Sistem Manajemen Sentralisasi : Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, Kelebihan Serta Kekurangan Sistem Manajemen Sentralisasi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Istilah sentralisasi tidak hanya dikenal dalam bidang pemerintahan saja, dalam bidang manajemen-pun juga dikenal istilah sentralisasi. Secara umum, pengertian tentang sentralisasi dapat dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan sentralisasi adalah penyatuan segala sesuatu ke suatu tempat (daerah dan lain sebagainya) yang dianggap sebagai pusat; penyentralan; pemusatan. 

Pengertian Sistem Manajemen Sentralisasi
. Sistem manajemen sentralisasi atau organisasi terpusat merupakan pemusatan kekuasaan, wewenang, dan kendali pada sejumlah manajer perusahaan di pusat atau pada pimpinan perusahaan. Adanya sentralisasi ini segala kekuasaan untuk perencanaan, perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan berada di tangan manajemen tingkat atas dalam suatu struktur organisasi. Dengan kata lain, semua kekuasaan dalam suatu perusahaan terkonsentrasi pada sekelompok orang tertentu, sedangkan anggota-anggota yang lain hanya menerima perintah dan bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan. Semua kebijakan dan keputusan penting dibuat dan diputuskan oleh eksekutif tingkat tinggi saja.


Ciri-Ciri Sistem Manajemen Sentralisasi. Terdapat beberapa ciri dari penerapan manajemen sentralisasi dalam suatu perusahaan, yaitu :
  • terjadi pemusatan seluruh wewenang pada manajemen tingkat atas.
  • segala hal yang berkaitan dengan proses perencanaan, perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan ditangani oleh manajemen tingkat atas.
  • proses pengambilan keputusan lebih mudah dan cepat karena ditentukan oleh manajemen tingkat atas.
  • adanya keseragaman dalam prosedur dan kebijakan dalam suatu perusahaan.
  • adanya kemudahan dalam koordinasi karena rantai komando dipegang oleh manajemen tingkat atas.
  • kebijakan umum yang diambil lebih mudah diimplementasikan terhadap seluruh unit atau sub unit dalam suatu perusahaan.
 

Tujuan Sistem Manajemen Sentralisasi. Pada umumnya, sistem manajemen sentralisasi hanya efektif dan berhasil jika diterapkan pada perusahaan yang berskala kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan skala kecil aktivitas operasionalnya terbatas. Selain itu, sistem manajemen sentralisasi juga akan efektif dalam pengambilan keputusan-keputusan yang sifatnya darurat.

Beberapa tujuan diterapkannya sistem manajemen sentralisasi adalah sebagai berikut :
  • memfasilitasi kepemimpinan pribadi. Berkembang atau tidaknya suatu perusahaan sangat bergantung pada faktor kepemimpinan serta koordinasi dan pengawasan. Dalam kondisi tersebut dibutuhkan seorang pemimpin yang dinamis dan visioner. Ketika semua kekuasaan dalam perencanaan, perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan tersentralisasi, kepemimpinan pribadi dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang efektif dan tindakan yang cepat.
  • meningkatkan koordinasi. Sistem manajemen sentralisasi bertindak sebagai penghubung yang mengkoordinasikan antar pekerjaan dari berbagai unit dan sub unit.
  • meningkatkan efisiensi. Sistem manajemen sentralisasi diterapkan sebagai upaya untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam pekerjaan, sehingga dapat mencapai efisiensi dan penghematan dalam operasional perusahaan.
  • mencapai keseragaman dalam tindakan. Dengan adanya sentralisasi kekuasaan di tangan manajemen puncak, diharapkan terjadi keseragaman dan konsistensi dalam keputusan, tindakan dan kebijakan dalam suatu perusahaan.


