Sidik Jari (Fingerprint) : Pengertian, Karakteristik, Klasifikasi, Dan Teknik Pembacaan Sidik Jari, Serta Tahap Pengenalan Sistem Sidik Jari (Fingerprint)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Sidik Jari. Sidik jari merupakan identitas diri seseorang yang bersifat alamiah, tidak berubah, dan tidak sama pada setiap orang. Pola sidik jari ditentukan secara genetis oleh beberapa gen (poligenik), sehingga tidak ada pola sidik yang sama antara satu orang dengan yang lainnya (individuality).

Secara umum, sidik jari atau "fingerprint" dapat diartikan sebagai garis-garis atau guratan-guratan epidermis yang terdapat di kulit ujung jari tangan seseorang. Peter Komarinski, dalam "Automated Identification Fingerprint System", menyebutkan bahwa sidik jari adalah sebuah biometric yang telah digunakan secara sistematik untuk identifikasi selama 100 tahun yang telah diukur, diduplikasi dan diperiksa secara ekstensif, sebuah biometric yang tidak berubah dan relatif mudah untuk diambil.

Pengertian lain menyebutkan bahwa sidik jari merupakan hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki ;
  • kulit telapak tangan adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari.
  • kulit telapak kaki adalah kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.

Ilmu yang mempelajari tentang sidik jari disebut dengan dermatoglifi, yang secara luas membahas guratan epidermis yang terdapat di permukaan palmar dan plantar. Guratan epidermis pada perempuan lebih halus dibandingkan pada laki-laki. Semakin orang bertambah usia, maka akan menyebabkan kendurnya tegangan dermis yang berakibat guratan tidak tampak jelas.

Sedangkan identifikasi sidik jari dikenal dengan daktiloskopi, yaitu ilmu yang mempelajari sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali identitas orang dengan cara mengamati garis yang terdapat pada guratan garis jari tangan dan telapak kaki. Sidik jadi menjadi teknologi yang dianggap cukup handal, karena terbukti relatif akurat, aman, mudah dan nyaman untuk dipakai sebagai identitas, jika dibandingkan dengan sistem biometri yang lainnya seperti retina mata/DNA.


Karakteristik Sidik Jari. Sidik jari memiliki karakteristik tertentu, sehingga memudahkan dan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi sebagai alat identifikasi. Karakteristik sidik jari dimaksud adalah :
  • perennial nature, maksudnya guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada kulit manusia seumur hidup.
  • immutability, maksudnya sidik jari seseorang tidak pernah berubah, kecuali mendapat kecelakaan yang serius.
  • individuality, maksudnya pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang.


Klasifikasi Sidik Jari. Sidik jari dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian. Menurut Sir Francis Galton, pola guratan (sidik jari) berdasarkan jumlah triradius diklasifikasikan dalam tiga bentuk, yaitu :

1. Arch (Garis Melengkung).
Arch adalah garis-garis sejajar dan melengkung seperti busur. Pola arch dapat dibedakan menjadi dua macam :
  • plain arch atau simple arch, merupakan arch yang tidak memiliki triradius. Rangkaian guratan berjalan paralel dari satu sisi ke sisi lain tanpa membuat lengkungan yang curam.
  • tented arch, merupakan arch yang memliki satu triradius di aksis tengah distal phalanx. Guratan distal dari triradius biasanya mengarah lurus ke puncak distal phalanx dan guratan lainnya membentuk lengkungan yang meninggi sehingga terbentuk pola seperti tenda (tent).

2. Loop (Garis Melingkar).
Loop adalah alur garis-garis sejajar. Loop terbagi menjadi dua macam, yaitu :
  • loop tangan, yang meliputi loop radial dan loop ulnar.
  • loop kaki, yang meliputi loop tibial dan loop fibular.

3. Whorl (Pusaran).
Whorl adalah pola berbentuk garis-garis pusaran yang memutar. Pola whorl dapat dibedakan menjadi empat macam :
plain whorl atau concentric whorl, merupakan whorl yang berbentuk oval atau konsentris.
double loop, merupakan dua loop yang terpisah dan keduanya berbentuk spiral mengelilingi inti dengan arah yang berlawanan.
central pocket loop whorl, merupakan loop yang di dalamnya terdapat whorl yang lebih kecil.
accidental whorl, merupakan pola yang kompleks dan tidak dapat diklasifikasikan ke dalam subtipe di atas.


