Pengertian Shalawat. Allah swt berfirman dalam QS. Al-Azhab : 56, yang artinya sebagai berikut :
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Secara etimologi, istilah “shalawat” berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari kata “sholla” yang berarti doa. Mahmud Yunus, dalam “Kamus Arab Indonesia”, menjelaskan bahwa kata “shalawat” merupakan bentuk jamak dari kata “shalat” yang berarti doa untuk mengingat Allah swt secara terus-menerus. Sedangkan secara terminologi, “shalawat” dapat diartikan sebagai bentuk doa dan pujian untuk Nabi sebagai ibadah kepada Allah swt.
Ibnu Katsir, seorang ulama tafsir, mengartikan shalawat dengan pemberian rahmat dan kemuliaan. Lebih lanjut, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa apabila shalawat tersebut berasal dari malaikat, maka berarti memohonkan ampunan. Sedangkan apabila shalawat berasal dari manusia (umatnya), maka berarti doa agar beliau (Rasulullah SAW) dilimpahi rahmat dan kemuliaan.
Sedangkan Wildana Wargadinata, dalam bukunya yang berjudul “Spiritualitas Salawat”, menjelaskan bahwa shalawat menurut arti bahasa adalah doa, sedangkan menurut istilah, salawat dapat diartikan dalam tiga pengertian, sebagai berikut :
- shalawat dari Allah swt kepada Rasulullah SAW, berarti rahmat dan kemuliaan (rahmat ta’dhim).
- shalawat dari malaikat kepada Rasulullah SAW, berarti permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah swt untuk Nabi Muhammad SAW, sementara salawat untuk selain Nabi SAW berupa permohonan rahmat dan ampunan.
- shalawat dari orang-orang beriman (manusia dan jin), berarti permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah swt untuk Nabi SAW.
Shalawat merupakan pujian atau kemuliaan kepada Nabi Muhammad SAW. Memuji Nabi Muhammad SAW bukanlah berarti menganggap beliau sebagai Tuhan, melainkan mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai manusia pilihan.
Baca juga : Pengertian Ibadah Dalam Islam
Jenis Shalawat. Berdasarkan pengertian shalawat tersebut di atas, shalawat dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan sumbernya, sebagai berikut :
- shalawat yang berasal dari Allah swt. Allah swt bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Ia memuliakannya di depan para malaikat dan memberinya rahmat dari-Nya. Shalawat yang berasal dari Allah swt bermakna rahmat dan keridhaan.
- shalawat yang berasal dari malaikat. Malaikat bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu memohonkan ampunan untuk beliau dan memohon ridha Allah swt.
- shalawat yang berasal dari manusia dan makhluk lainnya. Manusia dan makhluk lainnya bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu memberikan pujian atau sanjungan dan pengharapan, agar rahmat dan keridhaan Allah swt dikekalkan.
Sedangkan Sokhi Huda, dalam bukunya yang berjudul “Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah”, menyebutkan bahwa shalawat kepada Nabi memiliki dua bentuk, yaitu :
- shalawat ma’surat, adalah shalawat yang redaksinya langsung diajarkan oleh Nabi SAW, seperti shalawat yang dibaca dalam dalam tasyahud akhir dalam shalat.
- shalawat ghairu ma’surat, adalah shalawat yang disusun oleh selain Nabi SAW, yaitu para sahabat, tabi’in, auliya’, atau yang lainnya di kalangan umat Islam. Susunan shalawat ini mengekspresikan permohonan, pujian, dan sanjungan yang disusun dalam bentuk syair.