Kelebihan dan Kekurangan Sistem Manajemen Sentralisasi. Diterapkannya sistem manajemen sentralisasi dalam suatu perusahaan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan sistem manajemen sentralisasi :

1. Kelebihan Sistem Manajemen Sentralisasi.
Beberapa kelebihan diterapkannya sistem manajemen sentralisasi dalam suatu perusahaan diantaranya adalah :
  • adanya satu kesatuan komando. Sistem manajemen sentralisasi membentuk satu rantai komando yang terpusat di tangan manajemen tingkat atas. Segala kekuasaan dalam perencanaan, perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan tersentralisasi pada manajemen tingkat atas. Hal ini akan cenderung meningkatkan koordinasi antara individu dan pekerjaan dalam berbagai unit dalam suatu perusahaan.
  • struktur organisasi perusahaan lebih ramping dan efisien. Karena seluruh kekuasaan dalam perencanaan, perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan dalam sistem manajemen sentralisasi terpusat pada manajemen tingkat atas, maka hal tersebut menjadikan pengambilan keputusan lebih mudah dan cepat, tanpa harus menunggu aspirasi dari pekerja tingkat bawah.
  • konsistensi dalam pengambilan keputusan. Selain membentuk satu rantai komando yang jelas, sistem manajemen sentralisasi juga akan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil akan konsisten. Hal ini karena semua kekuasaan dalam perusahaan terpusat pada manajemen tingkat atas.
  • keseragaman dalam prosedur dan kebijakan. Karena segala kekuasaan dalam perusahaan terpusat pada manajemen tingkat atas, sehingga semua prosedur dan kebijakan yang keluar adalah sama.  Kondisi demikian akan menciptakan suatu keseragaman dalam proses kerja yang dilakukan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang sama.
  • pemanfaatan sumber daya yang optimal. Sistem manajemen sentralisasi memfasilitasi pemanfaatan sumber daya organisasi secara efektif dan dapat membantu dalam pengembangan kepribadian perusahaan.
  • pengendalian yang lebih baik atas operasional perusahaan. Penerapan sistem manajemen sentralisasi dalam suatu perusahaan akan memudahkan dan memaksimalkan pengendalian perusahaan. Hal ini karena adanya satu kesatuan komando serta keseragaman dalam prosedur dan kebijakan perusahaan.

2. Kekurangan Sistem Manajemen Sentralisasi.
Beberapa kekurangan diterapkannya sistem manajemen sentralisasi dalam suatu perusahaan diantaranya adalah :
  • tidak cocok diterapkan pada perusahaan yang berskala besar. Sistem manajemen sentralisasi tidak akan efektif dan berhasil diterapkan pada suatu perusahaan yang berskala besar yang mempunyai banyak cabang di berbagai wilayah yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan sulitnya mengkomunikasikan kebijakan dan keputusan yang diambil oleh manajerial ke tingkat operasi yang berbeda dalam hierarki manajemen. Selain itu, manajemen tingkat atas juga akan kesulitan dalam mengawasi dan mengontrol semua aktivitas perusahaan yang berskala besar apabila diterapkan sistem manajemen sentralisasi.
  • membatasi perkembangan pekerja tingkat bawah. Penerapan sistem manajemen sentralisasi akan menghambat perkembangan pekerja di tingkat bawah. Hal ini karena para pekerja di tingkat bawah tidak diperkenankan untuk bertindak atas inisiatif mereka sendiri. Apa yang mereka lakukan dan kerjakan harus sesuai dengan perintah dan keputusan dari manajemen tingkat atas. 
  • penundaan dalam pelaksanaan pekerjaan. Sistem manajemen sentralisasi menciptakan pola ketergantungan yang sangat tinggi pada manajemen tingkat atas, semua kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja harus mengacu pada manajemen tingkat atas perusahaan, sehingga apabila kebijakan dan keputusan yang diambil oleh manajemen lambat, maka akan terjadi penundaan dalam pelaksanaan pekerjaan.
  • kontrol yang otokratis. Sistem manajemen sentralisasi akan menciptakan kontrol yang otokratis atau mutlak kepada bawahannya. Kondisi demikian akan mengurangi fleksibilitas pekerja tingkat bawah dalam melakukan pekerjaannya.
  • meningkatkan sikap tidak responsif. Karena semua kekuasaan dalam perencanaan, perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan berada pada manajemen tingkat atas, maka pekerja di tingkat bawah tidak mendapatkan kesempatan untuk bertindak sendiri. Hal ini mengakibatkan terjadinya sikap yang tidak responsif, sehingga partisipasi pekerja menjadi berkurang. 


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian sistem manajemen sentralisasi, ciri-ciri dan tujuan sistem manajemen sentralisasi, serta kelebihan dan kekurangan sistem manajemen sentralisasi.

Semoga bermanfaat.