Teknik Pembacaan Sidik Jari. Scanning sidik jari dilakukan dengan menggunakan module finger print. Hasil scanning lalu disimpan dalam format digital pada saat registrasi atau enrollment pendaftaran sidik jari. Sensor sidik jari mempunyai beberapa teknik pembacaan sidik jari, diantaranya adalah :

1. Optis.
Dalam teknik ini, pola sidik jari direkam atau discan dengan teknik menggunakan cahaya. Alat perekam (fingerprint scanner) yang digunakan adalah berupa kamera digital. Tempat untuk meletakkan ujung jari disebut permukaan sentuh (scan area). Dibawah scan area, terdapat lampu atau pemancar cahaya yang menerangi permukaan ujung jari. Hasil pantulan cahaya dari ujung jari ditangkap oleh penerima yang selanjutnya menyimpan gambar sidik jari tesebut kedalam memori module fingerprint.

2. Ultra Sonik.
Dalam teknik ini, digunakan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan epidermal kulit. Suara frekuensi tinggi tersebut dibuat dengan menggunakan tranducer piezoelectric. Setelah itu, pantulan energi tersebut ditangkap menggunakan alat yang sejenis. Pola pantulan ini dipergunakan untuk menyusun citra sidik jari yang dibaca.

3. Kapasitant.
Dalam teknik ini, digunakan cara pengukuran kapasitant untuk membentuk citra sidik jari scan area berfungsi sebagai lempeng kapasitor, dan kulit ujung jari berfungsi sebagai lempeng kapasitor lainnya. Karena adanya ridge (gundukkan) dan valley (lembah) pada sidik jari, maka kapasitas dari kapasitor masing-masing orang berbeda. Kelemahan ini adalah adanya listrik statis pada tangan. Untuk menghilangkan listrik statis ini, tangan harus digrounding.

4. Thermal.
Dalam teknik ini, digunakan perbedaan suhu antara ridge (gundukan) dengan valley (lembah) sidik jari untuk mengetahui pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan menggosokkan ujung jari (swap) ke scan area. Bila ujung jari hanya diletakkan saja, dalam waktu singkat, suhunya akan sama karena adanya prses keseimbangan.


Tahap Pengenalan Sistem Sidik Jari. Terdapat beberapa tahap dalam sistem pengenalan sidik jari, yaitu :

1. Acquisition Image.
Tahap pertama dalam sistem pengenalan sidik jari adalah pengambilan gambar sidik jari. Pada zaman dahulu, sidik jari didapatkan dengan menempelkan jari ke tinta kemudian ditempelkan ke atas kertas. Tetapi, pada zaman sekarang banyak sensor yang tersedia untuk mendapatkan gambar sidik jari. Sensor membuat proses pengambilan gambar sidik jari menjadi lebih mudah karena hanya membutuhkan sentuhan dari sidik jari di atas sensor dan tidak melibatkan tinta sama sekali.

2. Preprocessing.
Sebuah gambar sidik jari yang ideal harus memiliki ridge dan valley yang bergerak dengan arah yang konstan. Tetapi dalam kenyataannya, karena kondisi kulit, sensor noise¸ penekanan sidik jari yang tidak tepat, dan sebagian besar dari gambar sidik jari memiliki kualitas yang buruk. Oleh karena itu dibutuhkan algoritma preprocessing atau enhancement. Hasil dari algoritma pemrosesan sidik jari dapat berupa gambar grayscale atau gambar binary tergantung pada algoritmanya.

3. Feature Extraction.
Sidik jari memiliki informasi-informasi dalam bentuk struktur garis, yang disebut ridges dan valleys. Proses ekstraksi fitur adalah proses untuk mengeluarkan ridges dan valleys pada sidik jari sehingga dapat digunakan pada tahap selanjutnya.

4. Feature Matching.
Sebuah algoritma pencocokan sidik jari membandingkan dua sidik jari yang diberikan dan mengembalikan nilai kecocokan. Hanya sebagian kecil algoritma pencocokan bekerja langsung pada gambar sidik jari dengan tipe grayscale. Tetapi sebagian besar membutugkan representasi sidik jari yang lebih baik yang dihasilkan dari tahap ekstraksi fitur. Algoritma ekstraksi fitur dan pencocokan sidik jari biasanya memiliki kesamaan baik untuk masalah verifikasi dan identifikasi sidik jari.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian sidik jari (fingerprint), karakteristik, klasifikasi, dan teknik pembacaan sidik jari, serta tahap pengenalan sistem sidik jari (fingerprint).

Semoga bermanfaat.