Baca juga : Mengatasi Ketakutan Akan Kematian Dengan Ibadah
Bacaan Shalawat. Bacaan shalawat nabi yang banyak dikenal luas adalah :
“Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad."
yang artinya :
“Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”
Diriwayatkan oleh beberapa ulama bahwa bacaan shalawat Nabi ada beberapa macam, yang bermakna sama, yaitu pujian dan doa kepada Allah, Nabi Muhammad SAW, beserta kepada keluarga dan sahabatnya. Beberikut beberapa macam bacaan shalawat Nabi SAW :
1. Shalawat Ibrahimiyah.
Shalawat Ibrahimiyah merupakan doa yang dipanjatkan kepada Allah swt untuk Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW. Shalawat Ibrahimiyah juga dibaca pada saat tahiyat akhir dalam sholat. Bacaan shalawat Ibrahimiyah adalah :
“Allahumma salli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sallaita ‘alaa aali ibraahim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarakta ‘alaa aali ibraahim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.”
yang artinya :
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung.”
2. Shalawat Mukafaah.
Bacaan shalawat Mukafah adalah :
“Allahumma shalli ala sayidina muhammadin wa ala alihi sayidina Muhammad, shalatan maqbulatan tu, addi biha anna haqqohul adzim.”
yang artinya :
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada junjungan kita Muhammad SAW yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang menjadi kekasih Allah swt, yang luhur pangkatnya dan yang agung kemuliaannya, dan limpahkanlah pula atas keluarganya dan para sahabatnya.”
3. Shalawat Matsurah.
Bacaan shalawat Matsurah adalah :
“Allaahumma shalli alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa alaa aalihi wasallim.”
yang artinya :
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad yang tiada dapat membaca dan menulis (ummy) dan semoga keselamatan tercurah kepada segenap keluarganya.”
4. Shalawat Nariyah.
Shalawat Nariyah merupakan sholawat yang disusun oleh Syekh Nariyah yang hidup di zaman Rasulullah SAW. Bacaan shalawat Nariyah adalah :
“Allahumma shallì shalaatan kaamìlatan wa sallìm salaaman taaman ‘ala sayyìdìnaa Muhammadìn Alladzì tanhallu bìhìl ‘uqadu, wa tanfarìju bìhìl kurabu. Wa tuqdhaa bìhìl hawaa’ìju Wa tunaalu bìhìr raghaa’ìbu wa husnul khawaatìmì wa yustasqal ghomaamu bì wajhìhìl karììmì, wa ‘alaa aalìhì, wa shahbìhì ‘adada kullì ma’luumìn laka.”
yang artinya :
“Ya Allah, berikanlah shalawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada junjunganku Baginda Nabi Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan. Dan dengannya juga ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, serta memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, juga kepada keluarganya, para shahabatnya, dengan seluruh ilmu yang Engkau miliki.”
5. Shalawat Fatih.
Bacaan shalawat Fatih adalah :
“Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim (ada pula yang baca shiratikal mustaqim). Shallallahu ‘alayhi, wa ‘ala alihi , wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘adzhim.”
yang artinya :
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah limpahkan shalawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”
6. Shalawat Munjiyat.
Shalawat Munjiyat berarti ‘shalawat penyelamat’. Shalawat munjiyat dianjurkan untuk dibaca sebagai dzikir setelah melaksanakan shalat hajat, serta dilafalkan pada awalan bacaan doa-doa, khususnya pada saat bacaan doa tahlil. Bacaan shalawat Munjiyat adalah :
“Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatan tunjiinaa bihaa min jamii’il-ahwaali wal-aafaati wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al-haajaati wa tuthahirunaa bihaa min jamii’is-sayyi’aati wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad-darajaati wa tuballigunaa bihaa aqshal-gaayaati min jamii’il-khairaati fil-hayaati wa ba’dal-mamaati”
yang artinya :
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw yang melaluinya Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan membahayakan, dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan semua hajat kami dan membersihkan semua keburukan kami, mengangkat kami pada derajat tertinggi , menyampaikan kami pada puncak tujuan, dari semua kebaikan di waktu hidup dan sesudah mati.“
7. Shalawat Nur Al Anwar.
Bacaan shalawat Nur Al Anwar adalah :
“Allahumma shalli alaa nuuril anwaari wasirril asraari, watiryaaqil aghyaari wamiftaahi baabil yasaari, sayyidinaa wamaulaana Muhammadinil muhtaari wa aalihil ath haari wa ash haabihil ahyaari adada niamillaahi wa ifdhaalih.”
yang artinya :
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahaya dari segala cahaya, belakang layar dari segenap rahasia, penawar sedih dan kebingungan, pembuka pintu kemudahan, yakni junjungan kami, Nabi Muhammad SAW yang terpilih, keluarganya yang suci, dan para sahabatnya yang mulia sebanyak hitungan nikmat Yang Maha Kuasa dan karunia-Nya.”
