Biaya Tenaga Kerja Langsung : Pengertian, Komponen, Alat Pengukuran, Penetapan, Dan Cara Menghitung Biaya Kerja Langsung Per Unit

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Biaya Tenaga Kerja Langsung.Tenaga kerja langsung atau “direct labour” adalah setiap orang yang bekerja dalam suatu perusahaan (pabrik) yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Tenaga kerja langsung juga dapat berarti tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dalam perusahaan manufaktur atau tenaga kerja yang memberikan pelayanan jasa kepada pelanggan dalam perusahaan jasa demi memberikan kepuasan bagi pelanggan tersebut.

Tenaga kerja langsung mengacu pada biaya yang dikeluarkan selama kegiatan proses produksi, mulai dari bahan mentah sampai dengan berbentuk barang jadi. Biaya dimaksud tidak hanya sebatas gaji atau upah karyawan, melainkan meliputi juga pajak gaji dan pengeluaran terkait seperti : jaminan sosial, asuransi pekerjaan bagi pekerja, asuransi kesehatan, program pensiun, dan lain sebagainya. Dalam menghitung biaya tenaga kerja langsung, pada prinsipnya suatu perusahaan harus memasukkan :
  • setiap item biaya yang dikeluarkan dalam memelihara dan mempekerjakan karyawan.
  • biaya untuk mempertahankan karyawan, seperti : kontribusi pajak gaji, premi asuransi, dan biaya tunjangan.

Secara umum, yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja langsung adalah salah satu biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam pengolahan suatu produk. Biaya tenaga kerja langsung juga dapat berarti kompensasi atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan faktor penting yang memerlukan pengukuran, pengendalian, dan analisis yang konstan bagi perusahaan dalam menetapkannya.


Selain itu, pengertian biaya tenaga kerja langsung juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • R.A. Supriyono, dalam “Akuntansi Biaya: Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok”, menyebutkan bahwa biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasi atau dapat diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
  • Ibnu Subiyanto dan Bambang Suripto, dalam “Akuntansi Biaya”, menyebutkan bahwa biaya tenaga kerja langsung adalah kompensasi yang memberikan kepada semua karyawan yang terlibat secara langsung dalam pengolahan produk, mudah ditelusuri ke produk tertentu dan merupakan biaya yang besar atas produk yang dihasilkan.
  • Milton F. Usry dan Lawrence H. Hammer, dalam “Cost Accounting: Planning and Control”, menyebutkan bahwa biaya tenaga kerja langsung merupakan sumbangan tenaga manusia kepada produksi, dan dalam kebanyakan sistem akuntansi hal tersebut merupakan faktor biaya penting yang memerlukan pengukuran, pengendalian dan analisis yang konstan.


Komponen Biaya Tenaga Kerja Langsung. Pada prinsipnya, biaya tenaga kerja langsung terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah :

1. Jam kerja.
Jam kerja merupakan periode waktu di mana seseorang karyawan melakukan pekerjaan untuk mendapatkan upah tertentu. Jam kerja juga berarti waktu untuk melakukan pekerjaan yang dapat dilaksanakan pada siang hari atau malam hari. Jam kerja ditentukan dengan memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tidak bisa dihindari (menunggu bahan baku, reparasi, dan pemeliharaan mesin) dan faktor kelelahan kerja.

2. Upah regular.
Upah reguler untuk suatu pekerjaan yang dilaksanakan disebut sebagai tarif dasar atau tarif upah. Tarif upah dapat ditetapkan dengan cara :
  • perjanjian dengan organisasi karyawan.
  • data upah masa lalu, yang dapat digunakan sebagai tarif upah dalam rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari upah karyawan masa lalu.
  • memperhitungkan keadaan operasi normal.

3. Berbagai tunjangan (fringe benefits).
Tunjangan merupakan unsur yang penting dari biaya tenaga kerja langsung, misalnya tunjangan hari raya, tunjangan cuti, premi lembur dan tunjangan asuransi.


Alat Pengukuran Biaya Tenaga Kerja Langsung. Menurut Mulyadi, dalam “Akuntansi Biaya”, menyebutkan bahwa terdapat berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung dalam suatu perusahaan, diantaranya adalah dengan cara mengalikan tarif upah dengan jam kerja karyawan. Dokumen pokok untuk mengumpulkan waktu kerja karyawan adalah :

1. Kartu Hadir.
Kartu hadir atau “clock card” merupakan suatu catatan yang digunakan untuk mencatat jam kehadiran karyawan, yaitu jangka waktu antara jam hadir dan jam meninggalkan perusahaan. Pada setiap akhir minggu, kartu hadir tiap karyawan dikirim ke bagian pembuat daftar gaji dan upah untuk dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan per minggu.

2. Kartu Jam Kerja.
Kartu jam kerja atau “job time ticket” merupakan suatu catatan yang digunakan untuk mencatat pemakaian waktu hadir karyawan perusahaan dalam mengerjakan berbagai pekerjaan atau produk. Kartu jam kerja ini biasanya digunakan untuk mencatat pemakaian waktu hadir tenaga kerja langsung di perusahaan. Kartu jam kerja untuk setiap karyawan kemudian disesuaikan dengan waktu yang tercantum dalam kartu jam hadir dan dikirim ke bagian akuntansi biaya untuk keperluan distribusi gaji dan upah atau “labour cost distribution” tenaga kerja langsung.


Penetapan Biaya Tenaga Kerja Langsung. Penetapan biaya tenaga kerja langsung dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti :
  • menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok (cost sheet) periode yang lalu.
  • membuat test-run operasi produk di bawah keadaan normal yang diharapkan.
  • mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di bawah keadaan nyata yang diharapkan.
  • mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk.


Cara Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung Per Unit. Jumlah yang dikeluarkan sebagai biaya tenaga kerja langsung tergantung pada seberapa efisien karyawan memproduksi barang jadi. Biasanya, perusahaan menghitung biaya tenaga kerja langsung secara standar untuk membandingkan biaya tenaga kerja langsung aktual mereka. Berikut cara menghitung biaya tenaga kerja langsung per unit produksi :

1. Menghitung tarif per jam tenaga kerja langsung.
Pertama, hitung tarif per jam tenaga kerja langsung dengan memasukkan tunjangan, tingkat gaji per jam, dan pajak gaji karyawan. Tarif per jam diperoleh dengan membagi nilai tunjangan dan pajak gaji dengan jumlah jam kerja dalam periode penggajian tertentu.

2. Menghitung jam kerja langsung.
Jam kerja langsung adalah jumlah jam kerja langsung yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk. Angka tersebut diperoleh dengan membagi jumlah total produk jadi dengan total jumlah jam kerja langsung yang dibutuhkan untuk memproduksinya.

3. Menghitung biaya tenaga kerja per unit.
Biaya tenaga kerja per unit diperoleh dengan mengalikan tarif tenaga kerja langsung per jam dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian biaya tenaga kerja langsung, komponen, alat pengukuran, dan penetapan biaya tenaga kerja langsung, serta cara menghitung biaya tenaga kerja langsung per unit.

Semoga bermanfaat.