Modal Kerja Bersih (Net Working Capital) : Pengertian, Komponen, Manfaat, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja Bersih, Serta Analisis Dan Penilaian Modal Kerja Bersih

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Modal Kerja Bersih. Modal kerja atau “working capital” adalah jumlah dari aktiva lancar, yaitu modal atau dana yang diperlukan untuk membiayai seluruh operasional suatu perusahaan, yang merupakan modal kerja bruto (gross working capital). Pengertian dari modal kerja tersebut bersifat kuantitatif, karena menunjukkan jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud operasional jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur-unsur aktiva lancar, seperti : kas, surat berharga, piutang, dan persediaan.

Sedangkan yang dimaksud dengan modal kerja bersih atau “net working capital” adalah selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar dalam neraca keuangan. Atau dapat juga disebutkan bahwa modal kerja bersih adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek (kewajiban lancar). Kelebihan dimaksud merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari hutang jangka panjang dan modal sendiri. Pengertian dari modal kerja bersih atau “net working capital” tersebut bersifat kualitatif, karena menunjukkan kemungkinan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang jangka pendek dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan usaha di masa mendatang.


Komponen Modal Kerja Bersih. Terdapat dua komponen pokok dalam menghitung modal kerja bersih, yaitu :

1. Aset Lancar.
Aset lancar atau “current assets” merupakan nilai kekayaan milik perusahaan yang dapat digunakan untuk membayar biaya operasional dan juga biaya hutang lancar. Aset lancar dapat berupa, diantaranya :
  • saldo rekening.
  • uang tunai.
  • stok produk.
  • piutang yang belum dibayar.
  • investasi jangka pendek.

2. Kewajiban Lancar.
Kewajiban lancar atau “current liabilities” merupakan beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan dan mempunyai batas jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Kewajiban lancar dapat berupa, diantaranya :
  • hutang usaha.
  • biaya pajak penjualan.
  • hutang upah dan gaji.
  • biaya asuransi.
  • pembayaran di muka yang dilakukan oleh konsumen.


Manfaat Modal Kerja Bersih. Mengetahui berapa besar modal kerja bersih mempunyai banyak manfaat bagi suatu perusahaan, diantaranya adalah :
  • mengetahui potensi perkembangan perusahaan di masa mendatang.
  • mengukur kemampuan perusahaan dalam membiayai seluruh kewajiban lancarnya.
  • sebagai pijakan dalam merumuskan strategi lanjutan dari perusahaan.


Hal yang Mempengaruhi Modal Kerja Bersih. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi modal kerja bersih dari suatu perusahaan. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi modal kerja bersih adalah sebagai berikut :
  • tingkat perputaran stok. Semakin cepat perputaran stok yang terjadi maka biaya yang diperlukan oleh perusahaan akan semakin sedikit. Sebaliknya, apabila stok terlalu lama berputar maka biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan akan semakin besar. Dalam kondisi demikian, hal tersebut akan berdampak pada nilai aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
  • pendapatan perusahan. Besarnya pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan akan turut mempengaruhi modal kerja bersih. Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan membuat aset lancar yang dimiliki menjadi meningkat, sehingga selisih yang terjadi antara aset dan kewajiban pun akan semakin besar juga.
  • penjualan saham perusahaan. Penjualan saham yang dilakukan oleh suatu perusahaan memungkinkan perusahaan tersebut memperoleh tambahan modal kerja. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada nilai aset perusahaan.
  • penjualan aset tetap perusahaan. Penjualan aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan terutama aset yang sudah kurang atau bahkan tidak produktif, dari pada menjadi beban perusahaan, akan menghasilkan dana yang menjadi aset lancar. Hal tersebut tentunya akan mampu mempengaruhi nilai modal perusahaan.


Analisis dan Penilaian Modal Kerja Bersih. Nilai atau besaran modal kerja bersih atau “net working capital” merupakan suatu indikator :
  • apakah suatu perusahaan mampu melunasi hutangnya atau tidak.
  • sehat tidaknya kondisi keuangan suatu perusahaan.

Apabila perusahaan mempunyai modal kerja bersih yang positif, maka perusahaan tersebut memiliki potensi untuk berkembang. Pengukuran ini penting bagi manajemen perusahaan, vendor, maupun kreditur umum karena nilai atau besaran modal kerja bersih dapat menunjukkan likuiditas jangka pendek perusahaan serta kemampuan manajemen perusahaan untuk menggunakan asetnya secara efisien.

Modal kerja bersih atau “net working capital” dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Modal Kerja Bersih = Aset Lancar - Kewajiban Lancar

Keterangan :
  • Aset lancar (current assets) yang termasuk dalam dalam perhitungan modal kerja bersih adalah kas, piutang, persediaan, dan investasi jangka pendek.
  • Kewajiban lancar (current liabilities) biasanya mencakup hutang, biaya dan pajak yang masih harus dibayar, simpanan konsumen, dan hutang perdagangan lainnya.

Idealnya, aset lancar harus lebih banyak dari pada kewajiban lancar. Dengan kata lain, modal kerja bersih yang bernilai positif akan lebih baik dari nilai yang negatif.
  • Perhitungan modal kerja bersih yang hasilnya positif, menunjukkan bahwa perusahaan mampu membayar kewajiban lancarnya dengan aset lancar. Pengukuran positif yang besar juga dapat berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki modal yang tersedia untuk berkembang dengan cepat tanpa perlu menambah hutang baru atau investor. Dengan demikian, perusahaan dapat mendanai ekspansi dengan menggunakan modalnya sendiri.
  • Perhitungan modal kerja bersih yang hasilnya negatif, menunjukkan kepada kreditur dan investor bahwa operasional perusahaan tidak dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mendukung pembayaran hutang bisnis saat ini. Apabila angka negatif ini terus berlanjut dari waktu ke waktu, maka perusahaan yang bersangkutan kemungkinan akan menjual beberapa aset jangka panjang untuk menghasilkan pendapatan guna membayar kewajiban saat ini. Dan apabila tren negatif modal kerja bersih tersebut terus berlanjut, maka dimungkinkan akan menyebabkan kebangkrutan dari perusahaan yang bersangkutan.

Yang perlu diketahui adalah bahwa perhitungan modal kerja bersih yang hasilnya negatif,  tidak serta merta menandakan kalau perusahaan tersebut akan bangkrut. Hasil negatif tersebut mungkin hanya menandakan bahwa likuiditas jangka pendek perusahaan tidak sebaik yang diharapkan. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan angka perhitungan modal kerja bersih tersebut menjadi positif atau negatif. 
  • modal kerja bersih yang positif tidak terlalu memiliki arti, apabila perusahaan tidak dapat mengkonversikan inventaris atau piutangnya menjadi uang tunai dalam waktu yang singkat.
  • modal kerja bersih yang negatif tidak berarti bahwa perusahaan tersebut dalam kondisi yang buruk, hal tersebut apabila perusahaan yang bersangkutan memiliki akses ke pembiayaan dalam jumlah besar untuk dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya, seperti melalui jalur kredit.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian modal kerja bersih (net working capital), komponen, manfaat, dan hal yang mempengaruhi modal kerja bersih, serta analisis dan penilaian modal kerja bersih (net working capital).

Semoga bermanfaat.