Pengalaman Spiritual : Pengertian, Aspek, Dan Manfaat Pengalaman Spiritual, Serta Perbedaan Antara Pengalaman Spiritual Dan Pengalaman Umum

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Pengalaman Spiritual. Istilah “pengalaman spiritual” terdiri dari dua suku kata, yaitu : “pengalaman” dan “spiritual”. Yang dimaksud dengan pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dilakukan dan dialami dalam perjalanan hidupnya. Pengalaman merupakan hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan. Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman disebut dengan pengetahuan empirikal atau pengetahuan posteriori.

Sedangkan spiritual berasal dari kata “spirit” yang berarti roh, yang secara etimologis berasal dari bahasa Latin, yaitu “spiritus” yang berarti bernafas. Oleh karena itu, istilah spiritual dapat diartikan dalam dua pengertian yaitu : roh dan nafas. Nafas karena berfungsi sebagai energi kehidupan yang membuat seseorang menjadi hidup. Sedangkan secara terminologis, spiritual sebagai sesuatu hal yang mengacu pada aspek yang lebih instrinsik dalam kehidupan keagamaan, yaitu suatu keyakinan dalam hubungannya dengan sang pencipta. Dalam konteks yang umum, spiritual merujuk pada aspek-aspek dan kehidupan pribadi yang mencakup “transenden”, yaitu suatu indra yang luar biasa yang dimiliki oleh seorang manusia, yang berfungsi sebagai sifat dari suatu bentuk kecerdasan, selain intelektual dan emosional.

Berdasarkan pengertian di atas, secara umum yang dimaksud dengan pengalaman spiritual adalah suatu persepsi tentang adanya suatu yang bersifat transenden dan persepsi tentang keterlibatan dengan peristiwa-peristiwa transenden yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman spiritual merupakan pengalaman yang berkaitan dengan kejiwaan, yaitu : rohani, batin, dan lain sebagainya. Seorang individu yang memiliki banyak pengalaman spiritual dalam kehidupannya, maka ia tidak akan merasa ditinggalkan oleh Tuhan-nya. Dan keyakinan yang ada dalam dirinya akan membawa individu tersebut untuk menemukan kebenaran dan kekuatan yang lebih tinggi dalam kehidupannya.


Selain itu, pengertian pengalaman spiritual juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Abraham Maslow, dalam bukunya yang berjudul “Religions, Values, and Peak Experience”, menyebutkan bahwa pengalaman spiritual adalah puncak tertinggi yang dapat dicapai oleh manusia serta merupakan peneguhan dari keberadaannya sebagai makhluk spiritual. Lebih lanjut, Abraham Maslow menjelaskan bahwa pengalaman spiritual atau pengalaman keagamaan adalah peak experience, plateau, dan farthes reaches of human nature, yang berarti pengalaman puncak, pengalaman yang men-samudera dan pengalaman transendental. Pengalaman puncak yang transenden digambarkan sebagai kondisi yang sehat supernormal (normal super healthy) dan sehat super-super (super-super healthy), yang oleh Abraham Maslow disebut sebagai peakers (transenders) dan non peakers (non-transenders). Peakers memiliki pengalaman-pengalaman puncak yang memberikan wawasan yang jelas tentang diri mereka dan dunia mereka. Kelompok ini cenderung menjadi lebih mistik, puitis, dan saleh. Pengalaman spiritual merupakan kebutuhan tertinggi manusia, dan bahkan pengalaman spiritual telah melewati hirarki kebutuhan manusia.
  • L.G. Underwood dan J.A. Teresi, dalam tulisannya yang berjudul “The Daily Spiritual Experience Scale: Development, Theoritical Description, Reliability, Exploratory Factor Analysis, and Preliminary Construct Validity Using Health-Related Data”, yang dimuat dalam The Society of Behavioral Medicine, 24(1), Tahun 2002, menyebutkan bahwa pengalaman spiritual adalah persepsi tentang adanya suatu yang bersifat transenden dan persepsi tentang keterlibatan dengan peristiwa-peristiwa transenden dalam kehidupan sehari-hari.
  • Ken Wilber, dalam “Wves, Streams, States, and Self – A Summary of My Psychological Model (Or, Outline of AN Integral Psychology), menyebutkan bahwa pengalaman spiritual adalah pengalaman metafisik yang tidak bisa ditarik ke bahasa-bahasa nalar. Suatu pengalaman spiritual harus mendapatkan tempat dalam wadah psikis dan konstruksi kesadaran yang memadai, agar berdampak secara langsung dalam perilaku nyata keseharian.
  • Rudi Cahyono, dalam tulisannya yang berjudul “Dinamika Emosi dan Pengalaman Spiritual Beragama: Studi Kualitatif Perubahan Keyakinan Beragama”, yang dimuat dalam Jurnal Insan, 13(1), Bulan April 2011, menyebutkan bahwa pengalaman spiritual adalah pengalaman yang berhubungan dengan spiritualitas, yaitu kejadian yang mengembalikan seseorang pada diri yang sebenarnya.


