Teori Pertumbuhan Ekonomi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Menurut Sadono Sukirno, pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkembangan apabila tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa sebelumnya. 

Untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, ada beberapa teori tentang pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh para ahli. Teori-teori pertumbuhan ekonomi  tersebut adalah sebagai berikut : 

1. Teori Klasik.
Teori pertumbuhan ekonomi klasik berkembang pada abad ke-17, dengan tokoh utamanya adalah Adam Smith dan David Ricardo. Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik, ada 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu :
  • jumlah penduduk dalam suatu negara.
  • jumlah barang/produk dalam suatu negara.
  • luas tanah dan kekayaan alam yang dimiliki oleh suatu negara.
  • tingkat teknologi yang digunakan oleh negara tersebut.

Teori pertumbuhan ekonomi menurut :

A. Adam Smith.
Menurut Adam Smith, proses pertumbuhan ekonomi terdiri dari dua aspek utama, yaitu :

a. Pertumbuhan Output Total.
Jika pasar tidak tumbuh secepat pertumbuhan modal, maka tingkat keuntungan akan merosot dan akibatnya akan mengurangi semangat para pemilik modal untuk melakukan investasi. Terdapat tiga unsur pokok dalam sistem produksi, yaitu :
  • tersedianya sumber daya alam yang menjadi batas maksimum bagi pertumbuhan ekonomi.
  • sumber daya manusia (jumlah penduduk) dalam proses pertumbuhan output akan beradaptasi dengan kebutuhan  tenaga kerja dari suatu masyarakat.
  • persediaan barang modal termasuk di dalamnya adalah unsur produksi sebagai penentuan tingkat output dan berperan dalam proses pertumbuhan output.

b. Pertumbuhan Penduduk.
Jumlah penduduk akan meningkat apabila standar upah yang berlaku lebih tinggi dari standar upah subsistem. Begitu juga sebaliknya jumlah penduduk akan menurun apabila standar upah lebih rendah dibandingkan dengan standar upah subsistem. Tingkat upah yang tinggi dan meningkat apabila cepatnya pertumbuhan akan permintaan tenaga kerja dari pada penawaran tenaga kerja. Namun penentu dari permintaan tenaga kerja adalah bergantung pada persediaan barang modal dan tingkat output masyarakat. Dengan kata lain, laju pertumbuhan barang modal dan laju pertumbuhan output menentukan laju pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja.

B. David Ricardo.
David Ricardo berpendapat bahwa dengan adanya kemajuan teknologi dan akumulasi modal yang cukup maka peningkatan produktivitas tenaga kerja akan tercapai, sehingga pertumbuhan ekonomi akan terjadi. Gagasan David Ricardo yang terkenal adalah 'the law of diminishing return', yang berisi tentang bagaimana penurunan produk marginal karena terbatasnya jumlah tanah sehingga mempengaruhi pertumbuhan penduduk atau tenaga kerja.

2. Teori Neoklasik.
Sama halnya teori klasik, teori neoklasik juga berpandangan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu :
  • jumlah penduduk dalam suatu negara.
  • jumlah barang/produk dalam suatu negara.
  • luas tanah dan kekayaan alam yang dimiliki oleh suatu negara.
  • tingkat teknologi yang digunakan oleh negara tersebut.

Tokoh utama dari teori neoklasik adalah Joseph A. Schumpeter, Robert Solow,  Harrod dan Domar. Pertumbuhan ekonomi menurut : 
  • Joseph A. Schumpeter. Berpendapat bahwa dasar dari proses pertumbuhan ekonomi adalah  proses inovasi yang dilakukan oleh para inovator dan wirausahawan. Tanpa adanya inovasi tidak ada pertumbuhan ekonomi.
  • Robert Sollow. Seorang peraih Nobel di bidang ilmu ekonomi pada tahun 1987.  Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan output yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama, yaitu modal dan tenaga kerja.
  • Harrod dan Dumar. Berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi akan terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal produktivitas tenaga kerja.

3. Teori Historis.
Teori petumbuhan ekonomi historis berkembang di Jerman. Kemunculan teori ini adalah sebagai reaksi terhadap pandangan kaum klasik yang menyatakan bahwa  pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat dengan revolusi industri. Menurut teori historis, bahwa pertumbuhan ekonomi dilakukan secara bertahap. Tokoh dari teori historis adalah Frederich List, Karl Bucher, Bruno Hilderbrand, Warner Sombart, dan Walt Whitmen Rostow. 

