Pengertian Peramalan. Dalam ilmu ekonomi, istilah peramalan atau forecasting secara umum dapat diartikan sebagai suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ataupun kuantitatif untuk memperkirakan kejadian di masa depan dengan menggunakan referensi data-data di masa lalu. Dalam suatu perusahaan, selain untuk memprediksi prospek ekonomi dan aktivitas usaha di masa yang akan datang, peramalan juga diperlukan untuk memperkirakan pengaruh lingkungan terhadap kedua prospek tersebut. Oleh karenanya, kegiatan peramalan dalam suatu perusahaan merupakan bagian terpenting dalam pengambilan keputusan manajemen.
Selain itu, pengertian peramalan juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
- Muragartawaty, dalam bukunya yang berjudul "Peramalan", menyebutkan bahwa peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Selanjutnya Murahartawaty menjelaskan bahwa apabila kita dapat memprediksikan mengenai apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat mengubah kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda pada masa yang akan datang. Hal ini disebabkan karena kinerja di masa lalu akan terus berulang, setidaknya dalam masa mendatang yang relatif dekat.
- Arman Hakim Nasution dan Yudha Prasetyawan, dalam bukunya yang berjudul "Perencanaan & Pengendalian Produksi", menyebutkan bahwa peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
- Jay Haizer dan Barry Render, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Operasi, Buku 1", menyebutkan bahwa peramalan adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Dalam peramalan dibutuhkan suatu data historis dan memproyeksikannya ke masa depan.
Baca juga : Proses Perencanaan Strategik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan peramalan adalah sebagai berikut :
- keakuratan. Suatu peramalan yang dilakukan dengan metode yang tepat akan menghasilkan prediksi yang akurat dan efektif.
- biaya. Dalam melakukan peramalan sedapat mungkin menggunakan berbagai alternatif yang dapat menghasilkan ramalan yang akurat dengan tidak mengeluarkan biaya terlalu besar.
- responsif. Ramalan tidak boleh terpengaruh oleh lingkungan serta fluktuasi demand.
- sederhana. Diperlukan suatu peramalan yang sederhana karena akan memudahkan kegiatan peramalan.
Baca juga : Proses Produksi (Production Proses)
Jenis Peramalan. Peramalan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada :
1. Fungsi dan Perencanaan Operasi di Masa Depan.
Berdasarkan fungsi dan operasi di masa depan, menurut pendapat Jay Haizer dan Barry Render, peramalan terdiri dari :
- peramalan ekonomi (economic forecast), yaitu peramalan yang menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan diantaranya tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, serta indikator perencanaan lainnya.
- peramalan teknologi (technological forecast), yaitu peramalan dilakukan dengan memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat menghasilkan suatu produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan yang baru.
- peramalan permintaan (demand forecast), yaitu peramalan terhadap permintaan suatu produk atau layanan perusahaan. Peramalan ini disebut juga sebagai peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.
2. Jangka Waktu.
Berdasarkan jangka waktunya, menurut pendapat Eddy Herjanto dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Operasi", peramalan terdiri dari :
- peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang mencakup waktu lebih dari 18 bulan. Biasanya berkaitan dengan penanaman modal, perencanaan fasilitas, dan perencanaan untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan (litbang).
- peramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang mencakup waktu antara 3 sampai 18 bulan. Biasanya berkaitan dengan perencanaan penjualan, perencanaan produksi, dan perencanaan tenaga kerja tidak tetap.
- peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang mencakup waktu kurang dari 3 bulan. Biasanya berkaitan dengan perencanaan pembelian material, penjadwalan kerja, dan penugasan karyawan.
3. Sifat Penyusunan.
Berdasarkan sifat penyusunannya, menurut pendapat Rosnani Ginting dalam bukunya yang berjudul "Sistem Produksi", peramalan terdiri dari :
- peramalan subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya.
- peramalan obyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.
