Pengertian Biaya, Unsur Dan Jenis Biaya, Serta Perbedaan Antara Biaya Dan Beban

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Biaya. Istilah biaya mempunyai banyak pengertian, bergantung pada konteks yang dibicarakan dan kriteria yang mereka gunakan. Dalam konteks ilmu ekonomi, biaya dapat diartikan sebagai suatu pengorbanan yang harus dilakukan untuk melaksanakan suatu proses produksi yang dinyatakan dengan satuan uang sesuai harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi ataupun yang akan terjadi. Dengan kata lain, biaya merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau perorangan untuk memproduksi barang atau jasa.

Dalam sebuah perusahaan biaya digunakan untuk mengukur pengorbanan nilai masukan guna menghasilkan informasi bagi manajemen. Selain itu, biaya juga digunakan untuk mengukur apakah kegiatan usaha yang dilakukan oleh sebuah perusahaan menghasilkan laba atau tidak.


Selain itu, pengertian biaya juga dapat dijumpai dalam pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Mulyadi, dalam bukunya yang berjudul "Akuntansi Biaya" menyebutkan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi, atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
  • Raharjaputra Hendra S, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Keuangan dan Akuntansi", menyebutkan bahwa biaya adalah pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau perorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan.
  • Henry Simamora, dalam bukunya yang berjudul "Akuntansi Manajemen", menyebutkan bahwa biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.


Unsur Biaya. Dalam kaitannya dengan biayat, seringkali kita susah membedakan antara "costs" dan "expenses". Lantas apa yang dimaksud dengan costs dan expenses ?
  • costs, merupakan biaya dalam pengertian pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau perorangan yang berhubungan langsung dengan output atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau perorangan. Contoh : biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku dan bahan pembantu, biaya umum produksi, dan lain sebagainya yang dalam struktur laporan rugi/laba perusahaan biasanya disebut dengan harga pokok produksi.
  • expenses, merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau perorangan yang sifatnya hanya sebagai aktivitas pendukung. Contoh : biaya pemasaran, gaji karyawan kantor, biaya operasional kantor, dan lain sebagainya yang dapat digolongkan sebagai biaya umum dan administrasi.

Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa unsur yang membentuk biaya dalam suatu perusahaan, sehingga menjadi satu kesatuan biaya yang utuh. Beberapa unsur pembentuk biaya adalah :
  • biaya bahan baku langsung (direct materialsi), merupakan harga pokok bahan tersebut yang diolah dalam proses produksi. 
  • biaya tenaga kerja langsung (direct labour), merupakan semua balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan sesuai dengan fungsi di mana karyawan ditempatkan pada perusahaan.
  • biaya tidak langsung (factory overheat cost), merupakan biaya gabungan (joint cost) atau biaya-biaya overheat untuk semua satuan output yang diproduksi.

Sedangkan Mulyadi menyebutkan berdasarkan pengertian dari biaya, terdapat empat unsur pokok yang membentuk biaya, yaitu :
  • biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
  • diukur dalam satuan uang.
  • yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi.
  • pengorbanan tersebut untuk memperoleh manfaat saat ini dan/atau mendatang.


Jenis dan Penggolongan Biaya. Secara umum, jenis biaya dapat dibedakan menjadi dua yang didasarkan pada :

1. Tujuan Pengambilan Keputusan.
Supriyono dalam bukunya yang berjudul "Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya, dan Penentuan Harga Pokok" menyebutkan bahwa berdasarkan tujuan pengambilan keputusan, biaya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
  • biaya relevan (relevant cost), adalah suatu biaya yang muncul hanya pada saat suatu alternatif tindakan tertentu diambil. Biaya jenis ini tidak muncul pada tindakan alternatif lainnya. Biaya relevan akan mempengaruhi suatu pengambilan keputusan, karena biaya relevan harus dipertimbangkan dalam pembuatan suatu keputusan.
  • biaya tidak relevan (irrelevant cost), adalah suatu biaya yang tidak berbeda di antara alternatif tindakan yang ada. Biaya tidak relevan tidak akan mempengaruhi pengambilan suatu keputusan dan akan tetap sama jumlahnya walaupun tanpa memperhatikan tindakan alternatif lainnya yang dipilih. Hal tersebut karena biaya tidak relevan tidak harus dipertimbangkan dalam suatu pengambilan keputusan.