Teori pertumbuhan ekonomi menurut :

a. Frederich List.
Menurut Frederich List, pertumbuhan ekonomi merupakan tingkatan-tingkatan yang dikenal sebagai 'Stuffen theorien' atau teori tangga. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu :
  • Masa berburu dan mengembara. Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia sangat berganntung pada pemberian alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
  • Masa berternak dan bertanam. Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup menetap. Mereka bermata pencaharian bercocok tanam dan berternak.
  • Masa bertani dan kerajinan. Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara tanaman yang mereka tanam. Kerajinan  hanya merupakan pekerjaan sampingan.
  • Masa kerajinan, industri, dan perdagangan. Pada masa ini kerajinan sudah bukan sebagai usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk dijual ke pasar, sehingga industri berkembang dari industri kerajinan menjadi industri besar.

b. Karl Bucher.
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditempuh dengan melewati empat  tahapan yaitu :
  • produksi untuk kebutuhan sendiri (rumah tangga tertutup).
  • perekonomian sebagai wujud perluasan pertukaran produk di pasar (rumah tangga kota).
  • perekonomian nasional berperan penting dalam perdagangan (rumah tangga negara).
  • kegiatan perdagangan yang telah meluas hingga melintasi batas negara (rumah tangga dunia).

c. Bruno Hilderbrand.
Bruno Hilderbrand melihat pertumbuhan ekonomi masyarakat dari perkembangan alat tukar menukarnya, yaitu :
  • masa tukar menukar secara barter.
  • masa tukar menukar dengan uang.
  • masa tukar menukar dengan kredit.

d. Warner Sombart
Menurut Warner Sombart, pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dibagi menjadi tiga tingkatan , yaitu :
  1. Masa perekonomian tertutup. Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
  2. Masa kerajinan dan pertukangan. Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, akibat perkembangan dari peradaban.
  3. Masa kapitalis. Pada masa ini, muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis membutuhkan para pekerja (buruh). Produksi yang dilakukan tidak lagi hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi sudah bertujuan mencari untung.

Warner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa, yaitu :
  • tingkat prakapitalis, memiliki ciri-ciri kehidupan masyarakat masih statis, bersifat kekeluargaan, bertumpu pada sektor pertanian, bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, dan hidup secara kelompok.
  • tingkat kapitalis, memiliki ciri-ciri kehidupan masyarakat sudah dinamis, bersifat individual, adanya pembagian pekerjaan, dan terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan.
  • tingkat kapitalis raya, memiliki ciri-ciri usahanya semata-mata mencari keuntungan, muncul kaum kapitalis yang memiliki alat produksi, produksi dilakukan secara massal dengan alat yang modern, perdagangan mengarah pada sistem monopoli, dan dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh.
  • tingkat kapitalis akhir, memiliki ciri-ciri munculnya aliran sosialisme, adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi, dan mengutamakan kepentingan bersama.

e. Walt Whitmen Rostow.
W.W. Rostow menggunakan pendekatan sejarah dalam menjabarkan bagaimana proses perkembangan atau pertumbuhan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Menurut W.W. Rostow, proses pertumbuhan ekonoi di masyarakat berlangsung melalui beberapa tahapan, yaitu :
  • masyarakat tradisional (traditional society), merupakan masyarakat yang mempunyai struktur perkembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas, belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai.
  • tahap prasyarat tinggal landas (praconditions for take off), merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi di mana masyarakat sedang berada dalam proses transisi dan sudah mulai menerapkan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik pertanian atau industri.
  • tahap tinggal landas (take off), merupakan interval waktu yang dibutuhkan untuk mendobrak penghalang-penghalang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
  • tahap menuju kedewasaan (maturity), merupakan perkembangan terus menerus di mana perekonomian tumbuh secara teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern, investasi efektif, dan tabungan meningkat dengan cepat. 
  • tahap konsumsi tinggi (high mass consumption), merupakan masa di mana sektor industri memimpin bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi, pendapatan riil perkapita selalu meningkat sehingga sebagian besar  masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang terlampaui kebutuhan dasarnya.

Demikian penjelasan berkaitan dengan teori pertumbuhan ekonomi.

Semoga bermanfaat.