Keutamaan Shalawat. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Muslim, yang artinya :
“Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
Terdapat beberapa keutamaan ber-shalawat kepada Nabi, diantaranya adalah :
- meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dan Nabi Muhammad SAW.
- mendapatkan keberkahan dalam amal perbuatan dan umurnya.
- mendapatkan perlindungan langsung dari Allah swt.
- mendapatkan pengampunan dosa dan rahmat dari Allah swt dan Nabi Muhammad SAW.
- mendapatkan terang cahaya di saat melintasi shirat di atas neraka jahannam yang gelap gulita di akhirat kelak.
- mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di akhirat kelak
- semakin dekat kedudukannya dengan Nabi Muhammad SAW.
- bagi yang tidak mampu bersedekah, dengan membaca shalawat maka Allah swt akan menghitungnya sebagai bagian dari sedekah.
- menjadikan manusia lebih sabar dan tawakkal.
Sedangkan Ibnu Qoyyim dalam bukunya yang berjudul “Keutamaan Shalawat Untuk Nabi”, yang diterjemahkan oleh Sholaludin Abdul Rohman, menyebutkan bahwa keutamaan atau manfaat shalawat adalah sebagai berikut :
- melaksanakan perintah Allah swt.
- mendapatkan sepuluh shalawat dari Allah swt bagi yang membaca shalawat satu kali.
- ditulis baginya sepuluh kebaikan dan dihapus baginya sepuluh kejahatan.
- diangkat baginya sepuluh derajat.
- kemungkinan doanya terkabul jika didahului dengan membaca shalawat, dan doanya akan naik menuju Tuhan semesta alam.
- penyebab mendapatkan syafaat, jika diiringi oleh permintaan wasilah untuknya atau tanpa diringi olehnya.
- penyebab mendapat pengampunan dosa.
- dicukupi oleh Allah swt apa yang diinginkan.
- mendekatkan hamba dengan nabi pada hari kiamat.
- menyebabkan Allah swt dan malaikat-Nya bershalawat untuk orang yang bershalawat.
- Nabi menjawab shalawat dan salam oleh orang yang bershalawat kepadanya.
- mengharumkan majelis dan agar ia tidak kembali kepada keluarganya dalam keadaan menyesal pada hari kiamat.
- menghilangkan kefakiran.
- menghapus predikat ‘’kikir’’ dari seorang hamba, jika ia bershalawat untuk nabi ketika namanya disebut.
- mendapatkan pujian yang baik dari Allah swt di antara penghuni langit dan bumi, karena orang yang bershalawat, memohon kepada Allah swt agar memuji, menghormati dan memuliakan rasul-Nya, maka balasan untuknya sama dengan yang ia mohonkan, maka hasilnya sama denganapa yang diperoleh oleh rasul-Nya.
- akan mendapatkan berkah pada dirinya, pekerjaannya, umurnya dan kemaslahatannya, karena orang yang bersholawat itu memohon kepada Tuhannya agar memberkati nabi-Nya dan keluarganya, dan doa ini terkabul dan balasannya sama dengan permohonannya.
- nama orang bershalawat akan diingat di sisi Rasul.
- memberi pertolongan pada hari kiamat.
- akan senantiasa mendapatkan cinta Rasulullah SAW bahkan bertambah dan berlipat ganda.
- akan mendapatkan petunjuk dan hati yang hidup.
Baca juga : Pengertian Tauhid, Bentuk Dan Keutamaan Tauhid
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian shalawat, jenis dan bacaan shalawat, serta keutamaan shalawat.
Semoga bermanfaat.