Kerja Sama Tim (Teamwork) : Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Jenis Kerja Sama Tim (Teamwork)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Kerja Sama Tim. Untuk perkembangan dan kemajuan suatu organisasi dibutuhkan suatu kerja sama yang solid dan baik di antara para anggota organisasi tersebut. Tidak hanya dalam dunia kerja, suatu kerja sama juga dibutuhkan dalam hubungan sosial. Kerja sama yang terjalin dengan baik, akan mempermudah dan memperlancar setiap pekerjaan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Secara umum, kerja sama tim atau "teamwork" dapat diartikan sebagai sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Kerjasama tim dapat terwujud dalam individu-individu yang bekerja bersama dalam lingkungan yang kooperatif untuk mencapai tujuan bersama melalui berbagi pengetahuan dan keterampilan. Dalam pelaksanaan kerja sama tim harus tercapai keuntungan bersama, maksudnya adalah kerja sama tim akan dapat terwujud, apabila semua pihak yang terlibat di dalamnya memperoleh manfaat dari kerja sama yang dilakukan.

Michael West, dalam "Kerja Sama yang Efektif", menyebutkan bahwa suatu kerja sama tim dapat diukur berdasarkan beberapa indikator sebagai berikut :
  • tanggung jawab, yaitu secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan, yaitu dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerja sama yang baik. 
  • saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga maupun pikiran akan terciptanya kerja sama. 
  • pengerahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan mengerahkan kemampuan masing-masing anggota tim secara maksimal, kerja sama akan lebih kuat dan berkualitas


Selain itu, pengertian kerja sama tim juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
  • Mary Parker Follet, dalam "Manajemen", menyebutkan bahwa kerja sama tim adalah proses psikologis, perilaku dan mental dari anggota tim dalam berkolaborasi satu dengan yang lain dalam melaksanakan tugas dan upaya mencapai tujuan. 
  • Richard L. Hughes, dalam "Leadership", menyebutkan bahwa kerja sama tim  adalah kumpulan orang-orang yang mampu bekerja sama dalam sebuah tim, setiap orang memiliki derajat yang sama dan penting dalam organisasi. Setiap individu berhubungan dengan individu lain melalui seorang pemimpin yang ditetapkan. 
  • D.W. Johnson dan R.T. Johnson, dalam "Learning Together and Alone", menyebutkan bahwa kerja sama tim adalah kolaborasi individu untuk bekerja sama mencapai tujuan yang ditentukan. pendekatan multidimensional yang ditandai dengan serangkaian perilaku adaptif, kognisi dan sikap yang berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.


Ciri-Ciri Kerja Sama Tim. Menurut Widiastuti, dalam  "Pengaruh Komunikasi, Motivasi, Kerjasama Tim Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan", yang dimuat dalam  Jurnal ManajemenVolume : 5 (1), menyebutkan bahwa  suatu kerja sama tim memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • tujuan yang sama. Tim yang efektif memiliki tujuan dan semua anggota tim tahu benar tujuan yang hendak dicapai organisasi. 
  • antusiasme yang tinggi. Antusiasme tinggi bisa dibangkitkan jika kondisi kerja juga menyenangkan. Anggota tim tidak merasa takut menyatakan pendapat, mereka juga diberi kesempatan untuk menunjukkan keahlian mereka dengan menjadi diri sendiri, sehingga kontribusi yang mereka berikan juga bisa optimal. 
  • peran dan tanggung jawab yang jelas. Setiap anggota tim harus mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing yang jelas. Tujuannya adalah agar mereka tahu kontribusi apa yang bisa mereka berikan untuk menunjang tercapainya tujuan bersama yang telah ditentukan sebelumnya. 
  • komunikasi yang efektif. Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar anggota di dalam tim. 
  • resolusi konflik. Dalam mencapai tujuan mungkin saja ada konflik yang harus dihadapi. Jika terjadi konflik, jangan didiamkan ataupun dihindari tapi perlu segera dikendalikan. 
  • shared power. Tiap anggota tim perlu diberikan kesempatan untuk menjadi "pemimpin", menunjukkan "kekuasaannya" di bidang yang menjadi keahlian dan tanggung jawab mereka masing-masing. Sehingga mereka merasa ikut bertanggung jawab untuk kesuksesan tercapainya tujuan bersama.


Jenis Kerja Sama Tim. Menurut M.T.E. Hariandja, dalam "Perilaku Organisasi", menyebutkan bahwa kerja sama tim dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu :
  • problem solving team, adalah sebuah tim yang dibentuk untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam upaya memperbaiki produktivitas. Pada dasarnya, kegiatan tim ini adalah mengidentifikasikan berbagai masalah, mendiskusikan bagaimana memecahkan masalah tersebut dan melakukan tindakan untuk memperbaiki. Anggota tim biasanya berasal dari satu departemen yang beranggotakan kurang lebih sepuluh orang yang melakukan pertemuan rutin setiap minggu.
  • self managed team, adalah sebuah tim yang dimaksudkan untuk memperbaiki produktivitas dengan memberikan kewenangan pada kelompok untuk mengatur kerja mereka, misalnya menjadwal kerja, menentukan metode kerja, mengawasi anggota, memberi reward dan hukuman bagi anggota dan merekrut anggota. Keanggotaan ini biasanya berasal dari satu departemen yang melakukan tugas yang sama.
  • cross functional team, adalah sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus, misalnya pengembangan produk baru atau perencanaan dan perubahan sistem kompensasi. Anggota tim ini berasal dari berbagai departemen yang memiliki keahlian dan orientasi yang berbeda yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

Richard L. Daft, dalam "Manajemen", menyebutkan bahwa kerja sama tim dapat dikelompokkan menjadi enam jenis, yaitu :
  • tim formal, adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi formal. 
  • tim vertikal, adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal. 
  • tim horizontal, adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat hierarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang berbeda. 
  • tim dengan tugas khusus, adalah sebuah tim yang dibentuk di luar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus. 
  • tim mandiri, adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang anggota terpilih. 
  • tim pemecahan masalah, adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12 karyawan yang dibayar per-jam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.

Sedangkan Kaswan, dalam "Ilmu Komunikasi Perspektif, Proses, dan Konteks", mengelompokkan kerja sama tim menjadi empat jenis , yaitu :
  • Networking (Jejaring)Networking  merupakan sebagai pertukaran informasi atau jasa antar individu, kelompok, atau institusi terutama agar dapat mengembangkan hubungan bisnis yang produktif. Dalam istilah yang sederhana, jejaring hanyalah tindakan berbagi informasi untuk keuntungan bersama. 
  • Coordination (Koordinasi)Coordination merupakan sinkronisasi dan integrasi aktivitas, tanggung jawab, kendali, kontrol, atau pengawasan untuk memastikan penggunaan sumber daya secara efisien agar bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
  • Cooperation (Kerja Sama)Cooperation merupakan rencana sukarela dimana dua atau tiga entitas/ orang terlibat dalam pertukaran yang saling menguntungkan sebagai pengganti berkompetisi. Dalam istilah sederhana, kerjasama memadukan ciri-ciri koordinasi dengan berbagi sumber daya. 
  • Collaboration (Teamwork). Collaboration merupakan bekerja sama sebagai tim, berkembang atas dasar kerja sama, mengusulkan dan menilai ide-ide kreatif baru, dan berkomunikasi satu sama lain dalam lingkungan yang terbuka dan menghargai. Kolaborasi ialah tentang tujuan bersama tim, bukan tujuan individual para anggotanya.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kerja sama tim (teamwork), ciri-ciri dan  jeniskerja sama tim (teamwork).

Semoga bermanfaat.