2. Perilaku.
Hansen dan Mowen dalam bukunya yang berjudul "Akuntansi Manajerial" menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku biaya  adalah suatu istilah umum yang menggambarkan perubahan biaya ketika tingkat output berubah. Sedangkan biaya yang tidak berubah ketika outputnya berubah disebut dengan biaya tetap. Lebih lanjut Hansen dan Mowen menyebutkan selain jenis biaya tersebut, ada juga apa yang disebut dengan biaya variabel yaitu peningkatan biaya total ketika terjadi peningkatan aktivitas output dan penurunan biaya secara total ketika terjadi penurunan kegiatan output.

Dari hal tersebut, berdasarkan perilaku-nya, biaya dapat dibedakan menjadi :
  • biaya tetap (fixed cost), yaitu suatu biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas produksi sampai dengan tingkatan tertentu. Biaya tetap per unit berbanding terbalik secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan (kapasitas produksi). Semakin tinggi kapasitas produksi, maka akan semakin rendah biaya tetap per unit. Sebabaliknya, semakin rendah kapasitas produksi maka akan semakin tinggi biaya tetap per unit. 
  • biaya variabel (variable cost), yaitu suatu biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan (kapasitas produksi). Semakin tinggi kapasitas produksi maka secara proporsional semakin tinggi pula total biaya variabel. Sebaliknya, semakin rendah kapasitas produksi, maka secara proporsional semakin rendah juga total biaya variabel.
  • biaya semi variabel (semi variable cost atau mixed cost), yaitu suatu biaya yang di dalamnya mempunyai elemen biaya tetap dan biaya variabel. Elemen biaya tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa, sedangkan elemen biaya variabel merupakan bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh volume kegiatan. Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan (kapasitas produksi), akan tetapi tingkat perubahannya tidak proporsional atau sebanding. Semakin tinggi kapasitas produksi maka akan semakin rendah jumlah biaya semi variabel, tetapi perubahannya tidak proporsional dengan perubahan volume kegiatan. Misalnya : biaya listerik dan biaya air.

Sedangkan Hansen dan Mowen menyebutkan bahwa secara garis besar biaya dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu :
  • biaya produksi, adalah pengeluaran yang dilakukan untuk memproduksi barang atau pengeluaran yang dilakukan untuk menyediakan jasa. Biaya produksi terdiri dari : 1. biaya bahan baku, merupakan biaya yang muncul untuk belanja bahan mentah dari produk yang akan dipasarkan. 2. bahan tenaga kerja langsung, merupakan biaya yang berbentuk upah kepada tenaga kerja yang mengubah bahan mentah menjadi barang yang siap dipasarkan. 3. biaya overhead, merupakan biaya produksi di luar dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
  • biaya non produksi, adalah pengeluaran yang dilakukan setelah selesainya proses produksi. Yang termasuk dalam biaya non produksi adalah biaya pemasaran dan biaya administrasi.