4. Jenis Data yang Disusun.
Berdasarkan jenis data ramalan yang disusun, menurut pendapat Gunawan Adi Saputro dan Marwan Asri dalam bukunya yang berjudul "Anggaran Perusahaan", peramalan terdiri dari :
- peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya, karena peramalan jenis ini ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari orang uang menyusunya. Biasanya peramalan kualitatif didasarkan atas hasil penyelidikan seperti pendapat salesman, pendapat sales manager, pendapat para ahli, dan survey konsumen.
- peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data penjualan pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Biasanya penggunaan metode yang berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda pula.
Baca juga : Manajemen Produksi
Fungsi dan Manfaat Peramalan. Fungsi peramalan akan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Rosnani Ginting menyebutkan bahwa keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan tersebut dilaksanakan. Apabila kurang tepat peramalan yang kita buat, maka peramalan akan merupakan masalah yang selalu kita hadapi. Oleh karena itu, peramalan memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah :
- sebagai alat bantu untuk dapat menyusun perencanaan yang efektif dan efisien.
- menetapkan suatu kebutuhan sumber daya pada masa yang akan datang.
- membuat suatu keputusan yang tepat.
Berdasarkan fungsi tersebut, peramalan memiliki manfaat diantaranya adalah :
- meningkatkan pengawasan terhadap seluruh kegiatan di perusahaan.
- mempererat kerja sama tim dan kerja sama antara unit dalam perusahaan.
- adanya penyusunan perencanaan bisnis yang dijadikan sebagai pedoman bagi perusahaan untuk dapat menghasilkan output yang lebih baik.
Tujuan Peramalan. Menurut Jay Haizer dan Barry Render, tujuan dari peramalan adalah :
- untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan di masa lalu serta melihat sejauh mana pengaruh di masa datang.
- peramalan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat suatu kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.
- peramalan merupakan dasar penyusutan bisnis pada suatu perusahaan sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.
Baca juga : Manajemen Operasional
Metode Peramalan. Metode peramalan merupakan suatu cara yang digunakan dalam membuat estimasi atau memperkirakan apa yang mungkin terjadi di masa depan berdasarkan data yang relevan di masa lalu, baik kualitatif maupun kuantitatif. Metode peramalan digunakan untuk mendapatkan hasil prediksi atau perkiraan dengan sistematis dan pragmatis. Beberapa metode peramalan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Metode Time Series.
Time series merupakan suatu metode peramalan yang didasarkan pada pemakaian analisa keterkaitan antar variabel yang dapat diperkirakan dengan variabel waktu dengan deret berkala. Metode time series terdiri dari :
- metode smoothing, yaitu metode peramalan yang mencakup metode rata-rata kumulatif, metode rata-rata bergerak (moving average), dan metode exponential smoothing. Metode ini juga digunakan untuk mengurangi ketidak-teraturan musiman dari data yang lalu maupun keduanya, dengan dapat membuat rata-rata tertimbang dari sederatan data yang lalu. Ketepatan dari metode peramalan ini akan terlihat pada peramalan jangka pendek. Data yang dibutuhkan minimal data dua tahun sebelumnya. Peramalan dengan metode smoothing biasanya digunakan untuk menyusun perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan, perencanaan keuntungan, dan perencanaan keuangan lainnya.
- metode box jenkins, yaitu metode peramalan dengan menggunakan suatu dasar deret waktu dengan model matematis, agar kesalahan yang terjadi dapat sekecil mungkin. Oleh karenanya penggunaan metode ini membutuhkan identifikasi model dan estimasi parameternya. Metode box jenkins akan efektif apabila digunakan pada peramalan jangka pendek. Data yang dibutuhkan minimal data dua tahun sebelumnya. Peramalan dengan metode box jenkins biasanya digunakan untuk menyusun perencanaan dan pengendalian produksi dan pesediaan, serta perencanaan anggaran.
