendapatan konsumen.
Naik turunnya pendapatan konsumen akan menimbulkan perubahan atas permintaan dari berbagai jenis barang. Perubahan permintaan terhadap suatu barang yang terjadi karena adanya perubahan terhadap pendapat konsumen terjadi dalam dua jenis barang, yaitu :
  • barang normal, adalah barang yang akan mengalami kenaikan pada permintaan dengan adanya kenaikan pendapatan. Pada umumnya, barang yang ada di masyarakat termasuk dalam golongan ini. Terdapat dua faktor yang menyebabkan berbagai barang mengalami kenaikan permintaan jika pendapatan konsumen meningkat, yaitu : 1. Pertambahan pendapatan yang dialami konsumen juga menambah kemampuannya untuk membeli barang dalam jumlah yang lebih besar. 2. Dengan adanya peningkatan pendapatan, konsumen dapat menukar konsumsi atas barang yang kurang baik kualitasnya menjadi yang lebih baik.
  • barang inferior, adalah barang yang permintaannya akan menjadi jika banyak masyarakat memiliki pendapatan rendah. Hal ini dikarenakan, jika pendapatan konsumen bertambah, maka permintaan atas barang inferior akan berkurang.

2. Jumlah penduduk.
Pertambahan jumlah penduduk akan diikuti juga oleh perkembangan pada kesempatan kerja. Hal tersebut menjadikan akan lebih banyak pula orang yang menerima pendapatan, yang mengakibatkan bertambahnya daya beli dari masyarakat. Hal tersebut juga menunjukkan bertambahnya jumlah permintaan yang ada.

3. Harga barang yang lain.
Harga barang yang lain yang mempengaruhi permintaan, terutama berkaitan dengan :
  • barang substitusi atau pengganti, merupakan barang yang digunakan untuk menggantikan barang lain jika dapat menggantikan fungsinya. Harga barang pengganti menjadi faktor pengaruh dari permintaan barang yang bisa digantinya. Dengan harga barang pengganti yang semakin murah, maka barang yang fungsinya digantikan tersebut akan mengalami penurunan permintaan.
  • barang komplementer atau pelengkap, merupakan barang yang dapat dikonsumsi secara bersama maupun berpasangan. Kenaikan maupun penurunan dari permintaan barang komplementer ini selalu berhubungan dengan barang yang melengkapinya tersebut. Di mana, jika permintaan barang yang melengkapinya tersebut naik permintaan, maka barang pelengkap juga akan mengalami kenaikan permintaan.
  • barang netral atau barang yang tidak memiliki kaitan, merupakan barang yang tidak mempunyai kaitan yang rapat dengan barang lain. Oleh sebab itu, perubahan permintaan dari salah satu barang tidak bisa mempengaruhi permintaan barang lainnya.

4. Selera konsumen.
Semakin tinggi selera konsumen mengenai sebuah barang, semakin tinggi pula permintaan dari barang tersebut. Selera konsumen ini juga dapat dinyatakan ke dalam indeks preferensi konsumen. Indeks tersebut dapat diperbaharui setiap saat berdasarkan survei tingkah laku konsumen terhadap sebuah barang yang bersangkutan tersebut.

5. Ramalan mengenai masa datang.
Adanya beragam perubahan yang diramalkan mengenai masa depan dapat mempengaruhi permintaan atas sebuah barang. Ramalan konsumen mengenai kenaikan harga sebuah barang di masa mendatang dapat mendorong konsumen untuk membeli barang tersebut lebih banyak di masa sekarang. Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk menghemat di masa mendatang.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian permintaan (demand) dalam konsep ekonomi, jenis, teori, dan hukum permintaan, serta faktor yang mempengaruhi permintaan (demand).

Semoga bermanfaat.