Selain dibedakan berdasarkan jenis sebagaimana tersebut di atas, biaya juga dapat dibedakan berdasarkan penggolongannya. Menurut Mulyadi, biaya dapat dibedakan dalam lima cara penggolongan biaya untuk memenuhi berbagai tujuan, yaitu :
  • penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran. Penggolongan biaya ini bermanfaat untuk perencanaan perusahaan secara menyeluruh yang pada umumnya digunakan untuk kepentingan penyajian laporan pihak luar (eksternal). Penggolongan biaya seperti ini cocok digunakan dalam perusahaan yang masih kecil.
  • penggolongan biaya atas dasar fungsi pokok dalam perusahaan. Dalam penggolongan ini, biaya digolongkan berdasarkan fungsi-fungsi di mana biaya tersebut terjadi atau berhubungan. Misalnya biaya produksi, biaya administrasi dan umum, biaya pemasaran, dan lain sebagainya.
  • penggolongan biaya atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Penggolongan biaya ini berkaitan dengan produk yang dihasilkan. Jika suatu perusahaan mengoleh bahan baku menjadi produk jadi, maka sesuatu yang dibiayai adalah berupa produk. Sedangkan jika perusahaan menghasilkan jasa maka sesuatu yang dibiayai adalah berupa penyerahan jasa tersebut. Penggolongan biaya jenis ini, dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : 1. biaya langsung, adalah biaya yang terjadi, yang menjadi penyebab satu-satunya sesuatu yang dibiayai. 2. biaya tidak langsung, adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.
  • penggolongan biaya atas dasar perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Penggolongan biaya atas dasar perilaku dapat dibedakan menjadi biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel.
  • penggolongan biaya atas dasar jangka waktu dan manfaat. Penggolongan biaya berdasarkan jangka waktu mempunyai manfaat yang berkaitan dengan pelaporan keuangan. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu dan manfaat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : 1. pengeluaran modal (capital expenditure), adalah biaya-biaya yang dinikmati oleh lebih dari satu periode akuntansi. 2. pengeluaran penghasilan (revenue expenditure), adalah biaya-biaya yang hanya bermanfaat di dalam periode akuntansi di mana biaya tersebut terjadi.


Perbedaan Antara Biaya dan Beban. Biaya dan beban sering digunakan pada saat membuat sebuah laporan keuangan. Kedua istilah tersebut menjadi hal yang wajib dalam akuntansi. Dalam akuntansi, biaya adalah pengurang, sesuatu yang perlu dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan. Biaya akan mengalami tiga tahap perlakuan yaitu pengukuran, penelusuran, dan pembebanan. Oleh karenanya, secara konseptual dan atas dasar konsep kontinuitas usaha, biaya akan diperlakukan mula-mula sebagai aset, kemudian diperlakukan sebagai beban pendapatan. Beban adalah penurunan nilai ekonomi yang terjadi di dalam satu periode. Beban merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Pengeluaran kewajiban ini dapat mengakibatkan menurunnya laba perusahaan dalam satu periode akuntansi. 

Terdapat beberapa perbedaan antara biaya dan beban yang dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

1. Penempatan dalam laporan keuangan
Berdasarkan penempatan dalam laporan keuangan, perbedaan antara biaya dan beban adalah :
  • biaya : dimasukkan dalam laporan neraca, ada kemungkinan biaya yang dimasukkan menjadi aktiva.
  • beban : ditempatkan dalam laporan laba rugi. Beban tidak berpengaruh atau memberi manfaat kepada perusahaan.

2. Periode akuntansi.
Berdasarkan periode akuntansi, perbedaan antara biaya dan beban adalah :
  • biaya : memiliki masa melebihi satu periode akuntansi, karena biaya dikategorikan sebagai pengeluaran modal.
  • beban : memiliki masa hanya satu periode akuntansi, karena beban diambil dari pendapatan perusahaan.

3. Perbedaan jumlah yang dikeluarkan.
Berdasarkan perbedaan jumlah yang dikeluarkan, perbedaan antara biaya dan beban adalah :
  • biaya : jumlah yang dikeluarkan besar, karena biaya digolongkan sebagai pengeluaran modal.
  • beban : jumlah yang dikeluarkan kecil dibandingkan biaya, karena beban termasuk pengeluaran pendapatan perusahaan.

4. Perbedaan hubungan dengan proses produksi.
Berdasarkan perbedaan hubungan dengan proses produksi, perbedaan antara biaya dan beban adalah :
  • biaya : meliputi segala pengeluaran untuk memperlancar segala proses produksi mulai dari penyediaan bahan baku hingga produk jadi dan dapat dipasarkan.
  • beban : merupakan pengeluaran untuk mendukung operasional.

5. Pengaruhnya terhadap laba dan aset.
Berdasarkan pengaruhnya terhadap laba dan aset, perbedaan antara biaya dan beban adalah :
  • biaya : pengeluaran dalam jumlah uang tertentu yang bertujuan untuk mendapatkan laba.
  • beban : pengeluaran yang mempengaruhi aset tetapi tidak ada pengaruhnya terhadap modal.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian biaya, unsur dan jenis biaya, serta perbedaan antara biaya dan beban.

Semoga bermanfaat.