Egosentris : Pengertian, Ciri-Ciri, Dampak, Cara Mengatasi, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Egosentris, Serta Persamaan Dan Perbedaan Antara Egosentris Dan Narsistik

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Egosentris. Istilah “egosentris” merupakan penggabungan dari dua kata, yaitu “ego” dan “sentris”. Ego dapat diartikan sebagai persepsi dan konsepsi individu tentang kepribadian dan harga diri sendiri, yang selanjutnya dapat mempengaruhi keyakinan dirinya dalam berhubungan dengan dunia kenyataan. Ego sulit untuk dijelaskan karena ego bukanlah satu hal yang spesifik dan ego setiap orang berbeda. Sedangkan, sentris dapat berarti pusat atau berpusat.

Berdasarkan pengertian tersebut, secara umum “egosentris” merupakan sifat yang menjadikan diri sendiri sebagai titik pusat pemikiran atau perbuatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, egosentris diartikan dengan sifat dan kelakuan yang selalu menjadikan diri sendiri sebagai pusat segala hal. Sedangkan Sofyan S. Willis, dalam “Konseling Keluarga”, menjelaskan bahwa sifat egosentris merupakan sifat yang menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian yang diusahakan oleh seseorang dengan segala cara. Dengan kata lain, orang yang egosentris cenderung menganggap orang lain tidaklah penting. Ia lebih mementingkan dirinya sendiri dan berupaya bagaimana menarik perhatian pihak lain agar mengikutinya, minimal memperhatikannya.


Ciri-Ciri Egosentris. Beberapa hal dapat diindikasikan sebagai ciri-ciri orang dengan sifat egosentris, diantaranya adalah :
  • sangat tertarik dengan kebutuhannya sendiri.
  • merasa sulit untuk memahami orang lain.
  • tidak dapat berempati dengan orang lain, karena dia tidak dapat mengidentifikasi perbedaan antara dirinya dan orang lain.
  • memahami dunia dalam sudut pandangnya, yang dapat diartikan sebagai “bias kognitif” karena ia gagal untuk melihat dunia apa adanya dan lebih memilih untuk melihatnya dalam perspektifnya, yang berakibat dapat mendistorsi realitas bagi diri yang bersangkutan.


Dampak Egosentris. Menurut A. Mangunhardjana, dalam “Pendidikan Karakter: Tujuan, Bahan, Metode, dan Modelnya “, menyebutkan bahwa dampak dari sikap egosentris, diantaranya adalah :
  • menggiring diri sendiri menjadi manusia berpandangan sempit
  • mendorong menjadi manusia rakus dan serakah karena kepentingan diri tak memiliki batas.
  • menjadikan orang lain sebagai alat dan objek untuk memenuhi kepentingan pribadi.
  • mengganggu kerukunan, persatuan, dan kesatuan.


Cara Mengatasi Egosentris. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi orang dengan sifat egosentris, diantaranya adalah :
  • mengajarkan empati dengan menggunakan role playing atau metode bermain peran. Dengan berperan sebagai karakter lain, diharapkan dapat mengatasi sifat egosentris pada seseorang.
  • memberi contoh berdiskusi dan memberikan dukungan pada perilaku peduli. Hal ini dilakukan untuk menumbuhan sikap peduli dan menghargai orang dan pendapat orang lain.
  • memperlihatkan dan membicarakan akibat negatif dari sikap egosentris. Dengan demikian, ia menjadi memahami bahwa sifat egosentris dapat berakibat buruk dan merugikan orang lain.


Faktor yang Mempengaruhi Egosentris. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dan mendasari timbulnya sifat egosentris seseorang, beberapa diantaranya adalah :
  • merasa superior. Orang dengan sifat egosentris selalu merasa dirinya lebih dari orang lain, sehingga mereka : selalu ingin dipuji oleh orang lain, menginginkan diberi peran sebagai pimpinan, merasa sok berkuasa, tidak perduli terhadap orang lain, tidak mau bekerjasama dan sibuk bicara mengenai diri sendiri, dan lain sebagainya.
  • merasa inferior. Orang dengan sifat egosentris selalu memfokuskan semua permasalahan terhadap diri sendiri.
  • merasa jadi korban. Sifat egosentris yang ada pada seseorang dapat terbentuk karena adanya perasaan bahwa mereka tidak diperlakukan secara adil sehingga mereka merasa menjad korban dan membuat mereka marah kepada semua orang. Hal tersebut berakibat, mereka cenderung tidak berempati pada orang lain.


Persamaan dan Perbedaan Antara Egosentris dan Narsistik. Terdapat persamaan dan perbedaan antara egosentris dan narsistik. Persamaan dan perbedaan antara egosentris dan narsistik adalah sebagai berikut :

1. Persamaan antara egosentris dan narsistik.
  • keduanya, orang dengan sifat egosentris dan narsistik sama-sama suka menjadi pusat perhatian.

2. Perbedaan antara egosentris dan narsistik.

2.1. Egosentris :
  • hanya tertarik pada kebutuhannya.
  • memahami dunia dalam perspektifnya.
  • mengalami kesulitan dalam berempati dengan orang lain.
  • egosentris bukan merupakan gangguan jiwa.

2.2. Narsistik :
  • memiliki rasa harga diri yang meningkat atau ekstrim.
  • mengharapkan persetujuan orang lain.
  • tidak narsistik terkadang dapat didiagnosis sebagai gangguan mental (sifat narsistik berada pada tahap egosentris yang lebih tinggi).
  • berusaha untuk memahami orang lain karena dia tidak tertarik.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian egosentris, ciri-ciri, dampak, cara mengatasi, dan faktor yang mempengaruhi egosentris, serta persamaan dan perbedaan antara egosentris dan narsistik.

Semoga bermanfaat.