Sistem Manajemen Desentralisasi : Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, Kelebihan Serta Kekurangan Sistem Manajemen Desentralisasi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :

Istilah desentralisasi tidak hanya dikenal dalam bidang pemerintahan saja, dalam bidang manajemen-pun juga dikenal istilah desentralisasi. Secara umum, pengertian tentang desentralisasi dapat dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan desentralisasi adalah :

  1. sistem pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah.
  2. penyerahan sebagian wewenang pimpinan kepada bawahan (atau pusat kepada cabang dan lain sebagainya).

Pengertian Sistem Manajemen Desentralisasi
. Secara umum, sistem manajemen desentralisasi adalah pendelagasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Dalam suatu perusahaan, sistem manajemen desentralisasi berarti penyerahan wewenang dari kantor pusat kepada cabang-cabang di bawahnya untuk mengatur urusan rumah tangganya sendiri sesuai dengan prakarsa dan aspirasi yang ada di kantor cabang tersebut.

Sistem manajemen desentralisasi akan efektif diterapkan pada perusahaan yang berskala besar, yang mempunyai banyak kantor cabang di berbagai daerah. Adanya desentralisasi akan memudahkan kantor cabang suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang bersifat lokal. Manajemen suatu perusahaan menjadi lebih fleksibel dan responsif pada pengambilan keputusan yang terdesentralisasi oleh para manajer level bawah, yang lebih dekat dengan tindakan dan umumnya memiliki banyak pengetahuan yang terperinci mengenai permasalahan dibandingkan dengan para manajer tingkat atas. Sehingga suatu perusahaan yang terdesentralisasi mempunyai kecenderungan untuk dapat bertindak dengan lebih cepat dalam memecahkan suatu permasalahan yang dihadapinya.


Ciri-Ciri Sistem Manajemen Desentralisasi. Terdapat beberapa ciri dalam penerapan sistem manajemen desentralisasi pada suatu perusahaan, yaitu :
  • adanya pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari manajemen tingkat atas (kantor pusat) pada manajemen tingkat di bawahnya (cabang atau divisi) untuk melaksanakan fungsi manajemen tertentu dalam suatu perusahaan.
  • fungsi yang didelegasikan atau dilimpahkan kepada kantor cabang atau divisi dapat diperinci.
  • adanya kewenangan manajemen tingkat bawah (kantor cabang atau divisi) untuk menetapkan dan melaksanakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur dan mengurus kepentingan kantor cabang atau divisinya.
  • Kantor cabang penerima pelimpahan wewenang berada di luar hierarki organisasi perusahaan pusat.


Tujuan Sistem Manajemen Desentralisasi. Penerapan sistem manajemen desentraliasasi dalam suatu perusahaan mempunyai tujuan sebagai berikut :
  • untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses operasional suatu perusahaan.
  • pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
  • memelihara kelangsungan hidup perusahaan.


Kelebihan dan Kekurangan Sistem Manajemen Desentralisasi. Penerapan sistem manajemen desentralisasi dalam suatu perusahaan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan penerapan sistem manajemen desentralisasi dalam suatu perusahaan :

1. Kelebihan Sistem Manajemen Desentralisasi.
Beberapa kelebihan penerapan sistem manajemen desentralisasi dalam suatu perusahaan, diantaranya adalah :
  • jenjang manajemen lebih sedikit, karena birokrasi berkurang.
  • pengambilan keputusan manajemen berada pada unit yang juga melaksanakan suatu pekerjaan atau program kerja.
  • lebih responsif terhadap perubahan karena setiap cabang perusahaan atau divisi akan lebih mudah menghadapi situasi terkini. Hal ini disebabkan karena pengambilan keputusan berada pada unit desentralisasi.
  • lebih mendorong terciptanya kreativitas dan pengembangan ide baru, karena cabang perusahaan atau divisi yang ada akan berupaya mengembangkan potensi masing-masing.
  • motivasi pekerja lebih tinggi, sehingga akan tumbuh rasa memiliki pada diri pekerja akibatnya pekerja akan berusaha lebih mengembangkan dan meningkatkan kinerja dirinya maupun kantor cabang atau divisinya.
  • keterlibatan dan partisipasi pekerja dalam setiap aktivitas perusahaan lebih besar, sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan.
  • kapabilitas perusahaan meningkat, sehingga output yang dihasilkan oleh perusahaan juga akan meningkat dan lebih baik. Hal ini karena adanya sumber daya manusia yang terlatih dan teruji dalam pengelolaan suatu perusahaan.  

2. Kekuranga Sistem Manajemen Desentralisasi
Beberapa kekurangan penerapan sistem manajemen desentralisasi dalam suatu perusahaan, diantaranya adalah :
  • sinergi dan koordinasi rendah. Cabang-cabang atau divisi-divisi perusahaan cenderung untuk mementingkan diri mereka sendiri dan melupakan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Kondisi demikian berpotensi untuk lebih banyak menciptakan suatu permasalahan dan konflik.
  • proses lebih rumit. Banyaknya partisipasi yang muncul dari para pekerja akan menyulitkan dalam perencanaan, perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan. Selain juga akan membutuhkan waktu lebih banyak bagi manajemen perusahaan untuk memilah dan menyaring semua masukan yang datang dari para pekerja.
  • kurangnya kejelasan. Manajer tingkat atas dapat membuat keputusan yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan masing-masing. Ketika penyampaian keputusan tersebut tidak jelas dan pekerja di bawahnya tidak cakap, maka hal tersebut akan membuat bingung bawahan dalam melaksanakan keputusan dari manajer tingkat atas tersebut.
  • meningkatkan biaya. Desentralisasi membutuhkan biaya yang tinggi, mulai dari perencanaan, koordinasi, hingga biaya untuk mengatasi konflik, baik konflik yang terjadi antar individu, atau antara unit di tingkat bawah.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian sistem manajemen desentralisasi, ciri-ciri dan tujuan sistem manajemen desentralisasi, serta kelebihan dan kekurangan sistem manajem desentraliasasi.

Semoga bermanfaat.