Aspek Pengalaman Spiritual. Terdapat beberapa aspek dalam pengalaman spiritual. L.G. Underwood dan J.A. Teresi menyebutkan bahwa pengalaman spiritual terdiri dari dua aspek, sebagai berikut :

1. Persepsi tentang adanya sesuatu yang bersifat transenden.
Persepsi tentang adanya sesuatu yang bersifat transenden, yaitu saat seorang individu merasa bahwa Tuhan itu ada dalam kehidupannya, ia merasa bahagia, terbebas dari masalah dan ia merasa dibimbing, diberi kasih sayang saat ia berhubungan dengan Tuhannya, sehingga ia selalu meminta bantuan kepada Tuhannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Persepsi tentang peristiwa transenden.
Persepsi tentang peristiwa transenden yaitu di mana seorang individu merasa bahwa peristiwa spiritualnya memberikan dampak yang positif terhadap kehidupan sehari- harinya, seperti ia merasa menemukan kekuatan, kenyamanan, kedamaian, rasa syukur dalam setiap berhubungan atau ibadah yang dilakukan terhadap tuhannya.


Manfaat Pengalaman Spiritual. Beberapa manfaat dari pengalaman spiritual yang dialami oleh seorang individu, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • membangkitkan kepercayaan dan iman dalam aspek teoritis dari ilmu pengetahuan spiritual.
  • menyadari kemajuan spiritual.
  • berkurangnya ego dengan mengesankan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.


Perbedaan antara Pengalaman Spiritual dan Pengalaman Umum. Terdapat beberapa hal yang membedakan antara pengalaman spiritual dan pengalaman umum. Perbedaan antara pengalaman spiritual dan pengalaman umum tersebut dapat dilihat berdasarkan :

1. Sumbernya.
Berdasarkan sumbernya, perbedaan antara pengalaman spiritual dan pengalaman umum adalah :
  • pengalaman spiritual : tidak tampak dan berasal dari dimensi halus atau spiritual, apa yang dirasakan tidak bersumber dari sesuatu yang berwujud dan belum tentu berada di sekitar individu yang bersangkutan.
  • pengalaman umum : tampak dan berasal dari dimensi fisik atau kasar, apa yang dirasakan bersumber dari sesuatu atau benda asal sumber tersebut.

2. Media perantara yang merasakan.
Berdasarkan media perantara yang merasakan, perbedaan antara pengalaman spiritual dan pengalaman umum adalah :
  • pengalaman spiritual : dirasakan dengan indera keenam, yaitu melalui media organ-organ indera non-fisik.
  • pengalaman umum : dirasakan melalui organ-organ panca indera (hidung, mulut, telinga, mata, dan kulit).


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian pengalaman spiritual, aspek dan manfaat pengalaman spiritual, serta perbedaan antara pengalaman spiritual dan pengalaman umum.

Semoga bermanfaat.