Amanah : Pengertian, Unsur, Indikator, Dan Bentuk Amanah

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Amanah. Rasulullah SAW bersabda :

"Serahkan amanah kepada orang yang telah mengamanahi kamu dan jangan kamu mengkhianati orang yang mengkhianati kamu." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

Secara etimologis, istilah amanah berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk mashdar dari "amina- amānatan" yang berarti jujur atau dapat dipercaya. Sedangkan secara terminologi, amanah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dipercayakan kepada manusia, baik yang menyangkut hak dirinya, hak orang lain, maupun hak Allah. Amanah berkaitan erat dengan akhlak, yaitu :
  • kejujuran.
  • kesabaran.
  • keberanian (untuk menjalankan amanah, diperlukan suatu keberanian dan ketegasan).

Suatu amanah yang diserahkan kepada seseorang, jika dilaksanakan dengan baik maka akan mendapatkan banyak kebaikan. Sebaliknya, jika amanah dikhianati atau tidak dijalankan sebagaimana mestinya maka akan menghasilkan banyak keburukan.

Selain itu, pengertian amanah juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Hamzah Ya’qub, dalam "Etika Islam : Pembinaan Akhlaqul Karimah", berpendapat bahwa amanah adalah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan (tsiqah), dan kejujuran.
  • Sudarsono, dalam "Kamus Agama Islam", berpendapat bahwa amanah adalah suatu sifat dan sikap pribadi yang setia, tulus hati dan jujur di dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya berupa harta benda, rahasia, maupun tugas dan kewajiban.


Dalam Al Quran, istilah amanah memiliki beberapa makna, yaitu :

1. Larangan menyembunyikan kesaksian atau keharusan memberikan kesaksian yang benar.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Baqarah : 283, yang artinya :

"Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."


2. Keadilan atau pelaksanaan hukum secara adil (amanah antar manusia).
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An Nisaa : 58, yang artinya :

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."


3. Berkaitan dengan sifat khianat.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Anfal : 27, yang artinya :

"Hai orang-orang beriman, mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."


4. Sifat manusia yang mampu memelihara stabilitas rohaninya.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Ma’arij : 32, yang artinya :

"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya."


5. Mengandung pengertian sangat luas sebagai tugas keagamaan maupun kemanusiaan.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Ahzab : 72, yang artinya :

  • "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh."

Baca juga : Pengertian Ghibah

Unsur Amanah. Terdapat empat unsur yang membentuk suatu amanah, yaitu :
  • menjaga hak Allah dan rasul-Nya.
  • menjaga hak sesama manusia.
  • menjauhkan dari sifat abai dan berlebihan, maksudnya adalah amanah memang harus disampaikan dalam kondisi tepat, tidak ditambahi atau dikurangi
  • mengandung sebuah pertanggung-jawaban


Indikator Amanah. Terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai indikator dari sifat amanah, yaitu :

1. Jujur.
Sifat jujur berarti berani mengungkapkan sesuatu apa adanya tanpa dibuat-buat ataupun ditambah-tambahkan. Orang yang jujur sudah pasti memiliki sifat amanah. Kejujuran menjadi hal utama yang sudah seharusnya dimiliki oleh setiap manusia. Jika memiliki sifat jujur, maka seseorang akan mudah dipercaya orang lain.

2. Dapat dipercaya.
Dapat dipercaya menjadi salah satu ciri amanah. Ketika seseorang selalu jujur, maka hal ini dapat meningkatkan rasa kepercayaan dari orang lain. Begitupun sebaliknya, ketika seseorang suka berkata bohong, maka orang lain tidak akan percaya kepadanya.

3. Tanggung jawab.
Tanggung jawab dapat diartikan sebagai sikap dan tindakan seseorang di dalam menerima sesuatu sebagai amanah dengan melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.

4. Tepat janji.
Sikap amanah dan tepat janji, adalah dua sifat yang saling berkaitan, apabila ada amanah pasti ada sikap menepati janji, jika satu sifat hilang maka hilang pula yang lain. Seseorang dikatakan amanah apabila ia mampu menepati janji dan ucapannya di hadapan orang lain.


Bentuk Amanah. Dalam Islam, amanah dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :

1. Amanah Fitrah.
Amanah fitrah merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan oleh umat manusia karena kodratnya sebagai khalifah di muka bumi. Amanah fitrah menunjukkan bahwa Allah sudah menjadikan fitrah manusia untuk senantiasa cenderung kepada kebenaran, tauhid, dan kebaikan. Oleh karenanya, amanah fitrah sejalan dengan aturan Allah yang berlaku di alam semesta. Meski demikian, adanya amanah fitrah bukan menjadi jaminan bahwa setiap manusia akan selalu berada dalam kebaikan dan kebenaran karena manusia diberi akal sekaligus hawa nafsu dan berbagai penyakit hati. Hal itulah yang menyebabkan manusia harus memperjuangkan amanah fitrah agar tetap menjadi kekuatan dalam menegakkan kebenaran.

2. Amanah Taklif Syar’i.
Amanah taklif syar’i merupakan amanah yang diembankan oleh syari’at. Amanah ini menjadi ketaatan seseorang terhadap syariatnya atau dengan kata lain sebagai batu ujian kehambaan seseorang kepada Tuhannya.

Baca juga : Pengertian Qanaah

Amanah merupakan wujud dari muraqabatullah yang artinya merasa selalu diawasi oleh Allah. Sifat muraqabah akan menjadi sistem control yang kuat sehingga seseorang yang diberi amanah tidak akan berbuat semaunya. Ketika sifat muraqabah sudah tertanam pada jiwa seseorang, maka dalam kondisi apapun, ia akan tetap berjalan di atas aturan main yang ada.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian amanah, elemen, indikator, dan bentuk amanah.

Semoga bermanfaat.