Modal Kerja (Working Capital) : Penggunaan Dan Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja, Serta Pentingnya Manajemen Modal Kerja Perusahaan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Modal kerja atau "working capital" merupakan modal atau dana yang diperlukan untuk membiayai seluruh operasional suatu perusahaan. Modal kerja juga dapat diartikan sebagai keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan sebagai investasi yang ditanamkan atau untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. 

Menurut Kasmir, dalam bukunya yang berjudul "Analisis Laporan Keuangan", dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan modal kerja adalah modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.


Penggunaan Modal Kerja. Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan pada jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Akan tetapi, penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan perubahan jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Kasmir, modal kerja biasanya digunakan oleh perusahaan untuk pengeluaran sebagai berikut :
  • membayar gaji atau upah karyawan, serta biaya operasional perusahaan lainnya.
  • pembentukan dana.
  • pembelian aktiva tetap, seperti tanah, bangunan, mesin, dan kendaraan.
  • pembelian bahan baku, produk atau barang dagangan.
  • menutup kerugian yang disebabkan oleh penjualan surat-surat berharga perusahaan.

Sedangkan menurut Sofyan Safri Harahap, dalam bukunya yang berjudul "Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan", menyebutkan bahwa pemakaian atau penggunaan dana perusahaan dimaksudkan untuk :
  • penurunan utang, seperti penggunaan dana untuk pembayaran utang.
  • penurunan modal, seperti pembelian treasury stock.
  • penambahan aset, seperti pembelian atau perolehan aset.
 

Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi modal kerja suatu perusahaan. Menurut Kasmir, modal kerja suatu perusahaan bergantung pada beberapa faktor sebagai berikut :
  • jenis perusahaan. Kebutuhan modal kerja bergantung pada jenis dan sifat dari usaha yang dijalankan perusahaan.
  • waktu produksi. Terdapat hubungan langsung antara jumlah modal kerja dan jangka waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang yang akan dijual pada pembeli. Makin lama waktu yang diperlukan untuk memperoleh barang, maka jumlah modal kerja yang diperlukan akan semakin besar.
  • syarat kredit. Kebutuhan modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh syarat pembelian dan penjualan. Makin banyak diperoleh syarat kredit untuk membeli bahan dari pemasok maka lebih sedikit modal kerja yang ditanam dalam persediaan. Sebaliknya, makin longgar syarat kredit yang diberikan pada pembeli maka akan lebih banyak modal kerja yang ditanam dalam piutang.
  • tingkat perputaran persediaan. Makin cepat persediaan berputar maka akan makin kecil modal kerja yang diperlukan. Pengendalian persediaan yang efektif diperlukan untuk memelihara jumlah, jenis, dan kualitas barang yang sesuai dan mengatur investasi dalam persediaan. Di samping itu biaya yang berhubungan dengan persediaan juga berkurang.

Sedangkan menurut S. Munawir, dalam bukunya yang berjudul "Analisa Laporan Keuangan", menjelaskan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi modal kerja adalah sebagai berikut :
  • sifat atau jenis perusahaan. Kebutuhan modal kerja tergantung pada jenis dan sifat dari usaha  yang dijalankan oleh suatu perusahaan. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa membutuhkan modal kerja yang relatif lebih kecil dibandingkan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri.
  • waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang yang akan dijual. Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan jangka waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang yang akan dijual.
  • syarat pembelian dan penjualan. Syarat pembelian barang dagangan atau bahan baku akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja. Syarat kredit pembelian yang menguntungkan akan memperkecil kebutuhan uang kas yang harus ditanamkan dalam persediaan dan sebaliknya. Selain itu, modal kerja juga dipengaruhi syarat penjualan. Semakin lunak kredit (jangka kredit lebih panjang) yang diberikan kepada langganan akan besar kebutuhan modal kerja yang harus ditanamkan dalam piutang.
  • tingkat perputaran persediaan. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka jumlah modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan (barang) akan semakin rendah. Untuk dapat mencapai tingkat perputaran yang tinggi, maka harus diadakan perencanaan dan pengawasan persediaan yang efisien.
  • tingkat perputaran piutang. Kebutuhan modal kerja juga dapat dipengaruhi oleh jangka waktu penagihan piutang. Apabila piutang terkumpul dalam waktu singkat atau pendek berarti kebutuhan akan modal kerja semakin rendah atau kecil. Untuk meningkatkan perputaran piutang yang tinggi diperlukan pengawasan piutang yang efektif dan kebijakan yang tepat berhubungan dengan perluasan kredit, syarat kredit penjualan, maksimum kredit bagi pelanggan serta penagihan piutang.
  • volume penjualan. Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan. Jika tingkat penjualan tinggi maka modal kerja yang dibutuhkan relatif tinggi, sebaliknya bila penjualan rendah maka modal kerja yang dibutuhkan juga rendah. 
  • faktor musim dan siklus. Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja. Perusahaan yang dipengaruhi oleh musim membutuhkan jumlah modal kerja yang relatif pendek. Modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan barang berangsur-angsur meningkat dalam bulan-bulan menjelang puncak penjualan.

Baca juga : Urusan Perusahaan

Pentingnya Manajemen Modal Kerja. Untuk menjaga ketersediaan modal kerja sehingga aktivitas kegiatan perusahaan dapat terus berlangsung, dibutuhkan adanya suatu manajemen modal kerja. Menurut Mohammad Muslich, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Keuangan Modern", menyebutkan bahwa manajemen modal kerja yang terkait dengan manajemen aktiva lancar dan pasiva lancar, memiliki beberapa makna penting bagi perusahaan ;
  • modal ini menunjukkan seberapa besar investasi perusahaan dalam aktiva lancar dan klaim perusahaan yang diwakili utang lancar.
  • piutang barang ini sensitif dengan tingkat penjualan dan produktivitas dalam aktiva likuid.

Kenapa manajemen modal kerja penting bagi suatu perusahaan ? Manajemen modal kerja penting bagi perusahaan dikarenakan manajemen modal kerja memiliki tujuan sebagai berikut :
  • memenuhi kebutuhan profitabilitas perusahaan.
  • memenuhi kewajiban tepat waktu jika mempunyai kecukupan modal.
  • melindungi perusahaan jika terjadi masalah pada modal kerja yang dikarenakan adanya penurunan nilai aktiva lancar.
  • perusahaan bisa mendapatkan tambahan dana dari pihak kreditur, jika rasio keuangan memenuhi persyaratan.
  • penggunaan aktiva lancar dapat dimaksimalkan untuk dapat meningkatkan laba dan penjualan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan penggunaan dan faktor yang mempengaruhi modal kerja, serta pentingnya manajemen modal kerja perusahaan.

Semoga bermanfaat.