Istilah konsumtif pada umumnya digunakan untuk hal yang berkaitan dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumtif sendiri dapat diartikan dengan suatu perilaku individu yang ditujukan untuk mengkonsumsi atau membeli suatu produk barang atau jasa secara berlebihan dan tidak rasional yang hanya didasarkan pada keinginan tanpa didasarkan pada kebutuhan akan barang atau jasa tersebut.
Berkaitan dengan perilaku konsumtif tersebut, terdapat beberapa motif dari seorang konsumen dalam melakukan pembelian, yaitu :
- motif emosional, merupakan alasan seseorang membeli produk yang berasal dari kebutuhan impulsif dan kebutuhan psikologis tanpa mempertimbangkan kualitas produk dan alasan-alasan rasional lainnya.
- motif rasional, merupakan alasan pembelian yang direncanakan secara hati-hati, dengan menganalisis semua informasi mengenai produk yang akan dibeli, dengan pertimbangan berdasarkan kebutuhan akan barang yang akan dibeli, kualitas dan harga barang, serta pertimbangan rasional lainnya tentang kondisi tersebut.
- motif patronage, merupakan alasan pembelian yang didasarkan pada karakteristik khusus tempat pembelian (toko) atau merek suatu produk. Misalnya, membeli suatu produk karena tempat penjualannya nyaman, pelayanannya baik, atau karena mereknya terkenal.
Baca juga : Pengertian Dan Ciri-Ciri Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif dari seorang konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sofjan Assuari, dalam "Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi", menyebutkan bahwa tingkat keinginan seseorang menempati strata tertinggi dalam pembelian. Keinginan untuk mengkonsumsi barang atau jasa bisa terjadi karena hal sebagai berikut :
- keinginan untuk tampak berbeda dan menonjol dari yang lain (distinctiveness).
- kebanggaan karena penampilan pribadi (pride of personal appearance).
- pencapaian terhadap suatu status sosial tertentu (sosial achievement).
Lebih lanjut Sofjan Assuari menambahkan bahwa perilaku konsumtif dapat terjadi karena :
- seorang pembeli ingin tampak berbeda dari orang lain.
- kebanggaan akan penampilan dirinya.
- adanya sikap positif terhadap diskon atau potingan harga.
- ikut-ikutan atau melakukan pembelian hanya sekedar meniru orang lain atau kelompoknya.
- menarik perhatian orang lain, maksudnya adalah pembelian yang dilakukan karena ingin mendapatkan perhatian dari orang lain.
Sedangkan, S.L. Triyaningsih, dalam "Dampak Online Marketing Melalui Facebook Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat", yang dimuat dalam Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, menyebutkan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif adalah :
- hadirnya iklan yang menawarkan suatu produk melalui media massa, yang bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat untuk mencoba dan membeli produk yang ditawarkan.
- keinginan yang kuat pada seseorang untuk tampil menarik dan tidak berbeda dari kelompoknya serta dapat diterima sebagai bagian dari kelompoknya tersebut.
- gaya hidup, yang dimaksud adalah anggapan bahwa dengan meniru atau memakai barang-barang bermerek terkenal dan mahal akan meningkatkan status sosial seseorang.
- penggunaan kartu kredit, yang memungkinkan pengguna tidak takut tidak mempunyai uang untuk berbelanja.
Selain faktor-faktor tersebut di atas, terdapat juga beberapa aspek yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif dari seorang konsumen, diantaranya adalah :
- aspek motif, yang meliputi dorongan-dorongan yang bersifat rasional maupun irasional.
- aspek kemutakhiran mode, yang mencakup berbagai macam barang atau jasa yang sedang popular dan digemari oleh banyak orang.
- aspek inferiority complex, yang berkaitan dengan masalah harga diri yang rendah, kurang percaya diri, dan gengsi. Misalnya, seseorang yang tidak yakin dengan dirinya sendiri, maka ia akan membeli produk dengan tujuan agar mendapatkan simbol status pribadi.
Anwar Prabu Mangkunegara, dalam "Perilaku Konsumen", aspek-aspek yang mempengaruhi perilaku konsumtif adalah sebagai berikut :
- pemilikan produk. Seseorang yang sudah memiliki suatu barang akan cenderung membeli sesuatu yang berkaitan dengan barang yang sudah dimiliki. Hal tersebut mendorong terjadainya prilaku konsumtif.
- perbedaan individu. Perbedaan antara seseorang dan orang yang lain akan berpengaruh pada motif seseorang dalam melakukan pembelian. Ada orang yang membeli suatu barang karena kebutuhan, tapi ada juga orang yang membeli suatu barang karena ingin memperoleh kesenangan tanpa mementingkan kegunaan produk.
- pengaruh pemasaran. Strategi pemasaran seperti iklan, promosi, diskon, dan lain sebagainya mendorong seseorang untuk berperilaku konsumtif.
- pencarian informasi. Seseorang melakukan pembelian berdasarkan informasi yang dimiliki orang tersebut terkait dengan suatu produk.
Sedangkan Lina dan H.F. Rosyid, dalam "Perilaku Konsumtif Berdasar Locus of Control pada
Remaja Putra", yang dimuat Jurnal Psikologika, 4 (5-13), menyebutkan bahwa aspek-aspek yang mempengaruhi perilaku konsumtif adalah sebagai berikut :
- pembelian impulsif (impulsive buying). Aspek ini menunjukkan bahwa orang membeli semata-mata didasarkan pada keinginan sesaat, tanpa pertimbangan matang, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kemudian, dan biasanya bersifat emosional.
- pemborosan (wasteful buying). Aspek ini menunjukkan bahwa perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku yang menghamburkan banyak uang tanpa adanya kebutuhan yang jelas.
- mencari kesenangan (non rational buying). Aspek ini menunjukkan bahwa orang membeli sesuatu semata-mata untuk kesenangan bukan didasarkan atas kebutuhan.
Demikian penjelasan berkaitan dengan beberapa faktor dan aspek yang mempengaruhi perilaku konsumtif dari konsumen.
Semoga bermanfaat.