- metode proyeksi trend, yaitu metode peramalan dengan regresi, adalah salah satu dasar garis trend untuk suatu persamaan matematis, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal yang diteliti untuk masa depan. Metode proyeksi trend efektif digunakan untuk peramalan jangka pendek dan peramalan jangka panjang. Data yang dibutuhkan adalah data tahunan (minimal data lima tahun sebelumnya), semakin banyak data yang dipunyai maka akan semakin baik. Peramalan dengan metode proyeksi trend biasanya digunakan untuk penyusunan perencanaan produk baru, perencanaan ekspansi, investasi dan perencanaan pembangunan suatu daerah.
2. Metode Korelasi (Peramalan Casual).
Metode korelasi atau metode casual atau disebut juga dengan metode sebab akibat merupakan suatu metode peramalan yang berdasarkan pada pemakaian suatu analisis pola hubungan antar variabel yang hendak diperkirakan dengan variabel lain yang menjadi sebuah pengaruh, yang bukan waktu. Metode korelasi atau peramalan casual terdiri dari :
- metode regresi korelasi.
- metode ekonometri.
- metode input output.
Baca juga : Pengertian Dan Konsep Manajemen Pemasaran
Faktor yang Mempengaruhi Peramalan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembuatan suatu peramalan. Beberapa faktor dimaksud adalah :
- sifat produk, maksudnya apakah produk yang diproduksi bersifat jangka panjang atau jangka pendek.
- metode distribusi, maksudnya dengan jalan apa produk dikirimkan, dengan memperhatikan segala faktor yang berkaitan dengan posisi perusahaan dan pasar.
- perusahaan pesaing, maksudnya seberapa besar perusahaan dibandingkan dengan perusahaan pesaing, apakah posisi perusahaan sebagai market leader, market chalenger, atau market follower.
- tingkat persaingan, maksudnya bagaimanakah posisi suatu perusahaan dibandingkan dengan posisi perusahaan lain dalam pemasaran produk.
- data historis, maksudnya adalah data-data yang diperlukan untuk melakukan peramalan setidaknya data lima tahun ke belakang.
Tahapan Peramalan. Terdapat beberapa langkah yang diperlukan dalam melakukan peramalan, yaitu :
- menentukan tujuan peramalan. Perencanaan diperlukan untuk merencanakan masa depan, oleh karenanya manajemen harus mempertimbangkan dan memutuskan peramalan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan. Kesalahan dalam memutuskan tujuan peramalan akan menghasilkan hasil yang berbeda, sehingga keakuratan peramalan akan diragukan. Selain itu, dalam tahap ini manajemen juga harus menentukan setiap detail dari peramalan tersebut, mulai dari jenis produk, unit yang diperlukan, sampai dengan jangka waktunya.
- mengevaluasi dan menganalisis data yang sesuai. Pada tahap ini, melibatkan identifikasi data apa yang diperlukan dan data apa yang tersedia. Pengidentifikasian data akan berdampak pada pemilihan metode peramalan yang akan digunakan.
- memilih dan menguji metode peramalan. Pada tahap ini, akan dipilih dan ditentukan model atau metode peramalan yang tepat yang akan digunakan. Biasanya metode yang dipilih adalah metode yang telah mempertimbangkan berbagai faktor, seperti biaya, kemudahan penggunaan, serta keakuratan peramalan. Cara yang paling umum adalah dengan mencari dua atau tiga metode yang terbaik kemudian mengujinya pada data historis untuk melihat metode atau model peramalan mana yang paling akurat.
- menghasilkan peramalan. Setelah memilih dan menguji metode peramalan, menerapkaannya, maka pada tahap ini manajemen perusahaan akan menghasilkan ramalan yang dibutuhkan.
- memantau keakurasian peramalan. Peramalan merupakan proses yang berkelanjutan. Sehingga setelah membuat ramalah, manajemen harus mencatat apa yang sebenarnya terjadi (aktual) dan menggunakan informasi tersebut untuk memantau keakurasian peramalan yang telah dilakukan.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian peramalan (forecasting), jenis, fungsi dan manfaat, tujuan, metode, dan faktor yang mempengaruhi peramalan, serta tahapan dalam peramalan (forecasting).
Semoga bermanfaat.